Lhokseumawe - Akibat curah hujan yang berkepanjang, menyebabkan tujuh Kabupaten di Provinsi Aceh dilanda banjir dengan ketinggian air bervariasi, mulai dari 50 centimeter hingga 1 meter.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Sunawardi mengatakan, berdasarkan laporan yang ia terima, kabupaten yang dilanda banjir di antaranya, Kabupaten Aceh Utara, Aceh Jaya, Aceh Barat, Aceh Selatan, kabupaten Simeulue, Singkil, dan Kota Subulussalam.
Ini semua kita harus waspada, karena intensitas hujan yang tinggi akan berdampak ke permukaan laut dan air di sungai akan melimpah.
“Awalnya itu, pada Senin, 27 Juli 2020, terjadi banjir rob di Kabupaten Aceh Barat, akibat tingginya gelombang, maka air menggenangi wilayah permukiman. Selain itu juga diakibatkan oleh curah hujan yang tinggi,” ujar Sunawardi, Selasa, 28 Juli 2020, ketika dihubungi Tagar melalui telepon seluler.
Baca juga: Banjir Merusak Puluhan Pondok Kafe di Aceh Barat
Dia menambahkan, berdasarkan laporan yang masuk ke Badan Penanggulangan Bencana Aceh, ketinggian air yang menggenangi permukiman warga mencapai 50 centimeter hingga mencapai satu meter.
Akibat dari banjir tersebut, sejumlah warga memilih mengungsi ke rumah kerabat dan sanak saudaranya yang lain, di daerah yang tidak tergenang banjir.
“Tadi ada sejumlah laporan yang masuk ke kami, bahwa sejumlah warga memilih untuk mengungsi ke rumah saudara atau rekannya di daerah yang tidak terjadinya banjir, dan membuat kita susah untuk memantaunya,” tutur Sunawardi.
Baca juga: Empat Kecamatan di Aceh Selatan Terendam Banjir
Dia mengimbau kepada seluruh masyarakat agar mewaspadai kondisi cuaca pancaroba seperti sekarang ini, karena Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah menyatakan masih adanya curah hujan yang tinggi di wilayah Aceh.
“Ini semua kita harus waspada, karena intensitas hujan yang tinggi akan berdampak ke permukaan laut dan air di sungai akan melimpah, kewaspadaan ini juga untuk semua orang,” kata Sunawardi. []