Intimidasi Dalam Pilkada DKI Jakarta

Intimidasi terhadap pemilih ditemukan di beberapa TPS dalam Pilkada DKI Jakarta yang berlangsung hari ini.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Polisi Iwan Setiawan (Foto: Ant)

Jakarta, (Tagar 19/4/2017) - Intimidasi terhadap pemilih ditemukan di beberapa TPS dalam Pilkada DKI Jakarta yang berlangsung hari ini. Petugas Polres Metro Jakarta Selatan (Polrestro Jaksel) membubarkan sekelompok massa yang mendatangi Tempat Pemungutan Suara (TPS) 5 lokasi pencoblosan Presiden RI ketiga BJ Habibie di Kecamatan Setiabudi.

"Kita sudah suruh pergi," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Polisi Iwan Setiawan di Jakarta, Rabu (19/4).

Iwan menyebutkan sekelompok massa itu berjumlah sekitar 15 orang diduga sebagai pendukung pasangan Anies - Sandi dan ikut dalam rombongan Tamasya Al Maidah.

Sebelumnya, petugas kepolisian juga mengamankan delapan orang yang mendatangi TPS di wilayah Jakarta Timur saat pencoblosan.

Bahkan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta juga membubarkan warga yang memakai kaus berwarna putih bertuliskan "B3rsatu Kita Teguh, Terkotak-kotak Kita Runtuh" di sekitar TPS 21 Jalan Gunung Sahari VI, Jakarta Pusat.

Tulisan di kaus putih tersebut mengintimidasi para pemilih yang ada di sana dengan adanya angka 3 dalam kata B3rsatu, dan kata "Terkotak-kotak kita runtuh" yang menunjuk kata kotak-kotak milik pasangan Ahok-Djarot.

Sementara itu, tim pemenangan Ahok - Djarot juga melaporkan adanya dugaan tindakan intimidasi saat pencoblosan. Intimidasi tersebut antara lain di daerah Jakarta Barat dan Jakarta Utara.

"Kami menemukan adanya intimidasi pemilih, di TPS 13, 16, 17 dan 24 di Kelurahan Kamal, Kalideres, Jakarta Barat, dekat TPU Tegal Alur yang menimbulkan kekhawatiran dan kegaduhan, di Ancol (Jakarta Utara) TPS 15 di apartemen," kata Jubir Timses Ahok-Djarot, Raja Juli Antoni, Rabu (19/4).

"Ada lagi kerumunan orang dengan atribut tertentu. Ini mengakibatkan pendukung Ahok-Djarot enggan turun ke TPS," ujarnya. (Fet/Ant)

Berita terkait