Gegara Politik, Mkhitaryan Absen di Final Europa

Gelandang Arsenal asal Armenia Henrikh Mkhitaryan terancam absen di final Liga Europa karena faktor politik.
Gelandang Arsenal asal Armenia Henrikh Mkhitaryan (tengah) absen di final Liga Europa yang digelar di Azerbaijan. Mkhitaryan absen karena tidak bisa masuk ke Azerbaijan akibat tensi politik yang panas akibat perang etnis antara Armenia dan negara tersebut. Kedua negara pun tidak memiliki hubungan diplomatik. (Foto: dailymail.co.uk)

Jakarta - Sial bagi gelandang Arsenal Henrikh Mkhitaryan. Pemain asal Armenia terancam absen di final Liga Europa melawan Chelsea yang digelar di Stadion Olympic di Baku, Azerbaijan. 

Arsenal akhirnya berlaga di Azerbaijan setelah menyingkirkan Valencia di semifinal. Pada laga kedua di Stadion Mestalla, Mkhitaryan yang masuk di babak kedua turut membawa Arsenal menang 4-2. Hasil itu menjadikan Arsenal unggul agregat 7-3. 

Hanya, Mkhitaryan harus menerima kenyataan pahit karena kemungkinan besar gagal tampil di laga final. Tidak hanya terancam absen, bahkan dirinya tidak akan dibawa serta ke Azerbaijan. Bukan karena cedera atau akumulasi kartu sehingga gelandang berusia 30 ini tidak bisa tampil di final. 

Gara-garanya hanya karena faktor politik antara Armenia dan Azerbaijan. Kedua negara pecahan Uni Soviet (kini Rusia) ini tidak memiliki hubungan diplomatik sejak Perang Nagorno-Karabakh yang berakhir pada 1994. Perang karena wilayah dan etnis itu sendiri berlangsung cukup lama, yaitu enam tahun. 

Meski perang sudah berakhir, namun tidak ada perjanjian perdamaian sehingga tensi politik dua negara yang bertetangga itu masih panas. Tak heran bila hubungan diplomatik kedua negara belum dibuka. 

Ini bukan pertama kali Arsenal tidak menyertakan Mkhitaryan ke Azerbaijan. Pasalnya, secara kebetulan, Arsenal pernah menghadapi Qarabag, klub dari negara tersebut, di penyisihan grup Liga Europa. Dalam duel yang digelar pada Oktober 2018, Arsenal menang 3-0. 

Saat itu, Mkhitaryan sesungguhnya berniat mengajukan permohonan izin untuk masuk Azerbaijan ke pemerintah negara itu agar bisa memperkuat Arsenal di pertandingan Liga Europa. 

Hanya langkah pemain tim nasional Armenia ini kemudian dicegah Arsenal. Pertimbangannya tak lain faktor keselamatan sang pemain. Dan tidak menutup kemungkinan tim yang menjadi korban bila terjadi suatu pada diri Mkhitaryan. 

Saat Arsenal akan kembali bermain di Baku di final Liga Europa, klub pun tidak akan membawa Mkhitaryan. Keputusan klub didukung manajer Unai Emery. Dia menyatakan tidak membawa eks gelandang Manchester United ini. 

"Dia tidak bisa melakukan perjalanan ke sana (Azerbaijan). Saya tetap menghargai setiap orang. Saya juga menghormati kultur dan masing-masing negara. Tetapi saya tidak tahu bagaimana situasi di setiap negara. Saya hanya tahu soal sepak bola," kata Emery. 

Kasus Mkhitaryan gagal bertanding sesungguhnya tidak hanya saat bersama Arsenal. Sebelumnya saat masih bermain di Borussia Dortmund, dia juga tidak dibawa ke Azerbaijan. Saat itu, pada 2015, Dormund menjalani laga tandang menghadapi Gabala di kompetisi Eropa. Meski UEFA memastikan Mkhitaryan akan mendapat visa, namun Dortmund tetap tidak membawanya. 

Baik Dortmund maupun Arsenal menyadari bila Mkhitaryan bukan sosok biasa bagi Azerbaijan. Dirinya merupakan sosok populer dan berstatus pemain timnas Armenia sehingga bisa menjadi sasaran orang-orang Azerbaijan. Terutama bila mengingat konflik berdarah antara kedua negara itu. []

Baca juga: 

Berita terkait
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi