Niat Mandi Puasa Ramadan bagi Pria dan Wanita

Perlengkapan salat yang bersih, kesehatan, dan kebersihan diri dari segala hadas bagian dari persiapan menjalani ibadah puasa Ramadan.
Ilustrasi (Foto: pixabay)

TAGAR.id, Jakarta - Sebelum menjalani ibadah puasa Ramadan lazimnya bagi seorang muslim mempersiapkan diri sebaik-baiknya. Mulai dari perlengkapan salat yang bersih, kesehatan, dan kebersihan diri dari hadas besar dan kecil.

Oleh sebab itu, sebelum melakukan ibadah puasa, umat muslim disarankan melakukan mandi wajib terlebih dahulu. Tujuan mandi wajib adalah membersihkan dan menyucikan diri.

Terdapat hadis dan sejumlah anjuran tentang cata cara mandi wajib untuk pria. Menurut HR At-Tirmidzi, menyela pangkal rambut hanya dikhususkan bagi laki-laki. Para wanita tidak perlu melakukan hal ini.

Berikut ini tata cara mandi wajib cara Nabi Muhammad SAW menurut hadits Al Bukhari.

"Dari Aisyah istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa jika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mandi karena junub, beliau memulainya dengan mencuci kedua telapak tangannya, kemudian berwudu sebagaimana wudu untuk salat. Lalu, memasukkan jari-jarinya ke dalam air dan menggosokkannya ke kulit kepala.

Setelah itu beliau menyiramkan air ke atas kepalanya dengan cidukan kedua telapak tangannya sebanyak tiga kali, kemudian beliau mengalirkan air ke seluruh kulitnya." (HR. Al Bukhari)

"Dari Aisyah dia berkata, "Apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mandi karena junub, maka beliau memulainya dengan membasuh kedua tangan.

Beliau menuangkan air dengan tangan kanan ke atas tangan kiri, kemudian membasuh kemaluan dan berwudu dengan wudu untuk salat.

Kemudian beliau menyiram rambut sambil memasukkan jari ke pangkal rambut hingga rata.

Setelah selesai, beliau membasuh kepala sebanyak tiga kali, lalu beliau membasuh seluruh tubuh dan akhirnya membasuh kedua kaki." (HR. Muslim)


Berikut ringkasan taat cara mandi wajib bagi pria

  1. Mulailah dengan niat mandi wajib untuk menghilangkan hadas besar.
  2. Ambil air kemudian membasuh tangan sebanyak 3 kali.
  3. Bersihkan semua najis atau kotoran yang masih menempel pada tubuh.
  4. Berwudu sebagaimana ketika hendak salat
  5. Mengguyur bagian kepala hingga tiga kali
  6. Siram anggota badan sebelah kanan hingga tiga kali, kemudian siram anggota badan pada bagian kiri sebanyak tiga kali juga.
  7. Membasuh rambut dan menyela pangkal kepala dengan cara memasukkan kedua tangan ke air, lalu menggosokkannya ke kulit kepala, dan kemudian menyiram kepala tiga kali.
  8. Gosok bagian tubuh sebanyak tiga kali, baik pada bagian depan, belakang, atau menyela rambut serta jenggot.
  9. Bilas seluruh tubuh dengan mengguyurkan air, dimulai dari sisi yang kanan, lalu lanjutkan dengan sisi tubuh kiri. 

Tata cara mandi bagi wanita, dibedakan antara mandi junub dan mandi setelah haid atau nifas.Hanya saja, wanita yang mandi junub dibolehkan untuk menggelung rambutnya, sebagaimana disebutkan dalam hadis dari Ummu Salamah, beliau bertanya:?Beliau menjawab: 

“Jangan (kamu buka). Cukuplah kamu menyela-nyelai kepalamu dengan air tiga kali, kemudian guyurlah kepala dan badanmu dengan air, sehingga kamu telah suci.” (HR. Muslim no.330).


Tata Cara Mandi Wajib Bagi Wanita

Tata cara mandi bagi wanita, dibedakan antara mandi junub dan mandi setelah haid atau nifas.

Untuk tata cara mandi junub bagi wanita, sama dengan tata cara mandi bagi laki-laki, sebagaimana yang telah dijelaskan di atas.

Hanya saja, wanita yang mandi junub dibolehkan untuk menggelung rambutnya, sebagaimana disebutkan dalam hadis dari Ummu Salamah, beliau bertanya:

"Wahai Rasulullah, aku seorang wanita yang gelungan rambutnya besar. Apakah aku harus membuka gelungan rambutku ketika mandi junub?”

Beliau menjawab: “Jangan (kamu buka). Cukuplah kamu menyela-nyelai kepalamu dengan air tiga kali, kemudian guyurlah kepala dan badanmu dengan air, sehingga kamu telah suci.” (HR. Muslim no.330).

Dan ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata: “Kami ( istri-istri Nabi) apabila salah seorang diantara kami junub, maka dia mengambil (air) dengan kedua telapak tangannya tiga kali lalu menyiramkannya di atas kepalanya, kemudian dia mengambil air dengan satu tangannya lalu menyiramkannya ke bagian tubuh kanan dan dengan tangannya yang lain ke bagian tubuh yang kiri,” (HR. Bukhari: 277 dan Abu Dawud: 253).


Berikut ringkasan tata cara mandi junub seorang muslimah yang disunnahkan.

  1. Niat (menurut para ulama niat itu tempatnya di hati).
  2. Mencuci tangan terlebih dahulu sebanyak tiga kali sebelum tangan tersebut dimasukkan dalam bejana atau sebelum mandi.
  3. Membersihkan kemaluan dan kotoran yang ada dengan tangan kiri.
  4. Mencuci tangan setelah membersihkan kemaluan dengan menggosokkan ke tanah (atau lantai) atau dengan menggunakan sabun.
  5. Berwudu dengan wudu yang sempurna seperti ketika hendak salat.
  6. Menyiramkan air ke atas kepalanya tiga kali.
  7. Mengguyur air pada kepala sebanyak tiga kali hingga sampai ke pangkal rambut atau kulit kepala dengan menggosok-gosokkannya dan menyela-nyelanya (Tidak wajib bagi wanita untuk mengurai ikatan rambutnya).
  8. Mengguyur air ke seluruh badan dimulai dari sisi yang kanan setelah itu yang kiri.


Sedangkan untuk mandi karena haid dan nifas, tata caranya sama dengan mandi junub, namun ditambahkan dengan beberapa hal berikut ini.

Pertama: Dianjurkan Menggunakan Sabun.

Hal ini berdasarkan hadis Aisyah radhiallahu ‘anha, yang bertanya kepada Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam tentang mandi wanita haid (menstruasi). Beliau menjelaskan:

“Kalian hendaklah mengambil air dan daun bidara, lalu wudu dengan sempurna. Kemudian menyiramkan air pada kepalanya, lalu menggosok-gosoknya agak keras hingga mencapai akar rambut kepalanya. Kemudian menyiramkan air pada kepalanya. Kemudian engkau mengambil kapas bermisik, lalu bersuci dengannya.” (HR. Bukhari no.314 & Muslim no.332)

Kedua: Melepas gelungan, sehingga air bisa sampai ke pangkal rambut

Hadis di atas merupakan dalil dalam hal ini: “…lalu menggosok-gosoknya agak keras hingga mencapai akar rambut kepalanya..”

Hadis ini menunjukkan tidak cukup dengan hanya mengalirkan air seperti halnya mandi junub, namun harus juga digosok, seperti orang keramas memakai sampo. 

Baca juga

Berita terkait
Keberhasilan Jokowi dan Ibunda yang 17 Tahun Puasa Daud
Jokowi jadi presiden itu salah satunya karena doa ibunya. Luar biasa, ibunya itu telah menjalankan puasa Daud selama 17 tahun, kata Henri Subiakto.
Empat Golongan Ini Boleh Tidak Puasa Ramadan
Ada pengecualian pada beberapa orang dengan kondisi tertentu, golongan yang diperbolehkan tidak berpuasa pada bulan Ramadan. Ada empat golongan.
Niat dan Cara Bayar Utang Puasa Ramadan
Puasa Ramadan tidak selalu berjalan lancar. Puasa yang batal karena haid misalnya menjadi utang. Berikut niat dan cara bayar utang puasa Ramadan.
0
Wujudkan Ekonomi Inklusif, Kemensos Ajak Penyandang Disabilitas untuk Berwirausaha
Kemensos RI melalui Sentra Terpadu “Kartini” di Temanggung membuka akses masyarakat untuk berwirausaha, termasuk penyandang disabilitas.