Detik-detik Pria Jatuh di Kedung Pedut Kulon Progo

Seorang pengunjung tiba-tiba terjatuh di objek wisata Kedung Pedut Kulon Progo, Yogyakarta. Tapi tenang saja, petugas sudah sigap menanganinya.
Simulasi evakuasi pengunjung yang terjatuh karena corona di objek wisata Kedung Pedut Kulon Progo. (Foto: Tagar/Harun Susanto)

Kulon Progo - Suasana pagi itu belum terlalu ramai di kawasan obyek wisata Kedung Pedut, Kalurahan Jatimulyo, Kapanewon Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Matahari pun baru terbangun dari tidurnya. Meski demikian gerak aktivitas manusia sudah terlihat untuk menunjukkan semangatnya untuk mengais rezeki, meski pandemi Covid-19 masih mendera.

Suasana hening di sana, mendadak berubah riuh mencekam. Seorang pengunjung tiba-tiba terjatuh lemas tak berdaya, dengan nafas yang tidak beraturan dan juga terlihat adanya tanda-tanda demam tinggi.

Mendapati hal ini, tim khusus yang pengelola obyek wisata tersebut segera bergerak. Dengan alat pelindung diri berupa hazmat dan kelengkapan lainnya, mereka segera mengevakuasi pengunjung yang menunjukkan gejala corona tersebut.

Tim evakusi yang merupakan petugas wisata Kedung Pedut itu kemudian melakukan pertolongan pertama pada seorang wisatawan yang mengalami sakit dan nyaris pingsan tersebut. Pengunjung dengan jenis kelamin pria itu kemudian digotong dengan memakai tandu dan selanjutnya dibawa menuju tempat isolasi yang terletak di bangunan di depan pintu masuk wisata.

Sesampainya di tempat isolasi ini, salah satu dari petugas kemudian melaporkan kejadian itu kepada Gugus Tugas Penanganan Covid-19 tingkat kalurahan dan langsung dilanjutkan pelaporan pada gugus tugas kabupaten. Setelahnya, pengunjung terduga Covid-19 itu langsung dievakuasi oleh tim gugus tugas kabupaten menuju rumah sakit terdekat untuk menjalani pemeriksaan.

Uji Coba Terbatas

Namun tenang saja, jatuhnya pengunjung yang diduga corona ini hanya bagian dari simulasi evakuasi wisatawan yang dilangsungkan pengelola saat tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulon Progo melakukan verifikasi penerapan protokol kesehatan pencegahan korona di Obyek Wisata Kedung Pedut.

Yuhono, selaku pengelola obyek wisata kedung pedut, mengatakan, simulasi itu merupakan bagian dari kesiapan pengelola dalam menyambut uji coba terbatas pembukaan wisata di Kulon Progo.

Tinjau Kedung Pedut Kulon ProgoWakil Bupati Kulon Progo Fajar Gegana saat meninjau lokasi objek wisata Kkedung Pedut. (Foto: Tagar/Harun Susanto)

"Kami sudah menyiapkan tim penanganan Covid-19, yang nantinya akan bertugas mengevakuasi wisatawan yang diketahui menunjukkan gejala sakit saat berada di area wisata Kedung Pedut," ucap Yuhono, di Kedung Pedut, Senin, 13 Juli 2020.

Selain menyiapkan tim khusus untuk penanganan Covid-19, pengelola obyek wisata Kedung Pedut juga siap memberlakukan protokol kesehatan pencegahan virus corona. Caranya dengan menyediakan tempat cuci tangan tangan di sejumlah titik, seperti pintu masuk, loket dan spot-spot foto.

Kewajiban memakai masker dan juga mencuci tangan di tempat yang disediakan, juga menjadi kewajiban bagi siapa pun khususnya pengunjung yang datang ke Kedung pedut.

"Kami selaku pengelola juga menyiapkan petugas yang melakukan pengecekan suhu tubuh pada pengunjung yang datang. Jika ada yang diketahui bersuhu di atas 37,5 derajat celcius, maka kemudian akan diarahkan ke tempat isolasi untuk beristirahat hingga membaik kondisinya," ujar Yuhono.

Antisipasi lain oleh pengelola untuk mencegah penyebaran virus corona di kolam alami Kedung Pedut, yaitu dengan melakukan penjernihan air memakai cairan kimia secara berkala yaitu setiap satu jam sekali.

"Kami ingin pengunjung aman dari penularan virus Covid-19. Jadi setiap satu jam sekali, kolam akan dibersihkan dengan cairan dettol. Tentunya setelah pengunjung selesai berenang. Setiap satu minggu, nanti juga ada waktu obyek wisata Kedung Pedut ditutup untuk pembersihan secara menyeluruh," ujarnya.

Upaya lain yang dilakukan pengelola, yaitu membatasi jumlah kunjungan wisatawan di obyek wisata Kedung Pedut maksimal 70 persen dari total kapasitas. Pembatasan nantinya juga berlaku di area kolam, dengan hanya boleh diisi maksimal 50 persen dari total kapasitas untuk menghindari adanya kerumunan orang. "Sistem waiting list atau daftar tunggu juga akan dilakukan di mana pengunjung maksimal hanya boleh berada di area wisata selama 30 menit," tutur Yuhono.

Menurutnya, sebelum ditutup akibat pandemi Covid-19, jumlah wisatawan di Kedung Pedut bisa mencapai 500 orang per hari. Jumlah itu akan naik di kisaran 800-1.000 orang saat akhir pekan.

Penerapan Protokol Kesehatan

Sementara itu, Wakil Bupati Kulon Progo, Fajar Gegana, menilai tim penanganan Covid-19 yang dibentuk oleh pengelola wisata Kedung Pedut sangat bagus. Hanya saja, pengelola harus tetap berkoordinasi dengan gugus tugas setempat. "Harus tetap bersinergi. Tim dari pengelola itu mungkin hanya melakukan evakuasi sampai tempat isolasi. Setelahnya harus tetap laporan ke gugus tugas kabupaten," ujarnya.

Fajar melihat, sarana prasarana kesehatan di Kedung Pedut untuk penunjang protokol kesehatan. Hanya saja tetap ada catatan yaitu penambahan senambahan tempat cuci tangan di spot wisata.

Sarana Kedung Pedut Kulon ProgoWakil Bupati Kulon Progo Fajar Gegana mencoba sarana protokol kesehatan di objek wisata Kedung Pedut (Foto: Tagar/Harun Susanto)

Mengingat Kedung Pedut merupakan wisata air, maka pengelola perlu melakukan sterilisasi air untuk antisipasi penularan Covid-19. Selain itu, pengunjung maksimal 70 persen agar tidak sampai berjubel. Tetap jaga jarak dan pengunjung kolam renang maksimal hanya 50 persen dan tetap harus jaga jarak. "Sebenarnya hal ini bisa diatur dengan cara waiting list atau daftar tunggu dan sebagainya," ucapnya.

Sedangkan Sekretaris Dinas Pariwisata Kulon Progo, Nining Kunwantari mengatakan, evaluasi penerapan protokol kesehatan di Kedung Pedut dan obyek wisata lain di Kulon Progo akan dilakukan segera. Beberapa obyek wisata yang sudah melakukan simulasi pembukaan wisata, di antaranya Pulepayung, Kalibiru, Pantai Glagah, Kedung Banteng, Grojogan Sewu, Taman Sungai Mudal dan Kembang Soka. "Jika ada sarana prasarana yang kurang, segera diinformasikan kepada pengelola agar nantinya segera ditambah," ujar Nining.

Tahapan simulasi memang harus dilalui oleh sebuah obyek wisata agar bisa mengikuti uji coba terbatas di masa pandemi Covid-19. Setelah dilakukan simulasi kemudian evaluasi untuk memberi masukan pada pengelola jika diperlukan.

Geliat Ekonomi

Dinas Pariwisata Kulon Progo, kata Nining, akan terus memantau uji coba terbatas yang rencananya akan dilaksanakan pada Juli ini. Pelaksanaannya akan menunggu perkembangan di tingkat Pemda DIY. "Karena uji coba terbatas dimungkinkan akan dilangsungkan bulan pada bulan juli 2020, maka kami menghimbau para pengelola wisata agar segera mengajukan permohonan simulasi, untuk segera melapor," ujar Nining.

Nining mengatakan, simulasi merupakan tahapan penting karena memantau kesiapan pengelola obyek wisata dalam menerima pengunjung. Di dalam simulasi ini juga akan dinilai tentang penerapan protokol kesehatan yang ada seperti tersedianya berbagai tempat cuci tangan, aturan jaga jaral, pembatasan pengunjung, jalur keluar masuk, ruang isolasi hingga soal kelengkapan APD.

Loket Tiket Kedung Pedut Kulon ProgoWakil Bupati Kulon Fajar Gegana saat mengecek loket tiket pembayaran di objek wisata Kedung Pedut (Foto: Tagar/Harun Susanto)

Apabila dinilai sudah lengkap, maka rekomendasi uji coba bisa diterbitkan. Hal itu sebagai bahan evaluasi apakah akan berlanjut uji coba atau tidak.

Nining mengungkapkan, Pemkab Kulon Progo mendorong agar semua obyek wisata untuk kembali beroperasi namun secara terbatas di tengah pandemi Covid-19. Adapun Kebijakan ini dilakukan untuk mendorong geliat ekonomi masyarakat yang sebelumnya sempat terhenti. "Pembukaan secara terbatas akan dilakukan dengan sangat hati-hati agar tidak ada klaster pariwisata di DIY," tuturnya.

Adapun hingga sekarang kini, telah ada dua obyek wisata yang dikelola masyarakat dan satu destinasi wisata oleh pemeritah yang sudah uji coba membuka layanan wisata bagi pengunjung. Ketiganya adalah Pantai Glagah, Kalibiru dan Pulepayung. “Pulepayung dan Kalibiru setiap hari antara 200 hingga 300 orang per hari. Namun demikian, Glagah masih belum clear,” ungkapnya. []

Baca Juga:

Berita terkait
Daftar Objek Wisata Siap Dikunjungi di Kulon Progo
Secara umum objek wisata di Kulon Progo, Yogyakarta siap dikunjungi. Pengelola sudah menerapkan protokol kesehatan meski belum menggelar simulasi.
Kondisi Objek Wisata Kalibiru Kulon Progo Yogyakarta
Sejumlah objek wisata di Kulon Progo siap menyambut wisatawan, salah satunya Kalibiru? Bagaimana kondisinya?
Objek Wisata di Kulon Progo Siap Sambut Wisatawan
Sejumlah objek wisata di Kulon Progo siap menyambut wisatawan. Antara lain Pule Payung dan Gua Kiskendo.