Komnas Perempuan: Bebaskan NN, Dijebak Andre Rosiade

Komisi Nasional (Komnas) Perempuan mendesak PSK berinisial NN yang dijebak politikus Gerindra Andre Rosiade agar dibebaskan polisi.
Andre Rosiade memberikan keterangan kepada sejumlah wartawan usai menggerebek sejumlah tempat hiburan malam di Kota Padang, Sumatera Barat, Minggu 22 Desember 2019 dini hari. (Foto: Tagar/Muhammad Aidil)

Jakarta - Komisi Nasional (Komnas) Perempuan mendesak agar seorang pekerja seks komersial (PSK) berinisial NN yang digerebek anggota DPR dari Fraksi Gerindra Andre Rosiade di salah satu hotel yang ada di kota Padang, Sumatera Barat, agar dibebaskan pihak kepolisian.

Komisioner Komnas Perempuan Bahrul Fuad menilai kejadian penggerebekan yang dilakukan Andre Rosiade merupakan upaya penjebakan. 

Komnas Perempuan mendesak untuk membebaskan NN (pekerja seksual perempuan) yang dijebak.

Baca juga: Dijebak Andre Rosiade, PSK di Padang Dibela LSM

Menurutnya, banyak pihak tidak memahami potret pekerja seks yang dalam fenomena umum menjadi bagian dari praktik perdagangan manusia untuk tujuan seksual.

"Penjebakan ini merepresentasikan standar moral laki-laki (patriarkat) dengan mengorbankan perempuan, dan tidak melihatnya sebagai manusia," ujar Bahrul kepada Tagar, Rabu, 5 Februari 2020.

Kemudian dia kembali meminta agar wanita berinisial NN itu dapat segera dibebaskan. 

"Komnas Perempuan mendesak untuk membebaskan NN (pekerja seksual perempuan) yang dijebak," ucapnya.

Kendati demikian, Komnas Perempuan sendiri enggan berbicara lebih jauh soal langkah pendampingan terhadap NN. 

"Komnas Perempuan belum menentukan sikap, karena sikap Komnas Perempuan akan ditentukan dalam rapat paripurna minggu depan," kata dia.

Baca juga: Andre Jebak PSK, Ferdinand: Tangkap Pengguna Jasa NN

Sebelumnya, perempuan PSK berinisial NN terjaring razia tempat hiburan malam dan prostitusi oleh anggota DPR RI sekaligus Ketua Dewan Pimpinan Daerah Sumatera Barat Partai Gerindra, Andre Rosiade.

Saat penggerebekan, NN sedang berada di dalam kamar sebuah hotel berbintang yang ada di kota Padang bersama seorang pria. 

Selain NN, razia tersebut juga menjaring AS yang diduga berperan sebagai muncikari. AS pun ditangkap oleh pihak berwajib di lantai 1 hotel di daerah Padang.

Namun, pria yang ditangkap saat berada di salah satu kamar hotel bersama NN belakangan malah menghilang. Hal itu menimbulkan kecurigaan banyak pihak. 

Belakangan berembus kabar kalau pria tersebut merupakan orang suruhan yang dibayar Andre Rosiade untuk menjebak NN.

Dalam sebuah wawancara dengan wartawan laman Covesia, NN mengaku tidak mengenal dan bahkan tidak bertanya mengenai siapa sosok pelanggannya kepada AS, saat sang muncikari mengantarnya hingga ke depan pintu kamar 606 sekitar pukul 14.00 WIB. 

Sedangkan si pelanggan sudah lebih dulu berada di dalam kamar.

NN juga mengaku sempat berhubungan seksual dan oral seks di kamar mandi dengan pria tidak dikenal yang menjadi pelanggannya itu, sebelum akhirnya terjadi penggerebekan oleh Andre Rosiade bersama aparat penegak hukum dan rombongan wartawan.

"Tiba-tiba ada bel, karena panik, aku ngikutin dia dari belakang. Setelah berpakaian, dia (pelanggan) membuka pintu, aku di belakang dia. Aku nyari handuk tidak ada di situ. Biasanya semua hotel, handuk ada. Kalau ini enggak ada, mau ambil pakaian juga jauh. Ini kok kayak direncanain gitu," kata NN, Senin, 3 Februari 2020. []

Berita terkait
Jebak PSK, Andre Rosiade Bisa Kena Karma
Politikus Demokrat Ferdinand Hutahaean menegaskan orang-orang yang melakukan penjebakan seperti Andre Rosiade dapat terkena hukum karma.
Jebak PSK, Andre Rosiade Kriminalisasi Perempuan?
Komisioner Komnas Perempuan Bahrul Fuad menyebut penjebakan Andre Rosiade terhadap PSK di Padang merupakan cara-cara kriminalisasi perempuan.
PSK yang Kena Grebek Andre Rosiade Jadi Tersangka
Perempuan PSK berinisial NN yang diamankan polisi saat penggerebekan oleh Andre Rosiade telah resmi ditetapkan jadi tersangka.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.