Ferdinand: Pidato Puan Kepanjangan Saat Sidang Tahunan MPR

Mantan kader Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean menyebut pidato Ketua DPR RI Puan Maharani terlalu panjang saat hadiri Sidang Tahunan MPR.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani. (Foto: Tagar/Dok DPR)

Jakarta - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani ikut menghadiri Sidang Tahunan MPR, Sidang Bersama DPR-DPD, dan Pidato Kenegaraan Presiden dalam rangka penyampaian RUU tentang APBN 2022 pada Senin, 16 Agustus 2021.

Menggunakan pakaian adat Payas Agung Bali, Ketua DPP PDIP itu ikut menyampaikan pidato dalam Rapat Paripurna Pembukaan Masa Persidangan I Tahun Sidang 2021-2022.

Pegiat Media Sosial yang juga Mantan kader Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean menyebut pidato putri Presiden Kelima Megawati Soekarnoputri itu kepanjangan.


Kalau memang dia mau ambil momen politik untuk angkat citra politiknya boleh saja tapi caranya tak seperti itu harusnya juga dia sampaikan keberhasilannya sebagai pimpinan DPR sebagai lembaga yang utuh.


Ferdinand HutahaeanFerdinand Hutahaean saat diwawancarai Siti Afifiyah di kanal YouTube Tagar TV. (Foto: Tagar/Azzahrah)

“Mba Puan lagi Pidato sebagai Ketua DPR atau sebagai pribadi? Koq panjang bangat pidatonya dan terkesan terlalu menggurui eksekutif,” tulis Ferdinand di akun Twitternya, Senin, 16 Agustus 2021.

Diketahui sebelum mempersilahkan Presiden Jokowi menyampaikan Pidato Penyampaian RUU tentang APBN 2022, Puan berbicara kurang lebih 37 menit.

Menurut Ferdinand, pidato Puan bukan cuma kepanjangan, namun memang kental nuansa menggurui eksekutif. Padahal di momen seperti itu, tidak pantas bagi Puan melakukan hal tersebut.

“Saya kemarin mengikuti seluruh rangkaian sidang tahunan, mulai dari pembukaan sampai selesai. Saya juga simal pidato La nyala, Bambang Soesatyo, termasuk Puan dan Pak Jokowi. Ini penting untuk kita ketahui mau ke mana kita sekarang,” ujar Ferdinand dalam wawancara di kanal YouTube Tagar TV, Rabu, 18 Agustus 2021.

Ferdinand mengatakan sangat kaget dengan pernyataan Puan yang justru lebih panjang dari apa yang disampaikan Jokowi. Puan nampak menggurui meminta eksekutif seharusnya sesuai yang puan inginkan. Bukan menampilkan sikap menghormati antarlembaga di momentum sakral tersebut.

“Dia lupa apa kerjanya selama ini dan apa yang dilakukan DPR selama kepemimpinannya? Sudah lakukan apa sampai sekarang? Saya tak mendengar apa yang sudah dikerjakan Puan, termasuk soal Prolegnas, 2020, berapa UU yang diselesaikan, dan kegiatan di bawah pimpinan beliau. Tidak tersampaikan. Beliau justru larut di dalam menilai kinerja eksekutif,” ujar Ferdinand.

Bagi Ferdinand, mengkritisi di momen itu sangat tidak tepat karena memang bukan forumnya. Apalagi DPR merupakan mitra Pemerintah. Andaipun mau mengkritisi, Puan seharusnya menggunakan forum-forum yang ada dengan menggunakan komisi untuk memanggil Kementerian.

“Kalau memang dia mau ambil momen politik untuk angkat citra politiknya boleh saja, tapi caranya tak seperti itu. Harusnya juga dia sampaikan keberhasilannya sebagai pimpinan DPR sebagai lembaga yang utuh. Saya kecewa pidato beliau, terlalu banyak mengkoreksi,” ucap Ferdinand. 

(Azzahrah Dzakiyah Nur Azizah)

Berita terkait
Respons Ferdinand Hutahaean Soal Anies yang Diduga Korupsi
KPK segera menjadwalkan pemeriksaan terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk penyidikan kasus dugaan korupsi pengadaan tanah di Munjul.
Ferdinand Hutahaean Minta FPI Dikategorikan Sebagai Organisasi Teroris
Politkus Ferdinand Hutahaean, meminta Badan Nasional Penanggulangan Terorisme untuk mengkategorikan Front Pembela Islam sebagai organisasi teroris.
Ferdinand Hutahaean: Viktor Sirait Teman Paling Setia Kawan
Mantan kader Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean, menyebut Viktor Sirait sebagai sahabat yang memiliki rasa setia kawan tinggi.