Jakarta - Mohammad Idris, calon Wali Kota Depok yang merupakan petahana disebut hobi pamer seremonial belaka. Tanpa didukung bukti konkret yang nyata. Beberapa hal yang dikampanyekannya dinilai absurd dan sebatas teori tanpa bukti.
Ya itulah sukanya pamerkan seremonial saja, cuma sebatas itu sudah dianggap berhasil padahal apa, gak ada
Karena faktanya, Idris merupakan sosok yang pernah berjanji 5 tahun lalu yang kemudian diberi amanah namun tidak mengindahkannya. Lalu di periode kedua ini, apakah masyarakat akan tenggelam oleh janji-janji buta lagi?
Salah satu tokoh yang menyayangkan hal itu adalah sosok Yusra Amir, Ketua Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (DPD LPM) Kota Depok.
"Ya itulah sukanya pamerkan seremonial saja, cuma sebatas itu sudah dianggap berhasil padahal apa, gak ada," kata Yusra kepada Tagar, Kamis, 3 Desember 2020.
Ia menyebutkan salah satu contoh program yang digemborkan sukses dan berjalan ialah proyek 1000 kios Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Padahal faktanya, proyek tersebut adalah proyek mangkrak yang justru merugikan keuangan pemerintah Kota Depok. Berdasarkan dokumen yang diterima Tagar, Pekerjaan Pengadaan Sarana dan Prasarana Penunjang UMKM terlambat dan belum dimanfaatkan sepenuhnya.
Yusra menyebut, bangunan ruko tersebut tak lebih dari semata bangunan biasa yang tidak memiliki daya tarik dan juga tidak memiliki penempatan yang strategis.
"Dia bikin model kayak kemarin, dan letaknya tidak strategis," ujarnya.
Pemkot Depok, menganggarkan belanja modal Gedung dan Bangunan pada tahun 2018 sebesar Rp 212.500.886.772,00. Telah direalisasikan sebesar Rp 187.998.590.951,55. diantaranya untuk Pekerjaan Pengadaan Sarana dan Prasarana UMKM pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian sebesar Rp 1.739.737.000,00.
Pekerjaan tersebut, merupakan janji Politik Wali Kota Idris untuk mencapai visi pembangunan 2016-2021. Proyek ini menjadi salah satu bahan kampanye sebagai indikator keberhasilan yang dipublikasikan.
Namun, sebagai bagian dari warga, Yusra berharap masyarakat bisa lebih bijak dan cerdas menilai untuk tidak menjadi korban janji kesekian kalinya. []
Baca juga:
- Idris Gagal, Bangun Puskesmas 24 Jam di Depok Saja Tak Mampu
- Proyek 1.000 Kios Idris Mangkrak Sebab Lokasi Ngga Strategis
- Depok Banjir di Era Idris Karena Pemkot Terus Keluarkan Izin