Emak-emak di Banjaragung Tegal Kompak Bikin Masker

Pemberdayaan masyarakat di masa pandemi corona dilakukan Desa Banjaragung, Tegal. Emak-emak dikerahkan untuk membuat masker.
‎Warga Desa Banjaragung, Kecamatan Warureja, Kabupaten Tegal mengerjakan pembuatan makser kain di rumahnya. Masker yang dibuat dibeli pemerintah desa untuk dibagikan gratis ke masyarakat. (Foto: Tagar/Farid Firdaus)

Tegal - ‎Para ibu rumah tangga di Desa Banjaragung, Kecamatan Warureja, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah diberdayakan untuk memproduksi masker. Masker yang diproduksi selanjutnya dibeli pemerintah desa untuk dibagikan gratis ke masyarakat.

Pembuatan masker itu diinisiasi oleh Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) desa setempat. Pembuatannya dilakukan oleh kalangan emak-emak menggunakan mesin jahit di rumah masing-masing.

Jadi warga yang kena PHK karena virus corona tetap bisa punya penghasilan dari membuat masker.

Ketua PKK Desa Banjaragung Nur Khayati mengatakan pembuatan masker dilakukan karena saat ini masker sedang sulit didapatkan dan harganya mahal.

"Jadi kami berinisiatif membuat masker kain dengan memberdayakan ibu-ibu rumah tangga di desa. Bahan kain dan mesin jahitnya kami yang menyediakan," kata Nur Khayati, Kamis, 9 April 2020.

Nur Khayati mengatakan, terdapat 19 ibu rumah tangga yang setiap hari membuat masker di sela rutinitas memasak, mengurus rumah atau bertani. Terdapat juga di antara mereka yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat pabrik tempatnya bekerja berhenti beroperasi imbas pandemi Covi-19. 

"Pembuatannya dilakukan di rumah masing-masing karena pemerintah kan sudah mengimbau untuk social distancing. Jadi tidak berkumpul di satu tempat. Dalam sepekan masker yang dibuat bisa mencapai 5.000 buah,"‎ ujar dia. 

‎Menurut Nur Khayati, ibu rumah tangga mendapat upah Rp 1.500 untuk tiap satu masker yang sudah selesai dibuat. Upah yang berasal dari dana kas PKK itu diberikan agar warga yang terdampak secara ekonomi akibat pandemi Covid-19 bisa tetap mendapat penghasilan dari pembuatan masker tersebut.

"Warga yang membuat kami beri upah dari dana kas PKK. Jadi warga yang kena PHK karena virus corona tetap bisa punya penghasilan dari membuat masker," katanya.

Nur Khayati menambahkan masker-masker yang terkumpul dibeli oleh pemerintah desa dengan harga Rp 3.500 per buah. Pemerintah desa kemudian membagikan gratis masker tersebut ke warga sehingga bisa digunakan untuk melindungi dari penularan virus corona ketika harus beraktivitas di luar umah.

"Semua keuntungan dari penjualan masker itu akan kami gunakan untuk kegiatan-kegiatan sosial di desa," ucap Nur Khayati. []

Baca juga: 

Berita terkait
Kota Tegal Siapkan 2 TPU Khusus Jenazah Corona
Dua TPU di Kota Tegal itu mampu menampung seribu jenazah berstatus PDP maupun positif virus corona.
Wali Kota Tegal Pimpin Rapat Corona dengan Berjemur
Rapat unik digelar Wali Kota Tegal. Dedy Yon Supriyono memimpin rapat pembahasan virus corona dengan berjemur.
Rincian Rp 27,5 M untuk Tangani Corona di Kota Tegal
Rp 27,5 miliar disiapkan Kota Tegal untuk penanganan virus corona dan bantuan warga terdampak.
0
Anak Elon Musk Mau Mengganti Nama
Anak CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk, telah mengajukan permintaan untuk mengubah namanya sesuai dengan identitas gender barunya