Corona Virus: Hong Kong Demo Minta Tutup Perbatasan

Ratusan pekerja rumah sakit Hong Kong melakukan aksi demo, menuntut penutupan perbatasan dengan China daratan untuk mengurangi penyebaran virus.
Para pekerja Rumah Sakit Hong Kong melakukan aksi mogok kerja menuntut penutupan perbatasan dengan China daratan untuk menangkal penyebaran virus corona. (Foto: BBC News).

Jakarta - Ratusan pekerja rumah sakit di Hong Kong melakukan aksi mogok kerja. Mereka menuntut perbatasan dengan China daratan ditutup sepenuhnyha untuk mengurangi penyebaran virus corona baru. Otoritas Hong Kong telah menangguhkan layanan kereta api lintas batas dan angkutan feri. Namun petugas kesehatan menginginkan penutupan perbatasan secara total.

"Jika tidak ada penutupan penuh perbatasan, kita akan kehilangan tenaga kerja, kekurangan peralatan pelindung atau ruang isolasi untuk memerangi bawah," kata Winnie Yu, Ketua Aliansi Karyawan Pegawai Otoritas Rumah Sakit seperti diberitakan dari BBC News, Senin, 3 Februari 2020.

"Pekerja garis depan, termasuk dokter dan perawat akan mengikuti aksi mogok pada Selasa jika tuntutan tidak dipenuhi," kata Winnie Yu lagi.

Pembatasan perjalanan lebih banyak kerugian daripada kebaikannya.

Namun pihak berwenang mengatakan penutupan perbatasan sepenuhnya dengan China daratan bertentangan dengan saran dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Saat ini Hong Kong mengkonfirmasikan ada 15 kasus infeksi virus corona baru.

Berdasarkan data terakhir, 17.000 kasus infeksi virus corona dengan jumlah tewas mencapai 361 orang di China daratan. Di luar China, ada lebih dari 150 kasus yang dikonfirmasikan dengan satu dinyatakan tewas di Filipina.

Para pejabat kesehatan global menyarankan untuk melarang kebijakan pembatasan perjalanan. "Pembatasan perjalanan dapat menyebabkan lebih banyak kerugian daripada kebaikannya, antara lain menghalangi berbagi informasi, rantai pasokan medis dan membahayakan ekonomi," kata Kepala WHO Dr. Tedros Adhanon Ghebreyeus.

Ghebreyesus mengingatkan bahwa penutupan perbatasan dapat mempercepat penyebaran virus yang bisa disebabkan dari para pelancong yang memasuki negara secara ilegal. WHO merekomendasikan untuk memperkenalkan penyaringan pengunjung di perbatasan. Sementara China mengkritik pembatasan perjalanan yang dilakukan sejumlah negara dan menuduh pemerintah asing mengabaikan saran resmi WHO.

china1Rumah Sakit Huoshenshan atau Gunung Dewa Api di Wuhan, China, dibangun pada 23 Januari 2020 tinggal beberapa hari lagi sudah bisa ditempati. (Foto: ANTARA/HO-CD/mii)

Sementara itu rumah skait yang baru saja dibangun hanya dalam delapan hari, mulai Senin menangani pasien yang diduga terinfeksi virus corona baru. Rumah Sakit Houshenshan dengan 1.000 tempat tidur berlokasi di Wuhan, Provinsi Hubei merupakan salah satu dari dua fasilitas khusus yang dibangun untuk membantu mengatasi wabah. Rumah sakit di Leishenshan pembangunannya akan selesai pada Rabu mendatang.

Rumah sakit yang ada dilaporkan kewalahan untuk merawat semakin banyak pasien. Angka terbaru dari Komisi Kesehatan Nasional China pada Seni mengungkapkan ada 21.558 kasus dugaan virus corona, 152.700 orang di bawah pengawasan medis, 475 orang dinyatakan telah keluar dari rumah sakit.

Jumlah kasus virus corona baru di seluruh dunia telah melampaui epidemi Sars (sindrom saluran pernafasan akut berat) yang menyebar ke lebih dari dua lusin negara pada 2003. Namun tingkat kematian virus corona jauhlebih rendah, ini menunjukkan bahwa kasus ini tidak mematikan.[]

Baca Juga:

Berita terkait
Korban Tewas Wabah Virus Corona di China Capai 304
Wabah virus corona di China menyebabkan kematian 304, sedangkan 322 lain dinyatakan sembuh
Virus Corona Matikan Pusat Perbelanjaan Korsel
Dampak penyebaran virus corona memengaruhi pusat perbelanjaan hingga pengiriman smartphone secara global.
Mahasiswa Indonesia Cerita Dampak Corona di Wuhan
Mahasiswa Indonesia yang bersekolah di Beijing University of Traditional Chinese Medicine, Nurwahyuni menceritakan dampak corona di kota Wuhan.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.