Jakarta - Saham gorengan kian ramai menjadi perbincangan masyarakat. Pasalnya saham jenis ini harganya dapat meningkat secara signifikan dan dapat anjlok atau turun dalam waktu yang tidak bisa ditentukan.
Bermain di saham gorengan memang memberikan keuntungan ketika kamu berhasil menjual di harga tertinggi. Namun kamu juga tidak boleh mengesampingkan risiko yang akan terjadi. Seperti harga turun drastis dan tidak bisa dijual kembali. Berikut risikonya.
1. Saham Tidak Bisa Dijual Kembali
Saham gorengan biasanya berinterpretasi terhadap kinerja keuangan perusahaan yang buruk. Saham gorengan ini tidak menutup kemungkinan rawan terkena ARB (Auto Rejection Bawah).
Jika ARB terjadi berkali-kali, tidak menutup kemungkinan saham tersebut menjadi tidak bernilai karena perusahaan delisting atau bangkrut. Hal tersebut membuat saham bisa saja dibekukan dari trading dan tidak bisa dijual kembali.
2. Kerugian Puluhan Persen
Tidak menutup kemungkinan saham gorengan membuat kamu merugi hingga puluhan persen. Hal ini karena saham gorengan sangat sulit dianalisis atau bahkan tidak bisa dianalisis. Jika telat sedikit saja, harga saham ini dapat turun drastis dan membuat harga turun bahkan sampai Rp50 per lembar.
3. Spekulasi Semata
Biasanya investor yang bermain di saham gorengan hanya bermodal dengan spekulasi. Meskipun spekulasi ini dapat memberikan keuntungan yang besar, terlebih dengan modal yang murah. Namun perlu diingat bahwa risiko kerugian juga menjadi hantu dalam saham gorengan.
Pasalnya ketika bermain di saham gorengan, kamu harus siap dengan segala risiko yang mungkin akan terjadi. Bisa saja saat kamu sedang lengah, saham tersebut tiba-tiba turun drastis dan membuat harga turun
4. Sulit Dianalisis atau Sulit Meraup Keuntungan
Bisanya para investor melakukan analisis terlebih dahulu sebelum membeli saham, baik analisis fundamental maupun teknikal. Namun pada saham gorengan ini, analisis sangat sulit dilakukan atau bahkan tidak bisa dilakukan.
Hal ini karena harga saham gorengan dimanipulasi oleh para bandar investor. Oleh sebab itu, kamu tidak tau kapan harga turun ataupun naik.[]
(Rafi Fairuz)
Baca Juga:
- Belajar Saham: Apa Itu Dividend dan Cara Mengatasinya
- Cup & Handle, Pola Saham yang Menggiurkan
- Simak Baik-baik! Inilah Penyebab Saham Kamu Tekena ARB
- Tagarians, Begini Cara Jual Saham Agar Gak Rugi