Surabaya - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda telah merilis 38 kabupaten dan kota di Jawa Timur (Jatim) yang mengalami hari tanpa bayangan. Hari tanpa bayangan terjadi karena saat matahari tepat berada di posisi paling tinggi atau titik zenit.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Juanda Teguh Tri mengatakan fenomena yang terjadi disebut kulminasi utama. Teguh mengungkapkan fenomena ini akan menyebabkan suhu mengalami peningkatan dari 0,5 derajat celcius sampai 1 derajat celcius.
"Suhu panas akan mengalami peningkatan dari 0,5 sampai 1 derajat celcius dari suhu normal. Suhu normal di Surabaya bisa mencapai 35 derajat celcius," ujarnya.
Meski tidak berbahaya, tetapi BMKG mengingatkan warga akan bahaya dehidrasi. Pasalnya, dengan tingginya suhu panas, akan membuat tubuh manusia cepat kehilangan cairan.
"Terutama saat siang, warga berpotensi dehidrasi. Untuk itu, jaga kondisi dengan asupan air yang cukup bagi tubuh," kata Teguh.
Hari tanpa bayangan di Jatim akan terjadi selama lima hari. Berdasarkan data BMKG, dimulai tanggal 11 Oktober 2019 di tiga kabupaten yakni Sumenep, Bangkalan, dan Tuban.
Sementara pada tanggal 12 Oktober terjadi di Surabaya, Pamekasan, Sampang, Sidoarjo, Gresik, Lamongan, Bojonegoro dan Ngawi. Pada Minggu 13 Oktober Situbondo, Kraksaan, Probolinggo, Pasuruan, Bangil, Mojosari, Mojokerto, Jombang, Ngasem, Kediri, Nganjuk, Caruban, Madiun dan Magetan.
"Senin tanggal 14 Oktober hari tanpa bayangan akan terjadi di Bondowoso, Jember, Lumajang, Malang, Kepanjen, Batu, Kanigoro, Blitar, Tulungagung, Trenggalek, Ponorogo, Pacitan. Terus pada tanggal 15 Oktober di Banyuwangi," pungkasnya. []
Baca juga:
- Hari Tanpa Bayangan Trending, Netizen: Hapus Bayangan Mantan Ada Gak Harinya?
- Maret Ini, Ada Fenomena Hari Tanpa Bayangan di Indonesia
- Catat, 13 Oktober Siang di Yogyakarta Tanpa Bayangan