Pasokan Gula dari Medan ke Aceh Kembali Kosong

Setelah sempat lancar sepekan lalu, kini pasokan gula pasir dari Medan, Sumatera Utara ke Provinsi Aceh kembali terhenti.
Stok berbagai jenis sembako di Pasar Tradisional Peunayong, Kota Banda Aceh, Aceh, Selasa, 7 April 2020. (Foto: Tagar/Muhammad Fadhil)

Banda Aceh - Setelah sempat lancar sepekan lalu, kini pasokan gula pasir dari Medan, Sumatera Utara ke Provinsi Aceh kembali terhenti. Hal ini seperti pengakuan para pedagang gula di Kota Banda Aceh, Selasa, 7 April 2020.

“Hari ini gula pasir di Medan kosong, sehingga tidak ada pengiriman ke Aceh, selama ini, setiap hari saya order ke Medan, berapa ada kita angkut terus, jangan ada kekosongan di Banda Aceh,” kata Ramli, 58 tahun, pedagang gula di Pasar Tradisional Peunayong, Kota Banda Aceh, Aceh, saat ditemui Tagar pada Selasa, 7 April 2020.

Ramli menjelaskan, sejak sepekan terakhir harga gula di Kota Banda Aceh sudah tergolong stabil, di mana para pedagang eceran menjualnya antara Rp 19 ribu sampai Rp 20 ribu. Ini terjadi karena pasokan dari Medan kembali lancar.

“Gula pasir di Banda Aceh sepekan terakhir sudah agak stabil, antara 19 -20 ribu di pasar. Karena kemarin ada masuk, ada kira-kira sekitar 20 ton, makanya kalau hari ini kalau kita jual enceran tetap 18 ribu, walaupun pasarnya 19 sampai 20 ribu,” ujarnya.

Karena di Aceh asal sudah masuk bulan Ramadan, pasti masyarakat yang biasanya beli 2 kilogram, tetapi kalau puasa itu beli sampai 5 kilo, itu yang kita khawatirkan. Ini yang kita minta pada pemerintah harus menyikapinya.

Ramli mengaku khawatir jika gula dari Medan benar-benar kosong untuk beberapa hari ke depan bahkan hingga dua pekan yang akan datang. Apalagi, masyarakat sebentar lagi akan menyambut bulan suci Ramadan.

“Karena di Aceh asal sudah masuk bulan Ramadan, pasti masyarakat yang biasanya beli 2 kilogram, tetapi kalau puasa itu beli sampai 5 kilo, itu yang kita khawatirkan. Ini yang kita minta pada pemerintah harus menyikapinya,” kata Ramli.

Di tengah kondisi seperti itu, kata Ramli, Pemerintah Aceh harus bergerak cepat untuk mengantisipasi kelangkaan gula. Antisipasi yang dimaksud adalah dengan melakukan impor dari luar Aceh.

“Karena situasi sekarang ini gula di Sumatera Utara itu selalu tidak ada, maka dalam hal ini pemerintah juga harus berpikir bagaimana cara mengambil satu sikap, apakah gula itu kita impor segera,” tutur Ramli.

Sebelumnya diberitakan, pasokan gula pasir dari Medan, Sumatera Utara untuk Provinsi Aceh sempat terhenti pada akhir Maret 2020 lalu. Akibatnya, harga gula di Aceh melonjak tinggi hingga mencapai Rp 24 ribu per kilogram. []

Berita terkait
Pasokan Medan Jalan, Harga Gula Pasir di Aceh Turun
Harga gula pasir di Kabupaten Bireuen, Aceh mengalami penurunan sejak sepekan terakhir.
Pedagang Aceh Diminta Jual Harga Gula yang Wajar
Para pedagang di Aceh diimbau untuk tidak menaikkan harga gula secara tidak wajar dalam kondisi wabah virus corona atau Covid-19.
Harga Gula Mahal, Pedagang Aceh Mulai Menjerit
Akibat virus corona, sejumlah gula pasir di Aceh mulai langka dan mahal.