Jam Malam Hanya Membuat Masyarakat Aceh Takut

Pemerintah Aceh telah berhasil membuat takut masyarakat, tapi gagal dalam mengedukasi warganya dalam pencegahan Covid-19
Jalur akses ke permukiman penduduk yang ditutup warga, guna mencegah Covid-19, Aceh Besar, Selasa, 31 Maret 2020. (Foto: Tagar/Ahmad Mufti)

Lhokseumawe – Untuk mengantisipasi penyebaran virus corona atau Covid-19, Pemerintah Aceh telah memberlakukan jam malam dan kebijakan tersebut dinilai sangat tidak efektif serta hanya membuat masyarakat takut.

Pengamat Kebijakan Publik Aceh Nasrul Zaman mengatakan, Pemerintah Aceh telah berhasil membuat takut masyarakat, tapi gagal dalam mengedukasi warganya dalam pencegahan Covid-19.

“Jam malam yang berlaku saat ini sebaiknya dicabut saja, karena tidak ada korelasinya dengan pencegahan paparan Covid-19 ke masyarakat, yang ada hanya membuat takut masyarakat saja,” ujar Nasrul Zaman, Kamis, 2 April 2020.

Coba bayangkan saja, apabila jam malam terus diberlakukan maka perekonomian masyarakat terganggu. Banyak toko dan sarana mata pencaharian lainnya tutup. Hal ini harus diperhatikan juga.

Nasrul menambahkan, untuk wilayah di Banda Aceh, ada beberapa daerah yang desanya telah dipalang dan tidak boleh masuk bagi siapa pun, tentunya hal tersebut sebagai salah satu contoh kalau pemerintah telah gagal mengedukasi masyarakat.

Laporan lainnya yang sering diterima oleh pihaknya adalah, apabila ada warga yang pulang dari luar kota, maka tidak diizinkan untuk tinggal di rumahnya sendiri, malah sampai ada yang diusir dari desa.

“Di Banda Aceh itu, ada salah seorang warga yang baru beli mobil di Jakarta dan saat kembali ke rumahnya malah diusir warga, sehingga kami terpaksa menjumpai kepala desanya untuk memberikan penjelasan. Ini sebagai bentuk kegagalan dalam mengedukasi masyarakat,” tutur Nasrul Zaman.

Tambahnya, saat sekarang ini pihaknya selalu memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang apa itu pasien ODP dan PDP, sehingga apabila ada warga yang pulang dari luar kota tidak perlu diusir, tapi jangan keluar dari rumah dan laporkan ke pihak terkait.

Apabila jam malam terus dipaksakan, maka juga bisa berdampak pada perekonomian masyarakat. Apalagi saat ini Aceh masih menempati sebagai salah satu daerah termiskin di Sumatera.

“Coba bayangkan saja, apabila jam malam terus diberlakukan maka perekonomian masyarakat terganggu. Banyak toko dan sarana mata pencaharian lainnya tutup. Hal ini harus diperhatikan juga,” kata Nasrul. []

Berita terkait
Tujuan Batasi Jam Malam di Aceh, Bukan Darurat Sipil
Pemberlakuan jam malam di Aceh dapat menimbulkan nostalgia traumatik konflik Aceh masa lalu.
Alasan Jam Malam di Aceh Dikritik karena Corona
Peraturan jam malam untuk mencegah meluasnya Covid-19 tidak diperlukan di Aceh jika bandara, pelabuhan dan terminal masih dibuka.
Kabar Baik: Hasil Lab, 59 Negatif Corona di Aceh
Jumlah pasien yang dinyatakan negatif corona atau Covid-19 juga terus bertambah dari hari ke hari di Aceh.
0
Anak Elon Musk Mau Mengganti Nama
Anak CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk, telah mengajukan permintaan untuk mengubah namanya sesuai dengan identitas gender barunya