TAGAR.id, Jakarta - Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury mengungkapkan akan menargetkan anak usahanya untuk melaintai di papan bursa pada tahun 2022 ini. Saham anak usaha BUMN yang menjadi sorotan antara lain anak usaha PT Pertamina (Persero).
Tercatat, Pertamina International Shipping (PIS) dan PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) akan melantai ke BEI.
"Target kita tahun ini paling tidak (anak usaha) Pertamina ada beberapa," ungkap Pahala saat ditemui wartawan di sela-sela Penandatanganan Head of Agreement (HoA) antara Pertamina NRE dan Perhutani, Senin, 20 Juni 2022.
Kementerian BUMN, kata Pahala, masih melakukan kajian dan memantau perkembangan market pasca keputusan Bank Sentral Amerika Serikat (AS), the Fed, yang menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin (bps) atau 0,75 persen. Pahala mengaku optimistis terkait hal ini.
"Insya Allah masih akan ada yang terealisasi. Kita lagi monitor apakah market sudah mem-price in atau mempertimbangkan kenaikan tingkat bunga yang ada di AS," ungkap Pahala.
Berikut ini Profil Pertamina Geothermal Energy, seperti dikutip dari laman Pertamina.
Nama Perusahaan : PT Pertamina Geothermal Energy
Tanggal Pendirian : 12 Desember 2006
Bidang Usaha : Pengusaha Tenaga Panas Bumi
Produk : Uap dan Listrik
Status : Anak Perusahaan PT Pertamina (Persero)
Kepemilikan Saham :
- 92,0194% PT Pertamina Power Indonesia
- 7,9806% PT Pertamina Pedeve Indonesia
Dasar Hukum Pendirian :
Akta Pendirian Perusahaan Nomor 10 Tanggal 12 Desember 2006 dan telah mendapat pengesahan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. W7-00089 HT.01.01-TH.2007.
Akta Perubahan terakhir, Akta Nomor 22 tanggal 24 September 2018 dan telah mendapat penerimaan pemberitahuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat No. AHU-AH.01.03-0254207 tanggal 18 Oktober 2018.
Sementara itu, berikut ini Profil Pertamina International Shipping.
PT Pertamina International Shipping (PIS), sebagai Subholding Integrated Marine Logistics yang diresmikan pada tahun 2021, awalnya dibentuk melalui spin-off usaha charter out dengan tujuan untuk mendapatkan pendapatan riil, yang nantinya secara konsolidasi akan memberikan keuntungan kepada PT Pertamina (Persero) secara profesional, sesuai dengan praktik pelayaran yang berlaku.
Sebagai perusahaan pelayaran nasional bertaraf internasional, PIS menangkap peluang dengan memberikan keuntungan berupa pengelolaan bisnis pelayaran secara profesional, sesuai praktik pelayaran Indonesia dan memberikan keuntungan finansial dengan adanya insentif pajak, sehingga PIS akan mampu memberikan harga yang lebih kompetitif, tentunya dengan komitmen pelayanan yang baik.
Dengan posisi Indonesia sebagai negara kepulauan, keberadaan PIS sangat penting dalam memasok kebutuhan energi ke berbagai tempat di Tanah Air.
Terutama dengan adanya Tol Laut sebagai program Pemerintah Indonesia, kelancaran distribusi barang hingga ke pelosok Indonesia juga turut menjadi kontribusi PIS, di mana tentunya dapat berdampak positif pada pemerataan harga logistik setiap barang di seluruh wilayah Indonesia.
Sejak didirikan tahun 2016, ekspansi bisnis PIS terus dilakukan, antara lain dengan membangun anak perusahaan Pertamina International Shipping Pte Ltd di Singapura, serta cucu perusahaan, yaitu PIS Polaris Pte Ltd dan PIS Paragon Pte Ltd, yang juga berkedudukan di Singapura.
Ke depannya, PIS akan terus berupaya mengembangkan lini bisnis lainnya yang mendukung bisnis inti pelayaran untuk menjadi Integrated Marine Logistics Company terkemuka di Asia.[]
Baca Juga:
- Saham Terjun Bebas, Sultan Minta OJK Selidiki Dugaan Konflik Kepentingan Pemegang Saham Goto-Telkomsel
- Pasar Saham Utama Terpuruk di Tengah Meningkatnya Kekhawatiran Resesi