Emelio Tumanggor Kehilangan Ayah Ibu saat Banjir Bandang Dairi

Emelio Tumanggor anak berumur 8 tahun, bersaksi tentang kehilangan kedua orang tuanya dalam banjir bandang di Kabupaten Dairi.
Banjir bandang yang menerjang tiga desa di Kabupaten Dairi, Selasa, 18 Desember 2018. (Foto: Tagar/Ist)

Dairi - Emelio Tumanggor anak berumur 8 tahun, bersaksi tentang dukanya kehilangan kedua orang tuanya dalam banjir bandang yang terjadi di Desa Bongkaras, Kecamatan Silima Pungga-Pungga, Kabupaten Dairi, Sumut, dua tahun lalu.

Sambil menangis, anak yang kini sudah yatim piatu itu menyebut, jasad ayahnya hingga saat ini tidak ditemukan.

Hal sama dialami Nurhalimah Berutu, yang kehilangan suami karena terbawa arus banjir dan jasad sang suami juga tidak ditemukan.

Tidak hanya kehilangan anggota keluarga, para korban banjir bandang juga meninggalkan trauma, misalnya ketika hujan deras, mereka menjadi ketakutan. Dan jika sedang berada di ladang memilih segera pulang.

Keduanya menyampaikan kesaksian dalam peringatan banjir bandang yang menerjang desa mereka pada 18 Desember 2018 lalu.

Yayasan Diakonia Pelangi Kasih (YDPK) kerja sama dengan masyarakat Bongkaras, menggelar refleksi pada 7 Desember 2020 kemarin di desa tersebut. 

Hadir Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Dairi, Yayasan Petrasa, pemerintah kecamatan dan desa, serta tokoh masyarakat setempat.

Darwin Situmorang selaku pelaksana kegiatan menyebut, mereka menggelar refleksi tidak semata-mata seremonial.

Baca juga: Banjir Bandang Terjang Dairi, 7 Orang Dinyatakan Hilang

Lebih jauh guna mengingatkan masyarakat bahwa pentingnya menjaga alam, dan merawat lingkungan agar bisa diwariskan ke generasi mendatang dan tidak menimbulkan bencana.

Merawat bumi serupa dengan merawat ibu kita, tidak ada seorang anak yang ingin berbuat jahat ke ibunya

"Banjir bandang dua tahun silam bukan terjadi secara otomatis. Kami sadari bahwa ada perbuatan manusia yang serakah dan rakus terhadap sumber kekayaan alam. Kayu besar dibawa derasnya air hingga sungai, perladangan, kolam ikan, dan sawah rusak. Batuan-batuan besar menerjang permukaan tanah dan meluluhlantakkan desa kami," ungkapnya.

Peringatan Banjir Bandang DairiPeserta refleksi dan doa bersama peringatan dua tahun banjir bandang di Dusun 2, Desa Bongkaras, Kecamatan Silima Punggapungga, Kabupaten Dairi pada 7 Desember 2020. Banjir bandang terjadi pada 18 Desember 2018. (Foto: Tagar/Ist)

Dalam peristiwa itu, sebanyak enam korban meninggal dunia, dan dua di antaranya tidak ditemukan sampai saat ini.

"Harapan kami, ini tidak terjadi lagi ke depan. Ini menjadi tragedi yang cukup luar biasa yang dialami masyarakat Bongkaras," kata Darwin.

Pihak BPBD Dairi kesempatan itu menyampaikan, banjir bandang dua tahun lalu bukan terjadi dengan sendirinya. Ada campur tangan manusia yang turut berpartisipasi merusak alam ini.

Baca juga: Ratusan Hektare Sawah di Dairi Beralih Fungsi

Kepala Desa Bongkaras Arion Sihaloho, mengatakan pihaknya tidak mendukung kegiatan segala bentuk eksploitasi alam ke depannya.

Diakones Santun Sinaga dari YDPK berharap, pemerintah memiliki sikap yang tegas dan berpihak sepenuhnya kepada keselamatan masyarakat dari segala bentuk eksploitasi alam.

Dalam kegiatan refleksi renungan dibawakan Pdt Palti Panjaitan dari Lembaga Pengembangan Masyarakat HKBP.

Dia mengutip Alkitab Yeremia 29 Ayat 7: Usahakan lah kesejahteraan kota ke mana kamu aku buang, dan berdoa lah untuk kota itu kepada Tuhan, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu.

Melalui nats ini Pdt Palti mengajak semua pihak menjaga keutuhan ciptaan yang akan membawa kesejahteraan bagi hidup banyak orang.

"Merawat bumi serupa dengan merawat ibu kita, tidak ada seorang anak yang ingin berbuat jahat ke ibunya," katanya.[]

Berita terkait
Disebut Lakukan Kejahatan Lingkungan di Dairi, PT DPM Bungkam
Manajemen PT Dairi Prima Mineral enggan berkomentar tuduhan perusahaan tersebut telah melakukan kejahatan lingkungan serius.
PT DPM Dairi Bangun Gudang Bahan Peledak 50 Meter dari Permukiman
Perusahaan pertambangan PT Dairi Prima Mineral (PT DPM) disebut tengah membangun fasilitas gudang bahan peledak berkisar 50 meter dari rumah warga.
Kasus Covid di Dairi Meningkat, 16 Terkonfirmasi Positif
Penyebaran Covid-19 di Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, menunjukkan grafik peningkatan drastis di awal Desember 2020.
0
Massa SPK Minta Anies dan Bank DKI Diperiksa Soal Formula E
Mereka menggelar aksi teaterikal dengan menyeret pelaku korupsi bertopeng tikus dan difasilitasi karpet merah didepan KPK.