Jakarta - Dato’ Sri Tahir adalah pendiri dari Mayapada Group yang didirikannya pada tahun 1986. Bisnis yang awal berdirinya bergerak dalam bidang manufaktur tekstil dan pakaian, kemudian berkembang pada unit usaha perbankan, media, property, rumah sakit dan rantai toko bebas pajak.
Pria kelahiran Surabaya pada 26 Maret 1952 ini, mulai memasuki dunia bisnis sejak Ayahnya mengalami sakit keras sehingga memaksa dirinya untuk berhenti kuliah dan melanjutkan bisnis keluarganya di Surabaya. Pada saat masih muda, Tahir dijuluki sebagai pengusaha ulet yang memiliki berbagai jenis usaha.
Hingga akhirnya pengalaman dan perjalanan panjangnya merintis bisnis mengantarkan namanya masuk dalam 10 miliarder di Indonesia versi Forbes 2022. Dengan sejumlah kekayaan yang dimilikinya, Tahir dikenal sebagai seorang Filantropi.
Melalui organisasi Tahir Foundation pada 2020 lalu, dirinya pernah memberikan bantuan dalam rangka penanganan Corona kepada masyarakat berupa uang senilai Rp 22 miliar.
Tidak hanya itu pada 12 oktober 2021, ia pernah menyerahkan sumbangan sebesar Rp 10 miliar kepada perwakilan Unicef Indonesia yang akan diteruskan kepada perwakilan Unicef Afghanistan . Dana tersebut akan digunakan untuk membantu anak-anak dan perempuan disana yang banyak terpapar malnutrisi akut.
Pada 13 Desember 2019, Tahir resmi dilantik oleh Presiden Jokowi menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) bersama 9 anggota lainnya. Adapun tugas Wantimpres sebagaimana yang diatur oleh Undang-undang, yaitu memberikan nasihat dan pertimbangan kepada Presiden dalam menjalankan kekuasaan Pemerintahan Negara . Baik disampaikan secara perseorangan maupun sebagai satu kesatuan nasihat dan pertimbangan seluruh anggota Dewan.
Dijuluki sebagai pejabat terkaya pada masa Pemerintahan Jokowi, jumlah harta kekayaan yang dimilikinya berdasarkan LHKPN yang dilaporkan pada 31 Maret 2021 mencapai Rp 8,7 triliun.
Tahir tercatat memiliki harta berupa 25 aset tanah dan bangunan yang terletak di Kota Jakarta, Cianjur, Surabaya, Bogor, PekanBaru, Manado, Depok, Singapura hingga Amerika. Bila di total, aset tersebut bernilai Rp 182 miliar.
Dia juga memiliki alat transportasi 6 unit mobil dengan merek Mercedes Benz E320 Tahun 1996, Mercedes Benz S 500 Tahun 2000, Toyota Alphard 1 Tahun 2004, Mercedes Benz S 500 Tahun 2006, Bently 1 Tahun 2010, dan Rolls Royce Rolls Royce Ghost Tahun 2010, yang bernilai Rp 12,9 miliar.
Tahir juga memiliki harta bergerak lainnya bernilai Rp 4,9 triliun, surat berharga senilai Rp 8,2 triliun. Selain itu dirinya tercatat memiliki harta berupa kas dan setara kas berjumlah Rp 2,1 triliun dan harta lainnya senilai Rp 72 miliar. Tahir tercatat memiliki hutang sebesar Rp 6,9 triliun.[]
(Agung Bukit)
Baca Juga:
- Dirut Pertamina, The World’s Most Powerful Women 2021 Versi Forbes
- Ini Daftar 50 Orang Terkaya 2022 di Indonesia Versi Forbes
- Forbes Nobatkan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina sebagai 'The Sultans of Content'
- Profil Otto Toto Sugiri, Crazy Rich Indonesia Versi Forbes