Covid-19 dan Nasib Terapis Panti Pijat di Serpong

Penutupan sejumlah tempat hiburan di Kota Tangsel karena Covid-19 berimbas pada nasib para terapis panti pijat di Serpong.
Terapis panti pijat yang libur karena tempat ia bekerja tutup di kawasan Alam Sutera Serpong (Foto: Tagar/Alfi Dinilhaq)

Tangerang Selatan - Tempat hiburan di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) ikut ditutup imbas dari Virus Corona atau Covid-19 guna mencegah penyebaran virus tersebut.

Tidak tahu juga bakal dapat duit dari mana kalau ditutup begini.

Dinas Pariwisata Kota Tangsel dalam Surat Edaran (SE) No : 440/576/Datainfo.par menyebutkan untuk tempat hiburan malam, spa, massage, panti pijat, dan karakoke ditutup selama periode 17 Maret 2020-30 Maret 2020.

Hal ini berimbas pada pekerja tempat hiburan yang menjadi 'pengangguran' karena tempatnya bekerja harus tutup selama dua minggu ke depan. Padahal, para terapis mendapatkan uang harian yang berasal dari jumlah tamu yang datang.

Saat Satpol PP merazia beberapa tempat hiburan di kawasan Alam Sutera dan BSD City, Tagar sempat menemui salah satu pekerja atau terapis di panti pijat Kawasan Alam Sutera.

Rima, salah satu terapis mengatakan saat ini ia baru akan pulang ke kampung halaman di Indramayu dan bingung akan pemasukan uang harian, karena tempatnya bekerja selama tiga tahun ini akan tutup sementara.

"Tidak tahu juga bakal dapat duit dari mana kalau ditutup begini, sekarang ini mau pulang kampung aja, karena di sana biaya hidup murah ketimbang di sini biaya hidup mahal," ucapnya Rima kepada Tagar, Kamis, 19 Maret 2020.

Rima mengatakan belum ada pekerjaan di kampung nanti, mungkin akan bertani ke sawah. "Kita nggak tahu ngapain di kampung, ke sawah mungkin," ujarnya.

Rima kembali menjelaskan bahwa ia tinggal di tempat itu bersama puluhan terapis lain, ketika ada razia dari Satpol PP Tangsel masih banyak terapis karena baru semalam dapat info penutupan.

"Anak-anak (temen-temen) masih banyak di sini dan kebanyakan baru pada mau pulang kampung hari ini," ujar wanita beranak satu itu.

Setiap hari, kata Rima, biasa bekerja melayani lima tamu. Secara gamblang ia mengatakan sekali masuk dengan tarif Rp 190.000 dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang sudah ditetapkan tempat tersebut.

"Harga Deluxe itu Rp 190.000 ribu dan kalau happy hour ada potongan Rp 20.000. Setelah kerja nanti ada tips yang dikasih tamu, kadang gede dan kadang dikit dan pernah ada yang kasih Rp 2.000. Tamunya beragam sih, kadang ada yang kaya dan ada yang kere," ucapnya.

Ketika ditanya mengenai virus Corona yang saat ini menjangkit masyarakat Indonesia, Rima mengatakan tidak takut, karena di sini sebelum masuk akan ada pemeriksaan kesehatan.

"Tamu dan terapis dicek suhu tubuh, kalau 37,5 derajat tidak boleh masuk. Pemeriksaan kesehatan rutin juga dilakukan agar terhindar dari segala penyakit," ujarnya. []

Berita terkait
Dampak Corona bagi Tempat Hiburan Tangsel
Tempat hiburan di Kota Tangsel terkena dampak pencegahan penyebaran virus Corona.
Pemkot Tangsel Bentuk Satuan Tugas Cegah Corona
Pemkot Tangsel telah membentuk Satuan Gugus Tugas untuk melakukan pencegahan penyebaran virus Corona.
Corona Bikin Okupansi Hotel di Tangsel Terjun Bebas
Virus Corona membuat okupansi hotel menurun, padahal PAD Tangsel banyak dari sektor ini yang baru mencapai angka 25 persen.