IDI Khawatir Virus Corona Meledak di Aceh

Masyarakat Aceh terlihat mulai kendur kewaspadaanya pasca sembuh 5 pasien yang sebelumnya positif corona di Aceh.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Aceh, Safrizal Rahman. (Foto: Tagar/Muhammad Fadhil)

Banda Aceh - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Aceh mengkhawatirkan bila virus corona atau Covid-19 meledak di Tanah Rencong. Hal ini mengingat masyarakat Aceh terlihat mulai kendur kewaspadaanya pasca sembuh 5 pasien yang sebelumnya positif corona.

“IDI berpikir saat kita tidak punya pasien bukan berarti kita selesai dengan Covid-19 tetapi justru kita harus bersiap dengan kemungkinan serangan ke-2 yang takutnya lebih besar lagi, apalagi terlihat masyarakat mulai kendur kewaspadaannya,” kata Ketua IDI Aceh, Safrizal Rahman saat dihubungi, Jumat, 17 April 2020.

Safrizal menjelaskan, saat ini kasus Covid-19 terus meningkat di Indonesia, apalagi Provinsi Sumatera Utara menjadi pusat kasus terbanyak di Pulau Sumatera. Dia khawatir bila kasus tersebut merambak ke Aceh.

Justru kita harus bersiap dengan kemungkinan serangan ke-2 yang takutnya lebih besar lagi, apalagi terlihat masyarakat mulai kendur kewaspadaannya.

“Indonesia sendiri kasus terus meningkat, apalagi Medan menjadi episentrum di Sumatera. Kita sama sekali belum aman,” ujar Safrizal.

Menurut Safrizal, kasus positif Covid-19 di Aceh yang kini sudah sembuh merupakan hanya 20 persen dari kondisi sebenarnya. Ia yakin, 80 persen yang lainnya yang tak bergejala beredar tanpa dirawat.

“5 kasus positif di Aceh kemarin adalah 20 persen bergejala dari kondisi sebenarnya, artinya 80 persen lagi tidak bergejala dan beredar di sekitar kita, bila warung kopi kita lakukan rapid test saya yakin Aceh akan menemukan banyak yang positif,” ujarnya.

Karena itu, Safrizal mengimbau kepada masyarakat untuk terus menjaga jarak seperti physical distancing, social distancing, cuci tangan, pakai masker dan protokol kesehatan lainnya.

“Mari terus perkuat sosial distancing, cuci tangan dan pakai masker, sesuatu yang sudah mulai kendor saat ini di Aceh, ayo kita galakan lagi demi anak dan orang tua kita yang kalau terkena akan sangat rawan,” katanya.

Ia juga menyarankan kepada pemerintah untuk terus melakukan imbauan-imbauan kepada masyarakat agar waspada. Di sisi lain, kata dia, IDI Aceh sudah bersiap apabila sewaktu-waktu kasus Covid-19 meledak di Bumi Serambi Mekkah.

Safrizal menyebutkan, IDI Aceh juga sudah mengintruksikan kepada tenaga medis di 23 kabupaten/kota untuk terus meningkatkan kewaspadaan, melakukan latihan, dan mensimulasikan segala kemungkinan yang bakal terjadi.

“Sehingga saatnya bila serangan kedua datang kita tinggal perang karena sudah siap,” ujar Safrizal. []

Berita terkait
Gegara Hand Sanitizer, 4 Pekerja Aceh di PHK
4 orang tenaga kerja di salah satu yayasan yang bergerak dalam bidang pendidikan di Aceh terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Update Covid-19 Aceh, ODP 1.468 Kasus, PDP Tetap
Jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) terkait virus corona (Covid-19) di Aceh semakin hari terus bertambah.
Perjuangan Relawan Corona Aceh Tinggalkan Anak-Suami
Rabiatun Adawiah alias Atun Cecek, wanita, 29 tahun, warga asal Kota Subulussalam, Aceh mendadak viral karena berjuang untuk corona.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.