Jangan Sepelekan Bau Mulut dan Gusi Berdarah

Gusi berdarah apat menyebabkan periodontitis yang menimbulkan penyakit padda ligamen dan tulang.
Ilustrasi. (Foto: Tagar/Shutterstock)

TAGAR.id, Jakarta  - Bau mulut bisa terjadi akibat diet, obat-obatan, kebiasaan merokok, makanan, dan minuman, bau mulut juga bisa menjadi tanda penyakit gusi, yang paling umum terjadi adalah gusi berdarah.

Dikutip dari The Sun, penyakit gusi dialami oleh 90 persen orang dewasa Inggris. Dalam beberapa kasus, penyakit ini dapat menyebabkan periodontitis yang menimbulkan penyakit pada ligamen dan tulang.

Periodontitis memang bukan penyakit yang mematikan, tetapi memiliki sejumlah komplikasi dan terkait dengan tingkat masalah jantung yang lebih tinggi.

Peneliti Swedia melihat catatan gigi 1.587 orang dengan usia rata-rata 62 tahun. Sebanyak 985 diklasifikasikan sebagai sehat, 489 memiliki periodontitis sedang, dan 113 memiliki periodontitis berat.

Peneliti tersebut mengungkap risiko masalah jantung yang parah meningkat seiring meningkatnya keparahan periodontitis. Temuan itu sekaligus mengonfirmasi serangkaian studi panjang yang menghubungkan penyakit gusi dengan peradangan yang menyebabkan serangan jantung dan banyak lagi.

"Risiko mengalami kejadian kardiovaskular seiring waktu pada peserta dengan periodontitis, meningkat seiring dengan tingkat keparahannya. Ini terutama terlihat pada pasien yang sudah mengalami infark miokard (serangan jantung)," kata penulis studi dari Karolinska Institute, Stockholm, Swedia, Giulia Ferrannini dikutip dari The Sun.

Periodontitis mungkin terkait dengan masalah jantung, karena kerusakan pada gusi dapat memfasilitasi transfer kuman ke dalam aliran darah. Menurut Ferrannini, kondisi itu bisa mempercepat perubahan berbahaya pada pembuluh darah dan/atau meningkatkan peradangan sistemik yang berbahaya bagi pembuluh darah.

Kondisi ini juga dikaitkan dengan Covid-19, Alzheimer, infeksi paru-paru, strok, dan radang sendi. Bahkan, ibu hamil yang menderita periodontitis berisiko mengalami kelahiran prematur atau bayi lahir dengan berat badan rendah.



Risiko mengalami kejadian kardiovaskular seiring waktu pada peserta dengan periodontitis, meningkat seiring dengan tingkat keparahannya. 




Aapabila tidak diobati, periodontitis dapat menyebabkan kehilangan gigi, gusi yang surut, dan kerusakan pada tulang rahang. Meskipun banyak penelitian telah menunjukkan orang dengan periodontitis menghadapi kemungkinan lebih tinggi dari masalah jantung parah, tidak ada kesimpulan apakah itu penyebabnya.

Menurut Ferrannini, banyak orang tidak menyadari bahwa mereka memiliki penyakit gusi karena mungkin tidak memiliki gejala, penyakit ini bisa diketahui apabila rutin mengunjungi dokter gigi.

Gusi merah dan bengkak, serta gusi berdarah masih banyak yang menganggap sepele, tapi jika tidak diobati, ini dapat menyebabkan periodontitis, yang menyebabkan, bau mulut, rasa tidak enak di mulut, gigi goyang yang bikin susah makan, kumpulan nanah di bawah gusi atau gigi.

“Anda dapat mencegah kondisi itu dengan mengunjungi dokter gigi dan menjaga kebersihan mulut yang baik. Selain itu, lakukan sikat gigi dua kali sehari, gunakan benang gigi, dan bersihkan lidah,” ujar Ferrannini. []


Baca Juga :

Risiko Akibat Tidak Menjaga Kesehatan Gusi Saat Hamil

Menjaga Kesehatan Mulut dan Gigi

Berdarah Saat Menyikat Gigi, Hati-hati Pertanda Radang Gusi

Mengenal Manfaat Siwak untuk Kesehatan Gigi










Berita terkait
Awas, Bau Mulut Pertanda Kesehatan Bermasalah
Bau mulut tidak sedap bisa menjadi pertanda kesehatan tubuh sedang bermasalah. Berikut masalah kesehatan yang memicu timbulnya bau mulut.
Cara Praktis Mengatasi Bau Mulut
Bau mulut tak sedap biasanya menjadi masalah sosial yang efeknya bisa membuat seseorang merasa minder. Berikut cara praktis mengatasi bau mulut.
Inilah Penyebab Bau Mulut Meski Sudah Menyikat Gigi
Lalu harus bagaimana?