Harapan Keluarga Korban Underpass Kulur Kulon Progo

Dua meninggal dunia usia tenggelam di underpass di Kulon Progo. Keluarga korban minta underpass dinormalisasi agar kejadian serupa tak terulang.
Relawan melakukan evakuasi korban yang tenggelam di Underpass Cikli di Kalurahan Kulur, Kecamatan Temon, Kulon Progo. (Foto: Tagar/Harun Susanto)

Kulon Progo - Underpass Kulur di Kabupaten Kulon, Yogyakarta, membawa duka. Dua remaja meninggal dunia saat merayakan ulang tahun di underpass yang berada di Kalurahan Kulur, Kapanewon Temon tersebut. Satu remaja mendapat perawatan intensif di rumah sakit.

Ardi Prasetyo, paman dari korban meninggal, Ryan Haryanto, mengatakan, pada siang hari sebelum kejadian, keponakannya sempat berpamitan untuk bermain bersama teman-temannya. "Namun saya tidak tahu kemana Ryan pergi," ucap Ardi di rumah duka, di Dusun Sogan, Kalurahan Sogan, Kapanewon Wates, Minggu 23 Februari 2020.

Sekitar pukul 16.30 WIB, lanjut Ardi, keluarga dikagetkan dengan kabar Ryan menjadi korban tenggelam di Underpass Kulur. Keluarga awalnya sempat berharap agar Ryan ditemukan dengan kondisi masih hidup. Namun ternyata takdir berkata lain, Ryan yang merayakan ulang tahun pada saat itu, ditemukan dalam kondisi sudah meninggal.

Ardi menjelaskan, pada Sabtu malam 22 Februari 2020 lalu, pihak keluarga sebenarnya hendak mengadakan syukuran kecil-kecilan untuk memperingati ulang tahun Ryan, yang jatuh di tanggal tersebut. Namun rencana itu harus batal terlaksana karena Ryan terlebih dahulu dipanggil yang Sang Pencipta.

"Saya mewakili keluarga, berharap kepada pemerintah agar segera menormalisasi Underpass Kulur. Keluarga tidak ingin ada peristiwa serupa terulang kembali," ujarnya.

Musibah ini mengundang perhatian dari berbagai pihak. Salah satunya adalah Kalurahan Kulur. Lurah Kulur, Adi Nugroho mengatakan, keberadaan underpass harus dievaluasi. Underpass ini dinilai salah konstruksi, karena muka air tanah di lokasi dan kawasannya, sangat tinggi. "Underpass ini tidak cocok secara akademik," ungkapnya.

Keluarga tidak ingin ada peristiwa serupa terulang kembali.

Pihak desa mendorong segera dilakukan redisgn underpass di jalan milik provinsi tersebut. Harapannya tidak ada genangan air di sana, saat kejadian kedalaman air di underpass tersebut mencapai 3-4 meter. "Underpass Kulur ini bisa diubah menjadi overpass atau Flyover," ucapnya.

Tidak hanya itu, Adi mengatakan, seluruh persilangan sebidang rel Kereta Api dengan jalan raya, di Kulon Progo semestinya dibuat overpass atau flyover. Namun hal ini tidak perlu untuk underpass yang berfungsi baik seperti di underpass di Milir Sentolo, Kulo Progo.

Sebelumnya, seorang rekan korban, Vyani Prima yang menjadi saksi kejadian menuturkan, kehadiran mereka di underpass tersebut dalam rangka merayakan ulang tahun Ryan. Total ada tujuh orang yang mengikuti acara perayaan ulang tahun berakhir duka itu.

Awalnya mereka hanya duduk-duduk di pinggir underpass yang sudah lama tidak berfungsi tergenang air dengan kedalaman 3-4 meter. "Ryan saat itu dijorokin (didorong dengan sengaja) oleh Tegar ke air underpass. Tegar melihat Ryan tidak bisa berenang, berusaha menolong tapi nggak bisa juga," kata Vyani di lokasi kejadian, Sabtu 22 Februari 2020.

Melihat kedua temannya yaitu Ryan dan Tegar kesulitan untuk berenang, rekan lainnya yaitu Ramli Sarafudin mencoba membantu. Namun ternyata, Ramli juga tidak mampu menyelamatkan kedua temannya tersebut dan harus minggir ke tepian. Sementara teman lainnnya, berinisiatif meminjam ban pelampung di bengkel yang terletak di pinggir underpass untuk pelampung.

Akhirnya saat dievakuasi dua remaja meninggal dunia. Keduanya adalah Ryan, 16 tahun, warga Bendungan, Kapanewon Wates dan Tegar, 15 tahun, warga Tawangsari, Kapanewon Pengasih. Sementara remaja yang masih dirawat berisial Ramli Sarafudin, 15 tahun, warga Kulur, Kapanewon Temon. []

Baca Juga:

Berita terkait
Kronologi Dua Anak Hanyut di Underpass Kulon Progo
Dua anak meninggal di underpass yang tergenang air air sedalam 4 meter di Kulon Progo. Kejadian ini awalnya hanya iseng saat merayakan ulang tahun.
Jasad Tersangkut di PLTMH Semawung Kulon Progo
Jasad nenek Sayumi, warga Banjarharjo, Kalibawang ditemukan tersangkut intake PLTMH Semawung. Ada luka pada korban, tapi bukan karena penganiayaan.
Viral Balap Mobil Liar di Underpass YIA Kulon Progo
Underpass YIA menjadi ajang balap mobil liar. Polisi sudah menilangnya. Namun pelaku membantah, aksi tersebut untuk adegan syuting film.