Kulon Progo - Wakil Presiden Republik Indonesia Ma'ruf Amin melakukan kunjungan ke Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) di Kulon Progo, Yogyakarta, Jumat 24 Januari 2020. Wapres menyebut Bandara YIA yang berada di Kapanewon Temon ini salah satu bandara paling modern dan terlengkap di Indonesia.
Ma'ruf Amin mengatakan banyak kelebihan yang dimiliki Bandara YIA, salah satunya landasan pacu atau runway yang panjang dan mampu didarati pesawat berbadan lebar seperti Airbus 380.
Menurut dia meski Bandara YIA megah dan modern, namun harus menonjolkan nuansa lokal Yogyakarta. Wapres kagum dari sejumlah ornamen khas Yogyakarta yang menghiasi bandara tersebut. "Sehingga kalau orang datang ke Yogyakarta, sudah terasa berada Yogyakarta dengan adanya ornamen itu," ucapnya saat meninjau progres pembangunan Bandara YIA.
Dalam kunjungan ini, Ma'ruf Amin bersama rombongan tiba di Bandara YIA sekitar 15.30 WIB didampingi Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X, Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi, General Manager Bandara Adisutjipto Agus Pandu Utama, dan sejunlah pejabat lainnya.
Sehingga kalau orang datang ke Yogyakarta, sudah terasa berada Yogyakarta dengan adanya ornamen itu.
Ma'ruf berharap keberadaan Bandara YIA meningkatkan kunjungan ke Yogyakarta. Wisatawan yang sebelumnya harus transit di berbagai daerah lain, kini bisa langsung naik pesawat yang langsung menuju Yogyakarta. "Wisatawan dari Asia atau Eropa bisa datang ke Yogyakarta melalui bandara ini," kata dia.
Sementara Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi mengatakan target YIA selesai pada Maret 2020 mendatang. Saat ini progres sudah mencapai 91 persen. Rencanakan diresmikan pada 29 Maret 2020. Salah satu penyelesaian yang dilakukan pada saat ini, adalah pembangunan atap dengan motif kawung.
Menurut dia, pada Maret mendatang seluruh penerbangan yang selama ini dilayani di Bandara Adisutjipto Yogyakarta dipindahkan ke Bandara YIA secara serentak, kecuali penerbangan yang dari Denpasar Bali. "Sebanyak 66 penerbangan di Bandara Adisutjipto yang nanti dialihkan secara serentak di YIA. Itu termasuk internasional juga,” ucapnya.
Fahmi mengatakan pengalihan penerbangan secara serentak sebagai supaya dalam menekan biaya operasional. Alasannya jika pengalihannya bertahap biaya yang yang dibutuhkan lebih tinggi. "Dari airline dan landing, karena harus mengoperasikan alat di dua tempat,” ungkapnya. []
Baca Juga:
- 140 Penerbangan Pindah dari Adisutjipto ke Bandara YIA
- Bangunan Bandara YIA Dipersiapkan Antisipasi Tsunami
- BCL dan Sederet Artis, Mendarat Perdana di Bandara YIA