Banda Aceh - Jumlah orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalan pengawasan (PDP) di Aceh terus bertambah. Namun, hingga hari ini belum ada yang ditemukan positif Covid-19.
Juru Bicara Covid-19 Pemerintah Aceh Saifullah Abdul Gani mengatakan, berdasarkan data yang masuk hingga Selasa 24 Maret 2020 pukul 15.00 WIB.
Jumlah ODP bertambah sebanyak enam orang dari total sebelumnya 187. Kini totalnya menjadi 193 ODP yang tersebar di 23 kabupaten/kota se Aceh.
Hasil pemeriksaan spesimen AA (Alm) belum kami terima, namun perlakuan terhadap jenazahnya sesuai SOP bagi jenazah pasien infeksius, Covid-19.
"Sedangkan total PDP sebanyak 38 orang. PDP yang sudah pulang sebanyak 31 orang, dan dalam perawatan ada enam (enam) orang," kata pria yang akrab disapa SAG itu dalam keterangannya, Selasa, 24 Maret 2020.
SAG menyampaikan, PDP yang masih dirawat di rumah sakit, di RSUD Cut Mutia Lhokseumawe hanya satu pasien, sementara lima PDP lainnya di RSUD dr Zainoel Abidin Banda Aceh, termasuk dua orang yang baru masuk, yakni RC (34) dan MM (38).
SAG menjelaskan, RC merupakan warga Kota Banda Aceh yang datang sendiri ke RSUDZA sekitar pukul 16.00 WIB kemarin, Senin 24 Maret 2020. Keluhannya demam, batuk, dan pilek, pasien juga memiliki riwayat perjalanan ke wilayah penularan, yakni Malaysia.
Sedangkan MM, kata SAG, PDP rujukan dari RSUD Cut Mutia Lhokseumawe. MM tiba di RSUZA Banda Aceh pada Senin 23 Maret 2020, sekira pukul 02.00 WIB dini hari. Kondisinya demam, nyeri tenggorokan, batuk, pilek, dan disertai sesak.
"Kedua PDP tersebut dirawat di RICU RSUDZA sesuai SOP penanganan PDP Covid-19," ujarnya.
Baca juga: Pasien PDP Corona di Aceh Meninggal Dunia
Dalam kesempatan ini, SAG juga menyampaikan, pasien PDP yang meninggal dunia di RSUDZA, Senin 23 Maret 2020 kemarin telah dimakamkan oleh petugas khusus penanganan jenazah RSUDZA pada pukul 18.00 WIB sore, Selasa 24 Maret 2020, di tempat yang disepati keluarga almarhum.
SAG mengaku belum bisa memberi tahukan tempat pemakamannya, namun ia mengatakan dimakamkan bukan di permukiman masyarakat.
Jenazah ditempatkan ke dalam peti dan diberikan balutan plastik, sesuai SOP yang di tetapkan WHO dan Kementerian Kesehatan, sehingga dipastikan aman.
“Hasil pemeriksaan spesimen AA (Alm) belum kami terima, namun perlakuan terhadap jenazahnya sesuai SOP bagi jenazah pasien infeksius, Covid-19,” tutur SAG.