Dukung Kultur Jaringan, Menristekdikti Resmikan KTC Lab

Menristekdikti meresmikan Gedung Kerinci Tissue Culture (KTC) Laboratory di Pangkalan Kerinci, Riau, Minggu, 1 September 2019.
Menristekdikti, Mohamad Nasir meresmikan Gedung Kerinci Tissue Culture (KTC) Laboratory di Pangkalan Kerinci, Riau, Minggu 1 September 2019 (Foto:Tagar/Thio Pahlevi)

Riau - Pemerintah melalui Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) meresmikan Gedung Kerinci Tissue Culture (KTC) Laboratory di Pangkalan Kerinci, Riau, Minggu, 1 September 2019. Peresmian gedung milik PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) ini dilakukan langsung oleh Menristekdikti, Mohamad Nasir.

"Riset adalah tantangan masa depan dan perlu kami dorong. Laboratorium ini bisa mendukung perusahaan lebih baik lagi," kata Nasir di Pangkalan Kerinci, Riau, Minggu, 1 September 2019.

Gedung KTC Laboratory merupakan fasilitas produksi tanaman eukaliptus dengan teknologi kultur jaringan. Teknologi kultur jaringan dapat meningkatkan jumlah produksi bibit tanaman eukaliptus secara lebih efektif dan efisien untuk penanaman skala besar karena dapat diproduksi bersamaan dalam waktu singkat.

Kultur Jaringan TanamanProses riset kultur jaringan tanaman eukaliptus di Gedung Kerinci Tissue Culture (KTC) Laboratory di Pangkalan Kerinci, Riau (Foto:Tagar/Thio Pahlevi)

Kultur jaringan tanaman sendiri adalah teknik yang digunakan untuk memelihara atau menumbuhkan sel tanaman, jaringan, atau organ dalam kondisi steril. Teknik ini juga banyak digunakan untuk menghasilkan klon tanaman dengan bibit unggul sebelum ditanam.

Baca juga: Pro Kontra Rektor Impor, Ini Kata Menristekdikti Nasir

Didukung 125 peneliti, laboratorium ini akan meneliti dan menyeleksi klon atau benih terbaik guna menemukan bibit unggul dengan karakter yang cepat tumbuh, tahan terhadap hama dan penyakit, serta memiliki sifat kayu yang cocok dengan kebutuhan industri.

“Setelah mendapatkan benih terbaik, fasilitas Laboratorium Kultur Jaringan Kerinci yang baru ini akan memperbanyak bibit terbaik. Sehingga, proses penanaman hingga pemanenan kami akan lebih efektif dan efisien,” kata Direktur Operasional Support PT RAPP, Ali Shabri.

RAPP berinvestasi hingga 5 juta dollar Amerika Serikat (AS) untuk pembangunan fasilitas KTC. Proses kegiatan produksi bibit eukaliptus diawali dari pembuatan media yang digunakan untuk tahap multiplikasi, elongasi, dan perakaran.

Dalam tahap multiplikasi, para pekerja yang mayoritas perempuan memperbanyak tunas eukaliptus. Setelah itu, dilanjutkan dengan tahap elongasi hingga batang tunas tumbuh tinggi.

Kultur Jaringan TanamanTeknologi kultur jaringan tanaman di Gedung Kerinci Tissue Culture (KTC) Laboratory di Pangkalan Kerinci, Riau (Foto:Tagar/Thio Pahlevi)

Pada tahap akhir, tanaman tersebut diinduksi untuk membentuk akar. Selanjutnya, tanaman tersebut dipelihara di ruangan dengan suhu, kelembaban, dan pencahayaan dikendalikan dengan baik agar tanaman dapat beradaptasi di ruangan terbuka.

“Seluruh ruangan dan pekerja yang berada di lab KTC harus selalu dalam keadaan steril agar kualitas bibit eukaliptus yang dihasilkan melalui metode kultur jaringan ini dapat terjaga,” lanjut Ali.

Kerinci Tissue Culture memiliki fasilitas 16 growth room yang dapat memproduksi sebanyak 36 juta bibit eukaliptus per tahun. []


Berita terkait
Alasan Nasir Kekeuh Impor Rektor Asing ke Jokowi
Dihujani kritik, Menristekdikti Mohamad Nasir kekeuh inginkan impor rektor asing. Berbagai alasan pun dikemukakan pada Jokowi.
JK Akan Kunjungi Kampus Tertua di Aceh, Ngapain?
Wakil Presiden Jusuf Kalla akan mengunjungi Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) pada Senin, 2 September 2019.
Tiga Alasan Perguruan Tinggi Swasta Ditutup
Menristekdikt imenyebutkan 3 alasan menutup Perguruan Tinggi Swasta (PTS).