Bukan Virus Corona, Pria Aceh Pingsan di Warung Kopi

Seorang pria pingsan dan sempat dikira mengidap virus corona sedang menikmati kopi pagi di salah satu warung Desa Kuta Lhoksukon, Aceh Uatara, Aceh
Mobil Puskesmas Lhoksukon saat menangani seorang pria yang pingsan saat minum kopi di salah satu warung Desa Kuta Lhoksukon, Kecamatan Lhoksukon, Kabupaten Aceh. (Foto: Tagar/Istimewa)

Lhokseumawe – Sejumlah warga yang sedang menikmati kopi pagi di salah satu warung Desa Kuta Lhoksukon, Kecamatan Lhoksukon, Kabupaten Aceh Utara, dihebohkan dengan seorang pria yang tiba-tiba pingsan dan sempat dikira mengidap virus corona.

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Lhoksukon Inspektur Polisi Satu (Iptu) Yussyah Riyandi mengatakan, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 10.30 WIB dan sempat membuat heboh karena takut terinveksi virus corona.

“Pria yang pingsan itu mengalami penyakit hipertensi atau darah tinggi dan tidak sadarkan diri. Memang sempat membuat heboh warga sekitar dan sejumlah warga juga sempat merekamnya dengan menggunakan telepon seluler,” ujar Yussyah, Selasa, 24 Maret 2020.

Pria yang pingsan itu mengalami penyakit hipertensi atau darah tinggi dan tidak sadarkan diri.

Yussyah menambahkan, pria yang mengalami pingsan itu bernama Mawardi, 56 tahun, warga Desa Alue Buket Kecamatan Lhoksukon, Kabupaten Aceh Utara dan bekerja di kantor dinas pertanian setempat.

Tidak lama setelah pingsan, pria tersebut langsung dirujuk ke Puskesmas Lhoksukon untuk mendapatkan tindakan medis, sehingga dokter memvonis mengalami sakit darah tinggi dan diakui oleh keluarga.

“Saat berada di warung kopi, pria itu mengalami pusing-pusing dan pingsan kemudian warga setempat melaporkan ke Polsek Lhoksukon, sehingga langsung dievakuasi oleh tim medis ke puskesmas,” tutur Yussyah.

Tambahnya, berdasarkan hasil pengecekan di puskesmas maka tekanan dara Mawardi mencapai 220 mmHg, sehingga dengan jumlah tekanan seperti itu tidak mampu ditahan oleh tubuhnya dan menyebabkan pingsan.

Setelah mendapatkan tindakan pertolongan pertama, kemudian ia dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Cut Meutia, untuk mendapatkan tindakan medis yang lebih itensif dan penanganan lanjutan.

“Seluruh masyarakat juga diminta untuk tidak cepat percaya dengan isu yang beredar sehingga nantinya dapat meresahkan masyarakat lain. Jika menerima informasi yang belum jelas, sebaiknya ditelusuri terlebih dahulu,” kata Yussyah. []

Berita terkait
Cara Orang Aceh Terdahulu Mengusir Wabah Penyakit
Masyarakat Aceh terdahulu punya cara tersendiri untuk mengusir wabah penyakit. Membaca yasin selama 7 hari berturut-turut.
Ketahuan di Warkop, ASN Aceh Akan Kena Sanksi Tegas
Pemerintah Aceh mengeluarkan surat edaran bernomor 800/5250 tentang penyesuaian sistem kerja pegawai dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19.
6 Warga Bener Meriah Aceh Berstatus ODP Virus Corona
Enam warga Kabupaten Bener Meriah, Aceh, berstatus Orang Dalam Pengawasan (ODP) Corona.
0
Banyak Kepala Daerah Mau Jadi Kader Banteng, Siapa Aja?
Namun, lanjut Hasto Kritiyanto, partainya lebih mengutamakan dari independen dibandingkan politikus dari parpol lain.