Faktor Kekalahan Jokowi di Aceh

Ketua TKD Aceh, Irwansyah mengatakan, kekalahan Jokowi disebabkan beberapa faktor.
Joko Widodo akrab disapa Jokowi. Presiden ketujuh RI periode 2014-2019, calon presiden RI periode 2019-2024. (Foto: Istana Kepresidenan RI/Agus Suparto)

Jakarta - Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Aceh, Irwansyah mengatakan, kekalahan Jokowi disebabkan masifnya serbuan berita bohong yang menyerang pribadi pria asal Solo itu.

Kabar bohong alias hoaks, disebutnya menyerang dengan kemasan isu ideologis yang sensitif. Diketahui, Aceh merupakan provinsi yang dikenal sebagai daerah yang kental dengan agama.

"Pak Jokowi terus menerus diserang dengan berita penista agama, PKI, tidak boleh azan dan yang lain," kata Irwansyah kepada wartawan, Jum'at 19 April 2019 lalu.

"Serangan tersebut menjadi ideologinya pemilih. Fitnah yang dilakukan para elit politik terus menerus itu menjadikan satu pilihan keputusannya pemilih yang tanpa dasar," imbuh dia.

Selaras dengan analisa Irwansyah, jauh sebelumnya Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Amin Mudzakir pernah mengatakan, berdasarkan survei lembaganya pada tahun 2018, ada tiga daerah yang tingkat penerimaan informasi bohong sangat tinggi yaitu Aceh, Jawa Barat, dan Banten.

"Tiga daerah tersebut tinggi tingkat penerimaan terhadap hoaks terkait bangkitnya komunisme, kriminalisasi ulama, dan masuknya jutaan Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China," kata Amin dalam diskusi bertajuk Hoax, Integritas KPU dan Ancaman Legitimasi Pemilu, di Jakarta, Jumat 18 Januari 2019.

Mengutip Antara, Amin mengatakan, survei LIPI memotret tingkat intoleransi di sembilan provinsi di Indonesia yaitu Aceh, Sumatera Utara, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.

Hasilnya menurut dia, di daerah yang memiliki afiliasi dengan Islam politik sangat tinggi tingkat penerimaan informasi hoaks.

"Agama menjadi paham yang berikan dasar keyakinan bahwa komunisme adalah salah, dan itu digunakan tentara di era Orde Baru untuk mengkampanyekan paham anti-komunisme," ujarnya waktu itu.

Dalam rilis hasil quick count Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC), pasangan Prabowo-Sandi tercatat mencaplok suara hingga 83,46%, sebaliknya Jokowi-Ma'ruf Amin hanya memperoleh suara sebesar 16,54%.

Sementara dalam real count KPU, pasangan Prabowo-Sandiaga Uno menguasai suara hingga 84,36% suara, sementara pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin hanya mendapat jatah 15,64% suara.

Angka merupakan hasil hitungan per tanggal 28 April 2019 pukul 16:45 WIB. Progres pengumpulan suara di 9.395 TPS dari jumlah total TPS seluruh Provinsi Aceh sebanyak 15.615 TPS. []

Baca juga:

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.