Harapan Korban Konflik Aceh Dapat Pekerjaan Layak

192 keluarga korban konflik Aceh memberi kesaksikan di hadapan Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR) Aceh
Pengunjung menyaksikan pajangan korban konflik Aceh yang digelar oleh Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR) Aceh di Gedung DPR setempat, Rabu 20 November 2019. (Foto: Tagar/Muhammad Fadhil)

Banda Aceh - Keluarga korban konflik Aceh memberi kesaksikan di hadapan Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR) Aceh di Gedung DPR setempat, Rabu 20 November 2019.

Dalam kegiatan tersebut, ada 20 korban konflik Aceh yang hadir. Mereka merupakan perwakilan dari 192 korban penghilangan saat konflik melanda Tanah Rencong. Dalam kesempatan itu, masing-masing perwakilan memberi kesaksian betapa kejamnya pelanggaran HAM saat konflik terjadi.

Kondisi itu membuat mereka kehilangan orang tersayang, orang tua, suami, anak hingga keluarga lainnya. Bukan hanya itu, konflik juga membuat kondisi ekonomi mereka terpuruk.

Ada yang diminta diangkat jadi pegawai negeri dari status honorer.

Ketua KKR Aceh, Afridal Darmi menyebutkan, dalam rapat dengar kesaksian itu, ada beberapa permintaan keluarga korban konflik kepada pemerintah Aceh, mulai dari agar diberikan pekerjaan hingga diangkat jadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dari status honorer.

“Ada minta diberikan pekerjaan, ada yang diminta diangkat jadi pegawai negeri (dari status honorer), ada yang minta disediakan biaya pendidikan untuk anak-anak,” kata Afridal.

Baca juga: Keluarga Korban Konflik Aceh Beri Kesaksian

Menurut Afridal, saat konflik melanda Aceh cukup banyak anak-anak yang kehilangan ayahnya. Bahkan, saat di dalam kandungan, sang ayah lebih duluan pergi.

“Ketika konflik terjadi bertahun-tahun yang lalu itu, anaknya itu dalam kandungan, ada yang masih berumur sangat muda,sehingga saat ini masih dalam pendidikan, karena itu mereka masih membutuhkan biaya pendidikan,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, kata Afridal, para korban juga berharap agar konflik tak terulang lagi di Aceh. Begitu juga di daerah lain, pertikaian antar sesama yang menyebabkan pertumpahan darah diharapkan tak terjadi

“Mereka katakan, tak ngin yang seperti ini terulang lagi, cukup apa yang mereka rasakan itu, jangan lagi terjadi di Aceh, jangan juga lagi terjadi di tempat lain,” kata Afridal. []

Berita terkait
Gerhana Matahari di Aceh Jangan Dikaitkan Takhayul
Gerhana matahari cincin total akan melintasi Provinsi Aceh pada 26 Desember 2019 mendatang yakni Kabupaten Simeulue dan sebagian Aceh Singkil.
Walhi Aceh Tolak Amdal Rumah Sakit Regional Bireuen
Pembangunan Rumah Sakit Umum Regional dr. Fauziah Bireuen direncanakan seluas 10 hektar di Desa Cot Buket, Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireuen.
Pukul Kades, Kepala Dinas di Aceh Disidang
Kasus penganiayaan kepala dinas terhadap kepala desa di Banda Aceh, Aceh menjalani sidang lanjutan di pengadilan Banda Aceh.