Jakarta - Juru Bicara (Jubir) Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan perkembangan peta zonasi risiko mingguan daerah terpapar terus bergerak.
Menurutnya ada 65 kabupaten/kota dengan risiko tinggi (zona merah), 230 kabupaten/kota risiko sedang (zona oranye), 151 kabupaten/kota risiko sedang, 42 kabupaten/kota tidak ada kasus baru dan 26 kabupaten/kota tidak terdampak atau masuk dalam zona hijau.
Jadi kondisinya , tingkat kematian akibat Covid-19 di Indonesia masih lebih tinggi dari rata-rata dunia.
Baca Juga: Satgas Covid-19 Bicarakan Obat Virus Corona
"Jadi terlihat daerah dengan risiko tinggi, naik cukup pesat dari 6,32% menjadi 12,65% kabupaten/kota yang ada di Indonesia. Sedangkan zona hijau atau tidak terdampak, turun dari 13,82% menjadi 13,22%," kata Wiku di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa, 1 September 2020.
Wiku menyebutkan, pada minggu ini terdapat 43 kabupaten/kota dengan risiko sedang bergeser menjadi risiko tinggi yang tersebar pada 16 provinsi. Ia juga meminta pada 43 kabupaten/kota tersebut agar bekerja lebih keras untuk memperbaiki keadaannya menjadi lebih baik.
Sementara saat ini jumlah kematian mencapai 7.505 kasus atau 4,2%, dan rata-rata dunia sebesar 3,34%. "Jadi kondisinya (kematian) di Indonesia masih lebih tinggi dari rata-rata dunia," ujar dia.
Pada kasus kematian akibat Covid-19 juga terjadi kenaikan secara mingguan. Persentase kenaikan tertinggi berada di Bengkulu sebesar 7,29%. Setelah itu Jawa Tengah yang naik 7,18%, Jawa Timur (7,07%), Nusa Tenggara Barat (5,76%) dan Sumatera Selatan (5,68%).
Simak Pula: Satgas Covid-19: Pemda Harus Betul-betul Tangani Ini
"Jumlah kematian secara nasional terjadi kenaikan sebesar 24,4%. Angka kematian tertinggi per daerah berada di Jawa Tengah naik lebih dari 100%, Aceh naik 100%, Bali naik lebih dari 100%, Riau naik lebih dari 100% dan Jawa Timur naik 18,8%," tutur Wiku. []