Jakarta - Ketua Komisi X DPR, Syaiful Huda, meminta pemerintah untuk mengkaji ulang terhadap kebijakan pembukaan sekolah tatap muka pada 2021 nanti.
Syaiful Huda mengatakan beberapa kali mendapat masukan dari orang tua murid yang mengeluh tentang kekhawatirannya terhadap anak-anak yang akan mengikuti sekolah tatap muka di tahun 2021 nanti karena pandemi Covid-19 belum usai.
“Dalam beberapa hari terakhir ini, kami menerima banyak sekali masukan dari orang tua murid yang khawatir jika sekolah jadi dibuka kembali bulan depan. Mereka khawatir dengan penyebaran Covid-19 yang kian tak terkendali,” ujarnya pada Kamis, 24 Desember 2020.
Saya memprediksi kondisi ini akan terus berlanjut hingga bulan depan mengingat maraknya orang mudik dan liburan akhir tahun.
Baca juga: Menteri PPPA Bahas Rencana Pembelajaran Tatap Muka
Ia mengatakan di akhir bulan ini penyebaran Covid-19 masih terus meningkat. Ia memprediksi kondisi seperti ini masih berlanjut di bulan depan.
“Akhir bulan ini tren peningkatan kasus Covid-19 terus terjadi. Saya memprediksi kondisi ini akan terus berlanjut hingga bulan depan mengingat maraknya orang mudik dan liburan akhir tahun,” tuturnya.
Ia juga menyampaikan solusi yang dapat dilakukan untuk menyempurnakan sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Salah satu solusi tersebut, yaitu melibatkan partisipasi masyarakat untuk mendonasikan gawai dan memberikan wifi gratis bagi para murid yang membutuhkan.
“Kemendikbud juga bisa mendorong dinas-dinas pendidikan di daerah untuk menggalakkan program kunjungan guru, atau pengadaan walkie-talkie untuk sekolah-sekolah yang tak terjangkau sinyal internet,” ujarnya.
Baca juga: Belajar Tatap Muka di Kelas Bisa Picu Klaster Baru Pandemi
Wakil Ketua DPR, Aziz Syamsuddin juga meminta pemerintah untuk mempertimbangkan kembali keputusannya terkait pembelajaran tatap muka di sekolah saat penyebaran Covid-19 masih berlangsung.
Sebelumnya diketahui, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim telah mengizinkan pembukaan di semua zona mulai Januari 2021. Selain Sekolah, kampus juga dibuka untuk melakukan pembelajaran tatap muka dengan kombinasi pembelajaran daring dan luring. [] (Amira Salsabila Aprilia)