Geger Jasad Membusuk Penuh Belatung di Kulon Progo

Warga Karangsewu, Kulon Progo geger dengan penemuan jasad yang sudah membusuk penuh belatung. Penyebab kematiannya karena jatuh dari ketinggian.
Jasad Sutarja sedang diotopsi oleh petugas medis di RSUD Wates, Senin 6 Januari 2020. (Foto Tagar/Harun Susanto)

Kulon Progo - Warga Desa Karangsewu, Kecamatan Galur, Kulon Progo, Yogyakarta geger dengan penemuan jasad membusuk penuh belatung, Senin 6 Januari 2020. Jasad tersebut adalah Sutarja umur 71 tahun, warga Pedukuhan XI Bapangan, Desa Karangsewu, Kecamatan Galur.

Tempat penumuan jasad di belakang rumah milik Sunhaji, Warga Kalasan, Sleman. Dalam kesehariannya, Sutarja menjaga rumah tersebut. Pria berusia senja ini sudah 20 tahun menjaga rumah tersebut.

Penemuan ini, berawal dari kecurigaan warga sekitar yang melihat pintu gerbang terbuka sejak beberapa hari terakhir ini. Biasanya Sutarja langsung menutup dan mengunci usai dibersihkan. Dari kecurian itu, warga kemudian berusaha mengecek ke dalam rumah, Senin 6 Januari 2020 sekitar pukul 08.00 WIB.

Setelah masuk kedalam rumah, mereka dikagetkan dengan penemuan Sutarja yang tergeletak tidak bernyawa di belakang rumah. Saat ditemukan Sutarja dalam posisi telentang. Kondisi jasad pria ini sudah membusuk dan dipenuhi belatung.

Warga kemudian melaporkan penemuan jasat ini kepada pihak kepolisian dan pihak terkait lainnya. Tak lama berselang jasad Sutarja dibawa ke RSUD Wates untuk diotopsi.

Diduga korban sedang membetulkan genting dan kemudian terjatuh. Kami menyimpulkan korban meninggal karena kecelakaan.

Kepala Satuan Reserse Polres Kulon Progo Ajun Komisaris Polisi Ngadi mengatakan, korban ditengarai sudah meninggal lebih dari tiga hari. Hal ini berdasarkan pada jasad korban yang sudah membusuk. "Berdasarkan pemeriksaan medis, tidak ditemukan adanya bekas penganiayaan di tubuh korban," ucap AKP Ngadi di RSUD Wates, Senin 6 Januari 2020.

AKP Ngadi menduga Sutarja meninggal akibat terjatuh dari ketinggian. Korban dalam posisi telentang saat ditemukan. Di dekat jasad tersebut tergeletak ada tangga bambu. "Diduga korban sedang membetulkan genting dan kemudian terjatuh. Kami menyimpulkan korban meninggal karena kecelakaan," tutur Ngadi.

Menantu Sutarja, Danang Prasetyo 35 tahun, mengetahui mertuanya pergi dari rumah sejak 1 Januari untuk bekerja. Pihak keluarga tidak menaruh curiga atau khawatir karena Sutarja biasa pergi berhari-hari. "Rencananya Sutarja akan dimakamkan di Dusun XI Bapangan," katanya.

Danang mengatakan mertuanya itu telah lama bekerja bersama Sunhaji dengan tugas menjaga dan membersihkan lingkungan rumah. "Kadang bapak pergi ke rumah pak Sunhaji di Kalasan, jadi kami tidak curiga," ungkap Danang.

Sedangkan Staff Humas PMI Kulon Progo Wisnu Rangga mengatakan, pihaknya pertama kali mendapatkan laporan tersebut pada pukul 08.20 WIB. Tak lama kemudian, personel PMI Kulon Progo segera menuju lokasi untuk memberikan bantuan. "Korban kemudian kami bawa ke RSUD Wates untuk di otopsi," ucap Wisnu Rangga.

Dia menambahkan, apabila masyarakat menemui kegawatdaruratan bisa langsung menghubungi PMI Kulon Progo di Call Center: (0274) 773244, WhatsApp: 0274773244 atau bisa ke panggilan darurat 119. []

Baca Juga:

Berita terkait
Geger Jasad Tukang Pijat di Jogja Membusuk di Kamar
Warga digegerkan penemuan jasad di kamar kos di Yogyakarta. Jasad yang tidak lain tukang pijat keliling ini diperirakan meninggal 3-4 hari lalu.
Jasad Paruh Baya Membusuk di Kamar Kos di Sleman
Pemilik kos di Sleman mencium bau busuk di kamar kos. Setelah dibuka paksa, penghuni kamar sudah mati membusuk. Polisi masih menyelidikinya.
Pria di Sleman Meninggal dengan Earphone di Telinga
Seorang pria meninggal di kamar dengan earphone menempel di telinga. Setelah diotopsi di rumah sakit tidak ada tanda-tanda penganiayaan.
0
Gempa di Afghanistan Akibatkan 1.000 Orang Lebih Tewas
Gempa kuat di kawasan pegunungan di bagian tenggara Afghanistan telah menewaskan lebih dari 1.000 orang dan mencederai ratusan lainnya