Angkie Yudistia dalam Pandangan Denny Siregar

Pegiat media sosial Denny Siregar menyebut Angkie Yudistia adalah emas di tumpukan sampah. Ia lega setelah capek melihat artis tanpa isi kepala.
Angkie Yudistia. (Foto: Instagram/@angkie.yudistia)

Jakarta - Pegiat media sosial Denny Siregar menyambut baik terpilihnya Angkie Yudistia milenial tunarungu menjadi staf khusus Presiden Jokowi. Denny menyebut Angkie adalah emas di tumpukan sampah.

Berikut pandangan Denny Siregar selengkapnya seperti ia tuliskan di laman Facebook, Jumat, 22 November 2019.

"Jujur beberapa waktu ini saya muak dan hampir muntah melihat isi berita.

Di media online, di acara teve, di YouTube, begitu banyak program yang menampilkan artis-artis tanpa isi kepala sedang pamer isi kantongnya. Ada yang pamer saldo ATM, ada yang pamer mobil mewah, ada juga yang bangga dengan isi rumah.

Bahkan banyak juga yang pamer sedekah demi viewers dan subscribe juga pujian yang cenderung memuja.

Saya sampai bertanya dalam hati, 'rendah sekali kualitas milenial sekarang ini.'

Sedangkan di negara maju, bertaburan berita tentang orang-orang jenius yang punya duit ribuan triliun rupiah tapi mereka sibuk mengembangkan teknologi mulai buat pesawat yang bisa joget di angkasa sampai bagaimana bisa wisata ke Mars.

Uang tidak mengubah mereka, justru kekayaan mereka jadikan sebagai supporting untuk mendukung imajinasi liar mereka.

Kesempatan. Itu yang dibutuhkan dan itu yang harus diperjuangkan.

Di negeri kita, baru kaya sedikit, baru terkenal sedikit, pamernya nauzubillah. Dan tontonan ini yang terus-menerus dicekokkan ke generasi milenial sehingga membentuk generasi pemimpi yang sama sekali tak punya prestasi.

Tapi ketika seorang Angkie Yudistia, generasi berusia 31 tahun, seorang wanita cantik yang tunarungu, berbicara di depan wartawan saat mengenalkan dirinya menjadi staf khusus Jokowi, saya sedikit lega.

Saya paham betapa sulitnya Angkie yang menjadi tuna rungu ketika berusia 10 tahun karena terkena malaria, menaikkan rasa percaya dirinya. Lingkungan sekitar pasti akan memandangnya dengan pandangan aneh bahkan mungkin ada yang merendahkannya dengan rasa kasihan.

Tetapi ternyata itu yang membentuk Angkie menjadi sekarang ini, muda, matang, pintar dengan kepercayaan diri luar biasa. Dia menunjukkan sosok pejuang melawan perbedaan dirinya dan muncul sebagai pemenang.

Dan dia dengan bangga memamerkan ketunarunguannya, demi menaikkan semangat jutaan jiwa penyandang disabilitas di seluruh Indonesia bahwa mereka tidak berbeda dengan yang lainnya. Asal diberi kesempatan, mereka akan menunjukkan siapa diri mereka.

Kesempatan. Itu yang dibutuhkan dan itu yang harus diperjuangkan. Dan Jokowi sudah memulainya dengan mendudukkan Angkie bukan karena disabilitasnya, tetapi kemampuan bekerja.

Angkie adalah CEO di usia muda yang punya perusahaan difabel enterprise. Dia dengan cantik bisa mendirikan peluang di tengah beratnya masalah pribadinya.

Saya berharap, semoga dengan tampilnya Angkie menjadi staf khusus dan kalau bisa kelak menjadi Menteri atau Presiden sekalian, menampar generasi seusianya yang sibuk pamer kemewahan materi tanpa edukasi.

Angkie adalah emas di gunungan sampah yang baunya sudah menyengat dan ke mana-mana. Ia harapan Indonesia ke depan.

Semoga di bidang agama juga muncul Angkie-Angkie lain, yang benar-benar paham secara keilmuan. Supaya kelak anak-anak kita tidak dicekoki ustaz-ustaz yang bilang main catur haram, nonton film Korea masuk neraka sampai percaya bumi itu datar.

Mungkin dia bukan ustaz, tapi alien yang punya misi menghancurkan netizen Indonesia karena terlalu kepo dan julid di media sosial."

Staf Khusus JokowiPresiden Jokowi dan tujuh staf khusus barunya. (Foto: Antara/Wahyu Putro A)

Jalan Hidup Angkie

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo pada Kamis, 21 November 2019 mengumumkan tujuh staf khusus Presiden yang berasal dari kalangan milenial, satu di antaranya adalah figur perempuan bernama Angkie Yudistia.

"Angkie Yudistia, usia 32 tahun adalah anak muda penyandang disabilitas yang aktif bergerak di sociopreneur," kata Presiden Jokowi ketika mengumumkan dan mengenalkan tujuh Staf Khusus Presiden yang baru di Istana Merdeka Jakarta.

Dalam perkenalan itu, Jokowi menyebut Angkie sosok muda yang aktif di organisasi, termasuk organisasi internasional. Jokowi kemudian menunjuk perempuan penyandang disabilitas tunarungu itu sebagai Juru Bicara Presiden bidang Sosial.

"Saya minta Angkie juga menjadi Juru Bicara Presiden bidang sosial," kata Jokowi. 

Angkie dikenal luas sebagai perempuan muda yang menginspirasi. Keterbatasan yang dimiliki tak menghalanginya mewujudkan mimpi. Ia justru menjelma sosok perempuan dengan segudang prestasi.

Angkie lahir di Medan, 5 Mei 1987. Dia awalnya terlahir dengan kondisi normal. Pendengarannya mulai menghilang saat perempuan berhijab itu menginjak usia 10 tahun. Diduga hal tersebut terjadi tak lepas dari kesalahan penggunaan obat-obatan saat dia terserang beberapa penyakit, termasuk malaria.

Aku tahu sulitnya mendapatkan pekerjaan. Mengerti rasanya bagaimana harus bertahan hidup di antara sulitnya akses menjadi minoritas.

Peristiwa itu sempat membuatnya terpukul dan merasa tidak percaya diri untuk beberapa waktu. Namun, dukungan yang kuat dari keluarga dan orang-orang terdekat, terutama sang ibunda, secara perlahan berhasil membangkitkannya dari keterpurukan.

Angkie menyelesaikan pendidikan sekolah menengah atas di SMA Negeri 2 Bogor. Kemudian putri pasangan Hadi Sanjoto dan Indiarty Kaharman ini melanjutkan pendidikan dengan berkuliah di fakultas komunikasi di London School of Public Relations Jakarta. Di kampus ini pula perempuan yang dikenal gemar menulis tersebut meraih gelar master pada 2010.

Pada 2008, perempuan yang menjalani aktivitas dengan menggunakan alat bantu pendengaran itu mengikuti ajang Abang None Jakarta dan berhasil terpilih sebagai salah satu finalis dari daerah pemilihan Jakarta Barat. Masih di tahun yang sama, ia juga sukses menyabet penghargaan sebagai The Most Fearless Female Cosmopolitan 2008.

Angkie terus berkarya mewujudkan satu demi satu mimpi. Pada 2011 ia membuat buku berjudul Perempuan Tunarungu Menembus Batas. Buku keduanya berjudul Setinggi Langit terbit di pasaran dua tahun kemudian. Pada 2019 Angkie meluncurkan buku ketiga berjudul Become Rich as Sociopreneur.

Pada 2011 juga, perempuan yang aktif berkegiatan di Yayasan Tunarungu Sehjira sejak 2009 itu mendirikan sebuah perusahaan bernama Thisable Enterprise.

Aku berusaha untuk selalu percaya bahwa setiap disabilitas memiliki peran masing-masing dalam pengembangan.

Staf Khusus JokowiTujuh Staf Khusus Jokowi

Angkie pernah bekerja di beberapa perusahaan besar seperti IBM Indonesia dan Geo Link Nusantara, hingga akhirnya memutuskan mendirikan Thisable Enterprise.

Ia mendirikan lembaga tersebut dengan tujuan memberdayakan kelompok disabilitas Indonesia agar memiliki kemampuan dan keterampilan, dan menyalurkannya ke dunia kerja, terutama dalam industri ekonomi kreatif.

Menurut dia, saat ini kelompok disabilitas masih sulit memperoleh pekerjaan. Ia berharap lewat keberadaan Thisable Enterprise, kalangan disabilitas mampu bersaing dalam dunia kerja sehingga perekonomian mereka dapat terangkat dengan baik.

"Aku tahu sulitnya mendapatkan pekerjaan. Mengerti rasanya bagaimana harus bertahan hidup di antara sulitnya akses menjadi minoritas. Tapi aku berusaha untuk selalu percaya bahwa setiap disabilitas memiliki peran masing-masing dalam pengembangan. Diakui menjadi warga yang setara adalah impian setiap disabilitas dan aku berusaha untuk menjadikan itu nyata," tutur Angkie dalam sebuah seperti diberitakan Antara.

Thisable Enterprise sekarang telah berkembang menjadi sebuah grup yang membawahi Thisable foundation, Thisable Recruitment, serta Thisable Digital. Melalui perusahaan-perusahaan tersebut, Angkie menyediakan pelatihan bagi SDM disabilitas agar dapat bekerja secara vokasional dan profesional.

Pada 2017 perusahaan tersebut menggandeng Go-Jek sebagai mitra bisnis. Para penyandang disabilitas di bawah naungan Thisable Enterprise disalurkan menjadi tenaga pekerja pada sejumlah layanan Go-Jek, seperti Go-Massage, Go-Clean, Go-auto, maupun Go-Glam, disesuaikan kemampuan masing-masing disabilitas.

Thisable Enterprise juga membuat produk retail, khususnya di bidang perawatan tubuh di antaranya sabun dan kosmetik kecantikan.

Angkie Yudistia pada 2019 memperoleh penghargaan Asia's Top Outstanding Women Marketeer of The Year dari Asia Marketing Federation. 

Ia mengucap syukur atas kesempatan yang diberikan Presiden Jokowi terhadap dirinya menjadi salah satu anggota Staf Khusus Presiden. Bertekad tidak akan menyia-nyiakan kesempatan tersebut dengan sepenuh hati membantu Presiden mewujudkan misi menuju Indonesia inklusif yang lebih ramah disabilitas.

"Sudah waktunya disabilitas bukan kelompok minoritas tetapi kita dianggap setara," kata Angkie.

Ia meminta dukungan dan doa dari segenap masyarakat Indonesia agar dirinya mampu menjalankan tugas dan tanggung jawab tersebut dengan sebaik-baiknya.

Angkie adalah satu dari tujuh anak muda milenial yang ditunjuk Presiden Jokowi sebagai Staf Khusus Presiden.

Enam staf khusus lain adalah Aminuddin Ma’ruf 33 tahun, mantan Ketua Umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) periode 2014-2017. Adamas Belva Syah Devara 29 tahun pendiri Ruang Guru, Ayu Kartika Dewi 36 tahun, perumus Pergerakan Sabang Merauke.

Selanjutnya Putri Indahsari Tanjung 23 tahun, CEO dan Founder Creativepreneur. Andi Taufan Garuda Putra 32 tahun, CEO Amarta. Dan Gracia Billy Mambrasar 31 tahun, pemuda asal Papua yang mendapatkan beasiswa di Universitas Oxford.

Presiden Jokowi menyebut mereka akan memberikan masukan konstruktif-inovatif dunia milenial kepada dirinya. "Milenial adalah masa depan Indonesia," kata Jokowi.

Sebelum mereka, masih ada tujuh staf khusus Presiden yang lama yaitu Anak Agung Gde Ngurah Ari Dwipayana seorang akademisi. Sukardi Rinakit, intelektual. Arif Budimanta, ekonom Megawati Institute. Diaz Hendropriyono, Ketua Umum PKPI. Dini Shanti Purwono, Kader PSI, ahli hukum lulusan Harvard. Dan Asisten Pribadi Presiden dan Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman.

Jokowi menyebut mereka sebagai teman diskusi. []

Lihat infografis:

Baca juga:

Berita terkait
Gaya Berbusana Putri Tanjung Staf Khusus Jokowi
Intip gaya berbusana Putri Indahsari Tanjung dapat dijadikan rekomendasi untuk para milenial, berikut ulasannya.
Profil Gracia Billy Mambrasar Staf Khusus Jokowi
Anak penjual kue Gracia Billy Mambrasar ditunjuk sebagai salah satu staf khusus Presiden Jokowi dari kalangan milenial.
Lima Fakta Putri Tanjung Staf Khusus Presiden Jokowi
Fakta-fakta tentang Putri Indahsari Tanjung sebagai staf khusus Presiden Jokowi.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.