Subulussalam - Seekor harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) kembali muncul di sekitar areal perkebunan kelapa sawit milik PT Asdal Prima Lestari tepatnya di Desa Bawan, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam, Aceh.
Kemunculan harimau tersebut pun sempat terekam kamera ponsel karyawan perkebunan PT Indo Sawit Perkasa (ISP) salah satu perusahaan Hak Guna Usaha di Kota Subulussalam yang kebetulan sedang melintas dengan mobil. Sebagaimana rekaman video penampakan seekor harimau itu turut beredar di pesan berantai pada grup WhatsApp.
Ya benar, kejadian itu sekitar pukul 17.45 WIB yang kebetulan terlihat oleh karyawan perkebunan.
Di dalam video itu tampak seekor harimau yang berukuran sedang tengah berdiam diri di sebuah tebing jalan dengan menghadap ke arah jalan.
Camat Sultan Daulat, Rahmat Fadly yang dikonfirmasi Tagar, membenarkan kejadian munculnya harimau yang tengah berkeliaran di areal PT Asdal Prima Lestari.
"Ya benar, kejadian itu sekitar pukul 17.45 WIB yang kebetulan terlihat oleh karyawan perkebunan," kata Fadly kemarin, Senin, 20 April 2020, sore.
Dikatakannya bahwa sebelum munculnya harimau di areal perkebunan PT Asdal itu bahwa beberapa hari lalu juga dilaporkan kalau harimau telah memangsa serta melukai beberapa ekor ternak warga di Desa Darul Makmur, Kecamatan Sultan Daulat.
Menurut Fadly kalau harimau yang muncul di areal perkebunan PT Asdal ini adalah harimau yang berbeda dengan harimau yang memangsa ternak warga Desa Darul Makmur.
Terkait kejadian ini Fadly menyatakan bahwa telah melaporkannya kepada pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah II Subulussalam guna menangani hal tersebut.
Sementara, Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Subulussalam Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh saat dihubungi Tagar mengatakan bahwa telah diterjunkan tim guna merespon laporan tentang kemunculan harimau di areal perkebunan sawit PT Asdal tersebut.
"Hari ini tim sudah turun ke lokasi untuk merespon itu, kita verifikasi lokasi dulu, apakah harimau itu hanya kebetulan melintas saja atau bagaimana, apakah perlu kita pasang kamera trap itu nanti berdasarkan analisis tim di lapangan," kata Hadi kepada Tagar, Selasa, 21 April 2020.
Bahwa peristiwa teror harimau ini sudah terjadi sebulan yang lalu di wilayah Kecamatan Sultan Daulat yang terjadi di dua desa yakni Desa Darul Makmur dan Desa Singgersing hingga berhasil memangsa ternak warga di dua desa tersebut.
Pada saat itu sebagaimana yang diberitakan, tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam telah berhasil menangkap seekor harimau betina pra-dewasa dengan cara memasang kandang perangkap besi.[]