Banda Aceh - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, suhu udara di Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar mencapai 34 derajat celcius sejak beberapa hari terakhir. Kondisi ini diperkirakan akan berlangsung hingga beberapa hari ke depan.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Blang Bintang, Zakaria Ahmad mengatakan, setelah di awal dan pertengahan Juni 2020, Provinsi Aceh secara umum memang masih merasakan keadaan cuaca yang lebih banyak terjadi hujan.
Namun, kata Zakari, dalam beberapa hari terakhir sebagian besar provinsi Tanah Rencong mengalami cuaca cerah hingga berawan. Kondisi ini tentu mempengaruhi suhu udara yang meranjak naik di atas rata-rata.
“Khususnya Aceh Besar dan Banda Aceh suhu udaranya tercatat secara rata-rata dalam beberapa hari terakhir suhu maksimumnya mencapai 34.0 derajat celcius,” tutur Zakaria saat dikonfirmasi Tagar, Kamis, 2 Juli 2020.
BMKG, kata Zakaria, memperkirakan suhu udara panas di Banda Aceh dan Aceh Besar akan berlanjut hingga beberapa hari ke depan. Hal ini disebabkan karena Provinsi Aceh secara umum sudah memasuki musim kemarau.
Khususnya Aceh Besar dan Banda Aceh suhu udaranya tercatat secara rata-rata dalam beberapa hari terakhir suhu maksimumnya mencapai 34.0 derajat.
“Tetapi ada beberapa kabupaten dan kota dalam 2-3 ke depan kita perkirakan masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang,” ujarnya.
Adapun daerah yang masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang tersebut yaitu Aceh Tamiang, Aceh Timur, Kota Langsa, Bener Meriah, Aceh Tengah, Aceh Tenggara, dan sebagian Aceh Selatan.
“Untuk daerah-daerah ini perlu waspada terhadap terjadinya petir, angin kencang dan jalan licin,” kata Zakaria.
Dalam kesempatan itu, Zakaria juga mengingatkan, dalam situasi cuaca pada musim kemarau ini, selain berpotensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan juga perlu diwaspadai tingginya gelombang laut. Ini disebabkan dengan meningkatnya kecepatan angin khususnya untuk wilayah perairan Barat-Selatan Aceh.
“Kecepatan angin juga terjadi di Samudra Hindia Barat Aceh, perairan Utara Sabang dan juga untuk penyeberangan Banda Aceh-Sabang, dan Meulaboh-Simeulue,” ujarnya. []
Baca juga:
