Jakarta - Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai tindakan anggota DPR Andre Rosiade menggerebek pekerja seks komersial atau PSK adalah lebay, pencitraan.
Berikut ini kata Ujang Komarudin selengkapnya kepada Tagar, Kamis pagi, 6 Februari 2020.
"Itu sih kerjaan lebay anggota DPR. Tugas menggerebek itu tugasnya polisi dan Satpol PP. Biarkan mereka bekerja untuk membersihkan PSK dari kotanya.
Ini kan soal pencitraan. Mungkin saja Andre ingin mendapatkan citra yang positif di masyarakat Sumbar. Tapi ikut menggerebek juga bukanlah hal yang baik bagi anggota DPR.
Jika ada dugaan prostitusi dan Andre tahu, kan tinggal melaporkan ke polisi atau Satpol PP. Nanti polisi dan Satpol PP yang bergerak. Kan Andre sebagai anggota DPR mengawasi saja. Kan salah satu fungsi dan kewenangan DPR itu pengawasan, anggaran, dan legislasi."
Tindakan Andre tersebut juga menjadi perbincangan ramai di media sosial. Seorang netizen, Linda Razad, menulis status di Facebook, Kamis, "Dibayar mahal pakai uang rakyat, kemampuannya hanya menjebak PSK. Apa yang salah dengan orang ini dan orang-orang yang memilihnya?"
Jika ada dugaan prostitusi dan Andre tahu, kan tinggal melaporkan ke polisi atau Satpol PP.
Netizen mengomentari tindakan Andre Rosiade menggerebek pekerja seks komersial (PSK). (Foto: Screenshot Facebook/Linda Razad)
Andre Rosiade pada Minggu, 26 Januari 2020, bersama Tim Cyber Direktorat Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Sumatera Barat melakukan penggerebekan praktik prostitusi online di sebuah hotel di Kota Padang. Penggerebekan ini berujung pada penahanan seorang perempuan pekerja seks komersial berinisial NN, sementara identitas pria yang bersama NN di kamar hotel tidak diungkap. Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Sumatera Barat Stefanus Satake Bayu Setianto menyatakan praktik prostitusi online yang menyeret NN terungkap berkat informasi Andre Rosiade. Menurut keterangan polisi, Andre turut merencanakan penggerebekan mulai dari mencari hingga memesan NN agar mau ke hotel.
Dalam wawancara dengan Media Indonesia, Andre mengakui menjebak NN dalam penggerebekan, walaupun sebelumnya ia sempat membantah. Andre menyatakan aksi penjebakan tidak melanggar hukum karena bekerja sama dengan kepolisian. Sementara itu, tersangka NN merasa diperlakukan tidak layak lantaran sempat disetubuhi oleh pria yang merupakan kliennya sebelum digerebek. Pria tersebut adalah "orang suruhan" yang dibayar Andre untuk menjebak NN dengan tujuan membuktikan prostitusi online ada di Kota Padang.
Komisioner Komnas Perempuan Mariana Amiruddin menilai, NN dijadikan objek seksual untuk menunjukkan kegagahan moralitas seseorang. Ia menilai Andre sebagai polisi moral demi pencitraan politik. “Tujuannya bukan sungguh-sungguh mengatasi persoalan prostitusi sebetulnya, tapi lebih banyak untuk pencitraan seseorang.”
Komisioner Komnas Perempuan lain, Siti Aminah Tardi, menyebut apa yang dilakukan Andre merupakan cara memalukan dan merendahkan martabat orang.
Andre Rosiade adalah anggota DPR-RI periode 2019-2024 dari Fraksi Gerindra. Andre masuk DPR-RI mewakili Kota Padang, Kota Padang Panjang, Kota Sawahlunto, Kota Solok, Kabupaten Solok, Kabupaten Solok Selatan, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Sijunjung, Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Pesisir Selatan, dan Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Ia bertugas di Komisi VI DPR-RI meliputi bidang industri, investasi, dan persaingan usaha. Dengan mitra kerja: Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Kementerian BUMN dan Seluruh BUMN, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Badan Standardisasi Nasional (BSN), Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN), Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam (BP Batam), Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang (BPK Sabang), Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin). []
Baca juga:
