Dua Orang Tewas Diduga Keracunan Gas Sumur di Demak

Dua warga Dusun Rimbu Lor, Desa Rejosari, Kecamatan Karangawen, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, ditemukan tewas di dasar sumur. Ini penyebabnya.
Proses evakuasi dua korban meninggal di dalam sumur, diduga menghirup gas beracun, di Karangawen, Kabupaten Demak, oleh petugas Basarnas Jawa Tengah, Rabu 4 September 2019. (Foto: Basarnas)

Semarang - Dua warga Dusun Rimbu Lor, Desa Rejosari, Kecamatan Karangawen, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, ditemukan tewas di dasar sumur. Keduanya meninggal diduga menghirup gas beracun yang ada di sumur milik warga Rejosari.

Korban tewas diketahui bernama Slamet Riyadi, 53 tahun, tinggal di Rimbu Lor RT 02 RW 06 dan Muhamad Muwahid Efendi 40 tahun asal Rimbu Lor RT 02 RW 07.

Informasi yang didapat, dua korban meninggal di dasar sumur milik Sudardi, 60 tahun. Bermula dari permintaan Sudardi ke Slamet Riyadi untuk membersihkan air sumur dengan cara menguras.

“Pak Slamet dibantu puteranya Muhamad Zaeni, 32 tahun,” kata Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Jawa Tengah Aris Sofingi kepada Tagar, Rabu 4 September 2019.

Maka dimulailah pekerjaan menguras sumur itu sekitar pukul 09.00 WIB. Keduanya menguras air dengan bantuan mesin pompa. Beberapa saat kemudian, air di dasar sumur mulai menyusut dan memperlihatkan dasarnya.

Korban Slamet melanjutkan ke tahap pengangkatkan endapan lumpur yang ada di dasar sumur. Ia turun ke bawah dengan tali pengaman yang mengikat di tubuh.

Slamet melakukan pembersihan lumpur dengan cara manual, menggunakan ember, ditarik ke atas oleh anaknya. Pria paruh baya itu juga sempat terpantau anaknya dari bibir sumur beristirahat sebentar sebelum melanjutkan pekerjaannya.

Tanpa disadari, Slamet mulai menghirup udara beracun di dasar sumur. Belum jelas asal mula gas tersebut, apakah dari mesin pompa atau dari dasar sumur. Yang pasti, Slamet diketahui sudah dalam keadaan lemas dan pingsan oleh anaknya.

Muwahid Efendi yang kebetulan berada tak jauh dari lokasi langsung menghampiri demi mendengar permintaan tolong dari anak Slamet, Zaeni. Kemudian bergegas turun ke dasar untuk memberi petolongan.

Nahas, belum sampai dasar sumur, Efendi sudah terlihat lemas dan sulit bernafas. Ia juga diduga menghirup gas beracun di dalam sumur. Sehingga jatuh ke dasar sumur mengenai tubuh Slamet.

Warga lain berdatangan. Sejumlah tokoh meminta agar diupayakan pertolongan dengan bantuan petugas SAR.

Kasi Operasi dan Siaga Basarnas Jawa Tengah Agung Hari Parabowo menuju lokasi bersama tim rescue. Mereka membekali diri dengan peralatan vertikal yang lazim dibawa pemanjat tebing.

Dan dengan dilengkapi tabung udara, Self Contained Breating Apparatus(SCBA), petugas SAR turun ke dasar sumur. Kedua tubuh korban akhirnya berhasil dievakuasi ke atas dalam kondisi meninggal dunia.

"Setelah proses evakuasi kurang lebih satu jam korban berhasil dievakusi dalam keadaan meninggal dunia selanjutnya korban dibawa Puskesmas Karangawen,” terang Agung. []

Baca juga:

Berita terkait
Westlife Selesaikan Tur Konser Indonesia di Semarang
Boyband asal Irlandia, Westlife, berhasil memukau ribuan penonton di konser terakhir mereka di Indonesia. Tepatnya di Semarang.
Suara Kecewa Pedagang Semarang Korban Normalisasi BKT
Suara kecewa pedagang Barito terdampak penggusuran proyek normalisasi Banjir Kanal Timur (BKT).
Hujan Mulai Turun Oktober di Semarang
Musim penghujan di wilayah Jawa Tengah diperkirakan bakal mulai awal Oktober. Ditandai dengan turunnya hujan di beberapa wilayah dataran tinggi.
0
Mendagri Lantik Tomsi Tohir sebagai Irjen Kemendagri
Mendagri mengucapkan selamat datang, atas bergabungnya Tomsi Tohir menjadi bagian keluarga besar Kemendagri.