Banda Aceh – Harga emas perhiasan di Kota Banda Aceh melonjak naik mendekati angka 3 juta per mayam atau 3,3 gram. Kenaikan ini akibat meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dengan China atas virus corona atau Covid-19.
Mayam merupakan takaran emas yang berlaku di masyarakat Aceh. Jika dikonversikan dengan gram maka satu Mayam diperkirakan bernilai sekitar 3,33 gram.
“Hari ini harga emas di angka Rp 894 ribu per satu gramnya, itu batangan lokal, kalau kita kurs per mayam Rp 2.870.000 belum termasuk ongkos pembuatan,” kata Murijal, pemilik Toko Mas Ichlas di Pasar Aceh, Kota Banda Aceh, saat ditemui Tagar, Selasa, 28 Juli 2020.
Murijal menjelaskan, kenaikan harga emas sudah terjadi sejak Kamis, 23 Juli 2020 lalu. Sebelumnya, harga emas per mayam berada pada angka Rp 2.670.000. Kenaikan ini terjadi akibat memanasnya hubungan Amerika dengan China.
Hari ini harga emas di angka Rp 894 ribu per satu gramnya, itu batangan lokal, kalau kita kurs per mayam Rp 2.870.000 belum termasuk ongkos pembuatan.
“Jadi kalau emas ini naik disebabkan, dominannya lebih banyak karena ini, antara Amerika dan China sudah lebih memanas lagi, disebabkan perang dagang,” tutur Murijal.
Menurut Murijal, kenaikan emas pada angka Rp 2.870.000 per mayam merupakan yang tertinggi di tahun 2020. Angka ini bisa saja lebih meningkat lagi ke depan, bahkan bisa mencapai Rp 3 juta per mayam.
“Ini harga sudah puncak sekali, hampir mendekati di angka Rp 3 juta, kalau prediksi harga emas di 2020, turun banyak agak kecil kemungkinan, karena kenapa? istilahnya dengan kejadian memanasnya hubungan Amerika dan China serta Covid-19, jadi ini agak lama,” ujarnya.
Akibat meningkatnya harga emas, kata Murijal, warga berbondong-bondong menjual si kuning ke sejumlah pemilik toko mas, terutama di Toko Mas Ichlas, Banda Aceh. Selama turun harga, warga yang menjual emas mencapai 80 persen.
“Orang jual lumayan, karena dimanfaatkan untuk macam-macam kebutuhan, dan keperluan masyarakat rumah tangga, seperti beli rumah, atau mau rehab rumah, ataupun mau beli kenderaan roda empat, di sinilah momen lagi tinggi, dia jual emas perhiasan atau emas batangan yang sudah lama disimpan,” katanya.
Sebaliknya, ujar Murijal, akibat tingginya harga, pembeli emas saat ini menurun drastis. Walaupun ada, mereka berasal dari kalangan-kalangan yang ingin menikah, di mana emas ini dijadikan sebagai mahar.
“Untuk daya beli masyarakat, semenjak harga emas tinggi dalam 2-3 hari ini saya lihat sangat menurun drastis, hampir 80 persen penurunan penjualan, disebabkan harga emas sangat tinggi,” ujar Murijal. []
Baca juga:
- Harga Emas di Abdya Aceh Naik Jelang Idul Adha
- Harga Emas di Aceh Tamiang Jelang Idul Adha
- Penyebab Penjualan Emas di Aceh Barat Menurun