Jakarta - Bagi sebagian besar orang berpuasa ketika berbuka yang ada di benaknya mengutamakan makanan dan minuman. Mereka mementingkan kenyang dan mengusir haus ketika berbuka puasa. Padahal, banyak hal lain yang harus diperhatikan, termasuk soal kesehatan tulang.
Faktanya, ketika berpuasa asupan kalsium otomatis berkurang, karena kita mengurangi konsumsi makanan. Padahal, tubuh tetap meminta pasokan kalsium harian yang sama dengan saat tidak berpuasa.
Dokter Bhuvaneshwar Machani, seorang dokter ahli bedah ortopedi di Dubai, menyarankan masyarakat mengadopsi habitus baru saat berpuasa agar tulang tetap sehat dan kuat
Berikut ini cara merawat kesehatan tulang selama berpuasa.
1. Menjaga Asupan Kalsium
Orang dewasa membutuhkan 1.000 sampai 1.200 miligram kalsium per hari, untuk menjaga kesehatan tulangnya. Saat berpuasa, jumlah kalsium yang masuk ke tubuh biasanya berkurang.
Akibatnya, tubuh mengambil "tabungan" kalsium dari tulang, demi menjaga kadar kalsium dalam darah tetap normal. Masalahnya, hal ini membuat kepadatan tulang berkarang. Dalam jangka panjang bisa mengakibatkan osteporosis.
Karena itu, dokter Machani menganjurkan agar berbuka dengan keju atau segelas susu. Keju bisa dipanggang, untuk membuat rasanya lebih enak.
Yoghurt juga pilihan yang baik untuk disantap saat sahur. Apalagi jika yoghurt dicampur dengan stroberi dan kacang almon, sehingga kebutuhan nutrisi harian lainnya juga tercukupi.
2. Pilih Penganan yang Tepat
Rasa lapar dan dahaga seharian biasanya membuat orang menjadi kalap saat berbuka puasa. Alhasil, minuman ringan bersoda yang dingin dan berembun sering menjadi pilihan, karena terlihat menggiurkan. Padahal soda dalam minuman ringan mempunyai dampak buruk bagi tulang.
Dalam artikelnya di laman Khaleej Times, dokter Machani menyatakan, milkshake dingin tanpa gula sama segarnya dengan minum ringan bersoda dengan kandungan nutrisi yang lebih sehat.
Kebiasaan buruk lain yang terjadi saat berbuka adalah "lapar mata". Akibatnya, semua penganan diambil, sehingga menggunung di piring. Tanpa disadari, semua penganan itu mengandung karbohidrat tinggi.
Untuk itu, biasakan menggado sayuran lebih dulu sebelum menyantap penganan kabohidrat.
3. Asupan Sinar Matahari
Vitamin D adalah nutrisi esensial dalam menjaga kesehatan tulang. Uniknya, penyerapan vitamin ini bisa lebih optimal jika dibantu dengan sinar matahari.
Karena itu, jangan beralasan takut hitam sehingga menghindar dari paparan sinar Matahari. Dua manfaat sinar Matahari adalah mengurangi risiko terserang osteoporosis dan osteoartritis.
4. Berolahraga
Jangan melupakan olahraga selama bulan Ramadan. Olahraga bisa dilakukan menjelang berbuka puasa, atau setelah berbuka dengan penganan ringan.
Melakukan zumba, senam aerobik, atau hanya berjalan cepat selama 20 menit sudah cukup baik bagi tubuh. Melakukan latihan penguatan, seperti squats, lunges, push-up, dan sit up juga bermanfaat bagi kesehatan tulang. []
Baca juga:
- Bolehkah Buka Restoran Siang Hari Pas Puasa?
- Waspadai Penderita Hipoglikemia Saat Berpuasa
- Minum Madu Pas Sahur Supaya Kuat Puasa