Banda Aceh - Harga telur ayam mengalami penurunan semenjak sepekan terakhir di Kota Banda Aceh, Aceh. Penurunan terjadi karena berpengaruh dengan merambaknya virus corona atau Covid-19 di Tanah Rencong.
Ramli, 58 tahun, pedagang sembako di Pasar Tradisional Peunayong, Kota Banda Aceh mengatakan, turunnya harga telur dari Medan, Sumatera Utara karena kebutuhannya pasar di Aceh sedang menurun pasca merambaknya virus corona.
Seperti diketahui, Pemerintah Kota Banda Aceh pada Minggu, 22 Maret 2020 lalu mengeluarkan intruksi agar warung kopi dan tempat keramaian lainnya ditutup sementara waktu untuk pencegahan virus corona.
Beberapa waktu lalu warung kopi tidak buka, penjualan nasi goreng juga turun, yang jual martabak telur juga turun, sehingga permintaan telur ayam di Medan turun, sehingga harganya juga turun.
Menurut Ramli, penutupan warung kopi ternyata memberi dampak begitu besar bagi usaha penjualan martabak telur, nasi goreng, dan lain-lainnya. Sehingga, kebutuhan telur ayam di Kutaraja dan Aceh umumnya menurun drastis.
“Karena beberapa waktu lalu warung kopi tidak buka, penjualan nasi goreng juga turun, yang jual martabak telur juga turun, sehingga permintaan telur ayam di Medan turun, sehingga harganya juga turun,” kata Ramli.
Saat ini, kata Ramli, telur ayam dijual di tingkat grosir dengan harga Rp 38 ribu per lempeng dan Rp 360 ribu per 300 butir. Artinya, terjadi penurunan sebesar Rp 3 ribu sampai Rp 4 ribu sejak intruksi penutupan warung kopi berlaku di Aceh.
“Telur ayam turun menjadi Rp 38 ribu per lempeng. Kalau sebelumnya harga biasanya Rp 41 ribu sampai Rp 42 ribu, karena saat itu permintaan cukup besar,” ujar Ramli.
Ramli memprediksi harga telur akan mengalami kenaikan beberapa hari ke depan. Ini terjadi karena Pemerintah Aceh telah memberi izin kembali soal operasi warung kopi dan pencabutan jam malam.
“Sekarang permintaan cukup besar, saya takut ada kenaikan lagi, hari ini saja sudah mulai ada kenaikan sampai 20 rupiah per butir. Karena warung kopi sudah buka, martabak telur sudah beroperasi lagi, termasuk nasi goreng,” kata Ramli.
Selain telur ayam, sembako lainnya yang diprediksi naik adalah beras. Ramli menyebutkan, saat ini harga beras sudah mulai mengalami kenaikan sebesar Rp 5 ribu dari harga sebelumnya.
“Masalah beras, kita tahun ini panen besar, namun sekarang sudah ada lonjakan harga, harga padi biasanya Rp 4.800, sekarang menjadi Rp 5.300, otomatis harga pasar beras akan naik, hari ini harga beras sudah naik 5000 untuk per sak,” ujarnya. []