Hujan Deras, Tebing di Banyuwangi Longsor

Hujan deras yang mengguyur Banyuwangi Jawa Timur menyebabkan tebing di jalur penghubung antara Desa Banjar dan Desa Segobang longsor.
Hujan deras mengguyur Banyuwangi Jawa Timur menyebabkan tebing di jalur penghubung antara Desa Banjar dan Desa Segobang, Kecamatan Licin, longsor, Sabtu, 2 November 2019. (Foto: Tagar/Rizki Restiawan)

Banyuwangi - Hujan deras yang mengguyur wilayah Banyuwangi, Jawa Timur beberapa hari terakhir, membuat tebing di jalur penghubung antara Desa Banjar dan Desa Segobang, Kecamatan Licin, longsor, Sabtu, 2 November 2019.

Akibatnya arus lalu lintas di jalan penghubung dua desa tersebut sempat terganggu karena tanah yang berada diatas tebing, longsor hingga menutupi aspal jalan. Bahkan tiang Lampu Penerangan Jalan (LPJ) yang berada di tepi jalan, ambruk.

Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi, Andika mengatakan, tebing tersebut longsor sekitar pukul 20.00 Wib. Penyebabnya karena hujan mengguyur dengan intensitas tinggi dan durasi lama.

“Selain itu juga kondisi tanahnya labil, jadi mudah longsor. Lokasinya di Dusun Banyu Cindeh, Desa Segobang,” kata Andika, Minggu, 3 November 2019.

Menurut Andika, longsor susulan di lokasi tersebut masih berpotensi terjadi kembali karena kondisi tanah yang kurang baik. Longsor tersebut membawa material tanah dan batu, akibatnya saluran pembuangan air hujan di sekitar lokasi kejadian tertutup.

Lokasinya di Dusun Banyu Cindeh, Desa Segobang.

“Kami sudah berkoordinasi dengan pemangku wilayah setempat terutama petugas pembantuan penanggulangan bencana di Kecamatan Licin. Penanganan bisa dilakukan dengan menggunakan alat berat karena penanganan darurat yang dilakukan TRC tidak memungkinkan untuk mengevakuasi material tanah padas yang longsor di pinggiran jalan,” ujar Andika.

Beruntung dalam kejadian tanah longsor ini tidak ada korban jiwa, sebab lokasi longsor berada agak jauh dari pemukiman warga. Hanya saja, kabel dan tiang LPJ di lokasi kejadian mengalami kerusakan.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi memprediksi hujan mengguyur Banyuwangi pada awal November 2019 ini. Meski tidak merata, namun hujan turun perlu diwaspadai sebagai akibat anomali cuaca.

Prakirawan BMKG Banyuwangi Gigik Nur Baskoro mengimbau masyarakat untuk hati-hati dan waspada terhadap peralihan musim. Ia mengatakan peralihan musim dari kemarau ke hujan biasanya ditandai dengan munculnya awan Cumolonimbus pada siang hingga sore, meski sebelumnya saat pagi dan siang cuaca terik.

“Dampaknya adalah angin kencang, petir dan peningkatan gelombang air laut,” ujarnya saat dikonfirmasi Tagar melalui telepon.

Baca juga:

Berita terkait
BMKG Banyuwangi Imbau Waspadai Cuaca Ekstrem
BMKG Banyuwangi menyebutkan peralihan musim dari kemarau ke hujan biasanya ditandai dengan munculnya awan Cumolonimbus pada siang hari.
Gunung Ijen Banyuwangi Ditutup, Imbas Kebakaran Hutan
Akses menuju ke Taman Wisata Alam Kawah Gunung Ijen Banyuwangi, ditutup sementara akibat kebakaran hutan di Gunung Ranti.
Besok di Banyuwangi Telur Ayam Bisa Berdiri Tegak
Kulminasi merupakan fenomena alam di mana matahari berada tepat di posisi paling tinggi di langit.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.