Hasrat Jokowi Dipandang Bagus di Mata Milenial

Presiden Jokowi mengangkat anak muda sebagai staf khusus, dinilai semata memenuhi hasrat pribadi agar dipandang bagus di mata milenial.
Presiden RI Joko Widodo bersama 7 staf khusus milenial di Istana Merdeka, Kamis, 22 November 2019. (foto: Tagar/Popy Sofy).

Jakarta - Doktor Ilmu Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, memandang wajar terhadap beberapa kalangan yang masih meragukan kapasitas dan kemampuan 7 staf khusus yang baru dalam membantu dan memberikan masukan kepada Presiden Jokowi.

"Hal yang wajar jika publik meragukan Stafsus millenial yang diangkat Jokowi. Karena mereka kan memang miskin pengalaman di pemerintahan. Dan kerja politik mereka memang belum teruji. Jangan sampai 7 Stafsus tersebut hanya menjadi asesoris istana. Hanya jadi pajangan pemanis pemerintah," ujar Ujang dalam wawancara tertulis dengan Tagar, Selasa, 26 November 2019.

Ujang juga bisa mengerti beberapa kalangan melihat latar belakang sebagian staf khusus yang berasal dari orang tua yang kaya atau borjuis. Mereka meragukan para staf khusus ini bisa mengerti situasi rakyat di bawah.

"Para Stafsus memang datang dari kalangan elite. Tak pernah bersentuhan dengan masyarakat kelas bawah. Jadi keraguan publik sangat beralasan. Pengangkatan Stafsus milenial hanya untuk memenuhi hasrat Jokowi agar dipandang bagus di mata milenial," tutur Ujang.

Sebelumnya, anggota DPR Fadli Zon menyebut staf khusus Jokowi hanya lipstik.

"Stafsus Milenial Jokowi Cuma Pajangan, Lipstick Saja," tulis Fadli Zon di akun Twitter @fadlizon, Sabtu, 23 November 2019.

Presiden Joko Widodo pada Kamis, 21 November 2019 mengumumkan tujuh staf khusus Presiden berasal dari kalangan milenial. Yaitu Angkie Yudistia 32 tahun, tunarungu yang aktif bergerak di sociopreneur, pendiri Thisabel Enterprise. Aminuddin Ma’ruf 33 tahun, mantan Ketua Umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) periode 2014-2017.

Selanjutnya Adamas Belva Syah Devara 29 tahun pendiri Ruang Guru, Ayu Kartika Dewi 36 tahun, perumus Pergerakan Sabang Merauke. Putri Indahsari Tanjung 23 tahun, CEO dan Founder Creativepreneur. Andi Taufan Garuda Putra 32 tahun, CEO Amarta. Dan Gracia Billy Mambrasar 31 tahun, pemuda Papua yang mendapatkan beasiswa di Universitas Oxford.

Pengangkatan Stafsus milenial hanya untuk memenuhi hasrat Jokowi agar dipandang bagus di mata milenial.

Presiden Jokowi menyebut mereka akan memberikan masukan konstruktif-inovatif dunia milenial kepada dirinya. "Milenial adalah masa depan Indonesia," kata Jokowi.

Sementara itu, Dekan FISIP Unika Widya Mandiri (Unwira) Kupang Dr Marianus Kleden menyebut pembentukan staf khusus Jokowi dari kalangan milenial adalah sebuah terobosan.

"Ini sebuah terobosan besar yang dilakukan Jokowi untuk mempercepat pembangunan di negeri ini lewat tangan anak-anak muda yang penuh dengan kreativitas dan inovasi-inovasi," kata Marianus seperti diberitakan Antara.

Marianus mengatakan penempatan stafsus dari kaum milenial ini mencerminkan bahwa Presiden Jokowi ingin terjadi percepatan bergerak dalam merealisasikan visi dan misi pemerintahannya dalam periode kedua ini.

Ia menambahkan, strategi kecepatan bergerak dari Presiden Jokowi sudah ditampilkan dari awal ketika orang nomor satu di Indonesia itu memilih menteri kabinet kerja.

“Jokowi ingin berpikir dan bertindak di luar kebiasaan pola kerja yang lambat, jadi out of the box,” ujar Marianus.

Ia mencontohkan Jokowi memilih Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Ini cermin kecepatan bergerak ala Jokowi.

Menurut Marianus, Jokowi mencita-citakan dunia pendidikan di Tanah Air bukan hanya menghabiskan banyak biaya untuk penelitan tanpa hasil konkret. Dunia pendidikan harus menghasilkan temuan konkret yang menyumbang bagi kemajuan bangsa di tengah perkembangan era digital yang sangat cepat.

Marianus mengatakan dalam konteks ini Jokowi ingin menampilkan peran penting generasi muda dalam membangun bangsa dengan melibatkan mereka dalam kepemimpinan di lingkaran istana negara.

“Artinya generasi muda dengan ide-ide kreatif seperti Mendikbud Nadiem Makarim yang baru 35 tahun tentu diharapkan bertindak out of the box dengan menghasilkan berbagai terobosan untuk kemajuan bangsa,” kata Marianus.

“Demikian pula para staf khusus presiden yang di antaranya juga tamatan dari universitas ternama seperti Harvard, Standford, Oxford, dan lainnya, dengan pengalaman dan jabatan menyumbang bagi kemajuan kemanusiaan dan pembangunan di negeri ini,” tutur Marianus Kleden. []

Baca juga:

Berita terkait
KOHATI Makassar Dukung Jokowi Pilih Stafsus Milenial
Ditunjuknya tujuh anak muda sebagai staf khusus presiden mendapatkan tanggapan positif dari kalangan milenial di Makassar, Sul-Sel.
GAMKI Dukung Jokowi Pilih Stafsus Kalangan Milenial
Sekretaris Umum DPP GAMKI Sahat Martin Philip Sinurat menilai positif keputusan Presiden Jokowi memilih Stafsus dari kalangan milenial.
Berapa Gaji 7 Staf Khusus Jokowi Usia Milenial?
Presiden Jokowi mengangkat tujuh staf khusus (stafsus) presiden. Berapa gaji stafsus usia milenial tersebut?
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.