Jakarta - Bahlil Lahadalia lahir di Banda, Maluku pada 7 agustus 1976 dari pasangan Lahadalia dan Nurdjani. Setelah keluarganya pindah ke Fak-fak, Papua Barat. Bahlil muda melanjutkan pendidikan di SMEA YAPIS Fakfak.
Lulus SMEA kemudian merantau ke Jayapura untuk masuk pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Port Numbay. Lahir dari keluarga yang kurang mampu memaksa Bahlil untuk bekerja serabutan demi membiayai uang kuliahnya.
Selama di perkuliahan Bahlil aktif berorganisasi, bahkan sempat dipercayai menjadi Ketua Senat mahasiswa di era reformasi. Selain itu ia juga turut aktif pada Himpunan mahasiswa Islam (HMI) yang pada akhirnya Bahlil ditarik sebagai Bendahara Umum PB HMI. Setelah menyelesaikan pendidikan S2nya di Universitas Cendrawasih.
Kemudian dia memutuskan untuk masuk dalam dunia usaha dengan membentuk usaha bersama teman-teman jaringan HMI di Jakarta. Disana Bahlil menjabat sebagai Direktur Wilayah PT Primatama Cipta Niaga, sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang konsultan keuangan berbasis teknologi informasi.
Namun setahun berjalan, tepatnya pada tahun 2003. Bahlil memutuskan mundur dari perusahaan tersebut lalu mendirikan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan kayu.
Hingga akhirnya Bahlil berhasil memiliki Holding yang terdiri dari 10 perusahaan dan memiliki lebih dari 2000 karyawan yang bekerja pada perusahaan-perusahaan yang tersebar di Maluku Utara, Papua dan Sulawesi Tenggara.
Pada tahun 2015 Bahlil terpilih sebagai ketua Himpunan pengusaha muda Indonesia (Hipmi) periode 2015-2019. Pada akhir masa jabatannya, Bahlil turut aktif menjadi tim kampanye Jokowi-Ma'ruf. Dia bersama rekan-rekan pengusahanya mendirikan kelompok relawan yang diberi nama Relawan pengusaha muda nasional (Repnas).
Seiring terpilihnya Jokowi menjadi Presiden, Bahlil kemudian dipercaya menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada 23 Oktober 2019. Dua tahun menjabat, tepatnya pada 28 april 2021. Bahlil kemudian resmi dilantik oleh Presiden Jokowi sebagai Menteri Investasi Indonesia.
Berdasarkan data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkan Bahlil pada 31 Desember 2020. Bahlil memiliki total kekayaan sebesar Rp 300 miliar, yang terdiri dari 18 aset tanah dan bangunan, tersebar di kota Jayapura, Gianyar, Jakarta, dan Sragen.
Total aset tersebut bernilai Rp282 miliar. Bahlil juga tercatat memiliki 3 unit mobil yang bernilai Rp 171 juta, surat berharga senilai Rp 2 miliar serta kas dan setara kas berjumlah Rp 15,9 miliar. Dalam laporan tersebut menjelaskan bahwa Bahlil tidak memiliki hutang.[]
(Agung Bukit)
Baca Juga:
- Tajir Melintir, Ternyata Segini Kekayaan Anggota DPR Termuda Hillary Brigitta Lasut
- "Kalau Saya di Posisi Bahlil atau Lutfi, Saya Akan Mundur"
- Dorong investasi, Bahlil dan APKASI Lakukan Penandatanganan MoU
- Menteri Bahlil: Kita Larang Ekspor Bauksit Tahun 2022!