Guntur Romli Cibir FPI dan PA 212 Mendadak Pancasila

Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Mohamad Guntur Romli menduga ormas pedemo RUU HIP dari FPI dan PA 212 menunggangi isu Pancasila.
Aksi pembakaran poster perdana menteri India Narendra Modi di Kedubes India, Kuningan, Jakarta, Jumat, 13 Maret 2020. (foto: Tagar/Husen M).

Jakarta - Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Mohamad Guntur Romli menduga ormas pedemo Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila atau RUU HIP yang dimotori Front Pembela Islam (FPI) dan Persaudaraan Alumni (PA) 212 hanya mencari celah untuk menunggangi isu Pancasila.

Dia mempertanyakan ormas ataupun gerakan yang mendemo RUU HIP, utamanya FPI, di dalam visi misi Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (ART)-nya malahan tidak mencantumkan Pancasila

Kan tidak mau mencantumkan Pancasila, khilafah islamiyah kok tiba-tiba sekarang ini mereka merasa paling membela Pancasila, bahkan mau mainin isu komunis.

"Kelompok-kelompok yang menunggangi atau ingin menolak RUU ini sebenarnya adalah mereka yang tidak suka atau tidak mencantumkan Pancasila itu," ucap Guntur Romli saat berbincang di kanal YouTube Tagar TV, Senin, 6 Juli 2020.

Baca juga: FPI: Hasto Kristiyanto PDIP Tak Mengerti Ideologi

Bahkan, dia mengaku heran terhadap aksi dari para tokoh ormas yang berdemo mengatasnamakan Aliansi Anti Komunis tersebut ia soroti tidak masuk akal, lantaran membuat gaduh dengan melancarkan tudingan miring kepada pemerintah.

"Kan tidak mau mencantumkan Pancasila, khilafah islamiyah kok tiba-tiba sekarang ini mereka merasa paling membela Pancasila, bahkan mau mainin isu komunis," kata dia.

Secara tegas Tokoh Muda Nadhlatul Ulama (NU) itu mencurigai aksi yang dilakukan FPI cs sarat akan kepentingan dan tidak tulus. "Bisa disebut ini orang-orang hanya menunggangi Pancasila untuk tujuan mereka," ujarnya.

Guntur Romli pun mengungkit demonstrasi penolakan RUU HIP dengan aksi PA 212 beberapa tahun lalu terkait isu penistaan agama yang menjegal mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

"Jangankan Pancasila, agama saja mereka tunggangi," kata dia.

Baca juga: Guntur Romli: Cita-cita FPI Dirikan Negara Khilafah

Hal senada dikemukakan politisi PDI Perjuangan Ruhut Sitompul, yang mempertanyakan tujuan dari aksi demonstrasi penolakan RUU HIP, yang dimotori Front Pembela Islam cs di depan Gedung MPR/DPR, Jakarta, Rabu, 24 Juni 2020.

Ruhut Sitompul menilai demonstrasi yang dilakukan Aliansi Anti Komunis tidak tepat sasaran. Hal itu mengingat pasal 6 visi misi ormas yang lekat dengan sosok Rizieq Shihab itu tidak mencantumkan Pancasila, malahan ingin penerapan syariat Islam secara kafah di bawah naungan khilafah islamiyah penegakan hisbah dan pengamalan jihad.

"Eeh mendadak Pancasila, seperti ibarat kalau satu film mendadak dangdut. Itu komentar saya, enggak salah mendadak Pancasila? Di dalam AD/ART, visi misi mau siapa pun dari mereka HTI, FPI gerakan PA 212, selama ini yang ada mereka ngerasa ini Pancasila? Tidak ada Pancasila (AD/ART-nya)," kata Ruhut kepada Tagar, Kamis, 2 Juli 2020. 

Baca juga: Cibir PA 212, Irma NasDem: Siapa yang Mau Diganyang?

Secara terpisah, Sekretaris Umum FPI Munarman menyebut Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto tidak mengerti ideologi dan bertentangan dengan sejarah. 

Hal itu lantaran Hasto mengklaim partainya berkomitmen menjaga Indonesia sebagai negara Pancasila, bukan komunis.

"Hasto enggak ngerti ideologi dan ahistoris," ujar Munarman saat dihubungi Tagar, Minggu, 5 Juli 2020.

Munarman menuturkan, Pancasila berisikan lima 5 yang disepakati 22 Juni 1945, ditetapkan 18 Agustus 1945, lalu dikukuhkan kembali pada 5 Juli 1959. "Sedangkan dia Pancasila 1 Juni yang baru merupakan intelectual exercise, lalu Pancasila mau diperas-peras jadi trisila dan ekasila," ucap Munarman.

"Itu adalah perbuatan makar terhadap Pancasila," kata Sekretaris Umum FPI itu. []

Berita terkait
FPI Sebut PDIP Berubah Sepeninggal Taufiq Kiemas
Front Pembela Islam (FPI) menilai PDIP telah berubah sepeninggal suami Megawati Soekarnoputri, eks Ketua MPR RI Taufiq Kiemas.
FPI Apel Ganyang Komunis, Isu PKI Buatan Sendiri
FPI dan PA 212, serta GNPF-Ulama laksanakan Apel Siaga Ganyang Komunis. Pernusa sebut isu PKI buatan sendiri untuk menyerang pemerintah.
Ingin Lestarikan Covid-19, FPI Apel Ganyang Komunis
Ketua Pernusa, Norman menduga Apel Siaga Ganyang Komunis sengaja dilakukan FPI untuk melestarikan virus corona atau Covid-19 di DKI Jakarta.
0
Parlemen Eropa Kabulkan Status Kandidat Anggota UE kepada Ukraina
Dalam pemungutan suara Parlemen Eropa memberikan suara yang melimpah untuk mengabulkan status kandidat anggota Uni Eropa kepada Ukraina