Jakarta - Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia (EWI), Ferdinand Hutahaean menyayangkan sikap Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnain yang dinilai sudah melakukan provokasi, melecehkan serta merendahkan ustadz-ustadz Jawa dan Solo.
Ferdinand menegaskan, dalam memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia, Jawa merupakan suku yang paling banyak berjuang melawan penjajahan di negeri ini.
Jangan dianggap itu sebagai karakter yang lemah. Tidak! Saya tidak pernah menemukan orang Jawa itu lemah
"Apa yang telah disampaikan oleh Tengku Zulkarnain, saya pikir itu sangat berbau provokasi, melecehkan, dan merendahkan. Karena kalau kita melihat sejarah bangsa ini, justru orang Jawa lah yang paling banyak berjuang dan daerah Jawa lah yang menjadi basis paling besar kemerdekaan Republik Indonesia. Itu harus kita tahu," katanya dihubungi Tagar, Minggu, 26 Juli 2020.
Politisi Partai Demokrat itu menuturkan, selama ini dirinya tidak pernah menemukan orang-orang Jawa itu lemah, melainkan lebih memiliki bersifat Njawani atau mempunyai norma kesantunan terhadap orang-orang disekitarnya.
"Jadi jangan dilihat bahwa karakter Jawa yang Njawani istilahnya ya kalau disebut itu rendah hati dan ramah. Jangan dianggap itu sebagai karakter yang lemah. Tidak! Saya tidak pernah menemukan orang Jawa itu lemah. Tetapi memang dia selalu menunduk dan merendah. Karena memang itulah budaya asli budaya nusantara yang menjadi kebanggaan kita. Kita ini rendah hati, tepo seliro dan toleran kepada sesama," ujarnya.
"Itulah karakter asli orang nusantara yang kemudian disebut menjadi orang Indonesia asli ketika Indonesia dimerdekakan," kata Ferdinand menambahkan.
Dia berpendapat, sebagai seorang ustadz tidak seharusnya Tengku Zul mengucapkan perkataan yang dapat menimbulkan kegaduhan di tengah-tengah masyarakat.
- Baca juga: Ferdinand: Tengku Zul Coreng Wajah Orang Sumatera
- Baca juga: Tengku Zulkarnain Ustaz Hoaks Trending di Twitter
"Dengan demikian saya lihat apa yang disampaikan oleh Tengku Zulkarnain itu hanya sebuah pendapat yang liar menurut saya dan tidak sepatutnya keluar dari seorang Tengku Zulkarnain yang mana namanya selama ini dikenal oleh publik sebagai seorang ustadz," ucap Ferdinand Hutahaean.[]