Fakta Temuan Bongkahan Emas di Bone Sul-Sel

Pengguna Medsos di Sulawesi Selatan dihebohkan dengan penemuan harga karun di Kabupaten Bone, belakangan diketahui ternyata itu hanya hoaks
Lempengan besi titanium berwarna kuning milik Sudirman. (Foto: Tagar/Ist)

Bone - Pengguna media sosial (Medsos) di Sul-Sel kini dihebohkan adanya temuan harta karun berisi bongkahan emas batangan di Lamapotto, Desa Pinceng Pute, Kecamatan Ajangale, Kabupaten Bone, Sul-Sel. Warga sekitar sebut harta karun ini didapatkan dari petunjuk mimpi.

Informasi yang beredar, jika bongkahan emas ini adalah milik Kepala Desa Pinceng Pute, Sudirman. Harta karun yang dimiliki ini seperti, lempengan besar logo Presiden R1, Soekarno, lempengan logo London, kepingan koin logo pedang, batu permata, dan keris pusaka.

Tidak benar itu, sudah kami datangi Kepala Desa, yang bersangkutan.

Penemuan harta karun ini sempat viral di media sosial. Namun, kepolisian yang mengecek harta karun tersebut ternyata palsu alias Hoaks. Kepala Desa yang memiliki harta karun disebut sengaja menginformasikan berita bohong dan hal itu dilakukan dengan maksud mendongkrak harga lahan tanah miliknya agar dianggap mengandung kandungan emas di dalamnya.

"Tidak benar itu, sudah kami datangi Kepala Desa, yang bersangkutan mengakui kehilafannya (buat berita bohong)," kata Kasat Intel Polres Bone, AKP Surahman, Rabu 27 November 2019.

Dia menjelaskan, berdasarkan pengakuan dari Sudirman sebelumnya bahwa harta karun berisi tujuh lempengan warna kuning mirip emas dan tiga koin warna kuning ditemukannya sekitar bulan Oktober 2019 lalu di tanah miliknya saat ingin bangun rumah kebun. Dan ia temukan hal itu atas petunjuk dari dalam mimpinya.

Selain itu, beberapa warga masyarakat sekitar juga sempat menitip barang mirip emas itu ke rumahnya sebanyak 50 lempengan balok dan 80 keping dalam bentuk koin. Dan lempengan mirip emas tersebut juga memiki logo gambar Presiden RI 1, Ir. Sukarno dan juga terdapat logo gambar Garuda.

"Setelah kita melakukan pengecekan di lokasi dan juga menurut salah satu pedagang emas di Kota Makassar bahwa lempengan itu bukanlah emas melainkan hanya lempengan besi titanium berwarna kuning," jelasnya.

AKP Surahman, menegaskan bahwa benda itu bukanlah emas dan tidak ditemukan dalam mimpi, melainkan hanya kuningan biasa. Jadi, informasi yang beredar itu adalah informasi yang sesaat atau berita bohong.

Berikut fakta-fakta penemuan diduga harta karun di Kabupaten Bone:

1. Lempengen tersebut merupakan lempengen titanium berlogo presiden RI ke 1 Ir.Soekarno, dan bukan merupakan lempengan emas batangan dan koin emas murni.

2. Adapun asal usul barang tersebut merupakan milik orang lain yang dititipkan kepada Kades Pinceng Puute, Sudirman untuk dibantu di jualkan kepada kolektor.

3. lempengen titanium batangan dan kepingan koin tersebut diperoleh dari seseorang pemilik sebelumnya bukan dari dari petunjuk mimpi atau cara ritual lainnya.

4. Penyebaran informasi tentang harta karun itu diperoleh dari petunjuk mimpi atau ritual di lokasi tanah miliknya dan menyampaikan bahwa masih banyak jenis barang serupa di lokasi penemuan atau kebunnya tersebut, sengaja dilakukan hanya untuk mendongkrak harga lahan tanah miliknya yang dianggap mengandung kandungan emas di dalamnya.

5. Sehubungan dengan beredarnya informasi penemuan lempengan emas batangan dan koin emas asli ini, Sudirman menyadari sepenuhnya dan meminta maaf atas segala khilafannya yang telah dilakukan dengan menyebarkan informasi kebohongan serta yang tidak sesuai dengan fakta sebenarnya. []

Baca juga:

Berita terkait
Dishub Makassar Bantah Razia Pak Ogah Hingga Tewas
Dishub Makassar membantah pihaknya melakukan razia pak ogah di kota Makassar, Dishub kota Makassar mengatakan yang melakukan razia Dishub Sul-Sel
Pak Ogah Tewas Dirazia Dishub di Makassar
Seorang pengatur lalu lintas yang biasa disebut pak ogah meninggal dunia di RS Wahiddin Sudirohusodo Makassar usai di razia Dishub Sul-Sel.
Demo Bentrok Kampus STIMIK Dipanegara Makassar
Ratusan mahasiswa STIMIK Dipanegara Makassar bentrok sesama mahasiswa kampus tersebut akibat salah paham saat melakukan aksi demonstrasi.
0
Setahun Bekerja Satgas BLBI Sita Aset Senilai Rp 22 Triliun
Mahfud MD, mengatakan Satgas BLBI telah menyita tanah seluas 22,3 juta hektar atau senilai Rp 22 triliun setelah setahun bekerja