Cerita Pertemuan Dua Rival Politik Subulussalam Aceh

Kapolda Aceh, Irjen Pol Rio Septianda Djambak mempertemukan kedua tokoh politik di daerah itu yang konon merupakan rival politik.
Kapolda Aceh, Irjen Pol Rio Septianda Djambak (tengah) melakukan salam komando dengan Walikota Subulussalam, Affan Alfian Bintang (kiri) dan mantan Walikota Subulussalam periode 2009-2014 dan 2014-2019 pada acara peresmian Mako Polres Subulussalam, Jalan Teuku Umar, Kampong Tangga Besi, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam, Aceh, Kamis, 9 Januari 2020. (Foto: Tagar/Nukman)

Subulussalam - Dalam moment peresmian pemakaian Mako Polres Subulussalam, Kamis 9 Januari 2020 tersuguh sebuah pemandangan yang menarik perhatian warga Subulussalam, Aceh.

Dimana rangkaian prosesi peresmian Mako Polres Subulussalam di jalan Teuku Umar, Kampong Tangga Besi, Kecamatan Simpang Kiri, Subulussalam, Aceh itu tampak Kapolda Aceh, Irjen Pol Rio Septianda Djambak sedang mempertemukan kedua tokoh politik di daerah itu yang konon merupakan rival politik.

Mereka adalah Walikota Subulussalam saat ini, Affan Alfian Bintang dengan mantan Walikota Subulussalam, Merah Sakti. Kedua sosok ini bukanlah rahasia lagi bagi masyarakat luas di Subulussalam kalau keduanya selama ini sedang tidak mesra. 

Penyebabnya ditenggarai akibat persaingan politik pada Pilkada di daerah yang berjuluk Bumi Syekh Hamzah Fansuri itu. Padahal Affan Alfian Bintang merupakan bekas Wakil Merah Sakti semasa menjabat Walikota Subulussalam pada periode 2009-2014. Dan kini Affan Alfian Bintang menjabat sebagai Walikota Subulussalam yang berpasangan dengan Salmaza yang juga merupakan bekas Wakil Merah Sakti pada periode 2014-2019.

Saya hadir disini karena atas undangan Kapolda melalui Dir Intel. Jangan nanti salah kaprah.

Merah Sakti selaku Ketua DPD Golkar Subulussalam diakhir dua periode jabatannya mengusung istrinya sendiri, Sartina maju menjadi calon Walikota Subulussalam pada Pilkada 2019 lalu dan alhasil Affan Alfian dan Salmaza pun keluar sebagai pemenang Pilkada.

Terkait hal itu, Kapolda terkesan menyadari kalau keduanya sedang tidak harmonis, sehingga Kapolda Aceh turut mengikusertakan Merah Sakti yang juga Ketua DPD Partai Golkar Subulussalam dalam rangkaian pemencetan tombol sirine pembuka selubung papan plang Mako Polres Subulussalam. 

Dimana publik juga mengetahui tentang berdirinya Polres Subulussalam itu juga merupakan berkat dedikasi Merah Sakti semasa menjabat sebagai Walikota Subulussalam selama dua periode berturut-turut yaitu pada periode 2009-2014 dan 2014-2019.

Momen itu pun akhirnya menjadi pusat perhatian para undangan yang hadir di acara itu. Ditambah lagi ketika Kapolda Aceh menarik kedua tangan tokoh politik daerah itu untuk saling berjabat tangan dan melakukan salam komando. Dan spontan peristiwa itu pun turut disambut oleh tepuk tangan sejumlah undangan penting dan para awak media yang turut mengabadikan moment bersejarah itu.

"Saya senang sekali ni. Beliau-beliau ini memang hebat. Ini teman-teman saya semua ini, suatu kebahagian bagi saya bisa gabung dengan beliau-beliau ini," kata Kapolda Aceh, Irjen Pol Rio Septianda Djambak.

Kejadian yang tak disangka-sangka itu juga mengundang perhatian netizen. Tak sedikit warga net yang memberikan komentar yang positif sebab harapan kedua tokoh tersebut harmonis adalah sesuatu yang di nanti-nantikan oleh masyarakat Kot Subulussalam.

Sementara itu seusai mengikuti rangkaian peresmian Mako Polres, Merah Sakti ketika dimintai tanggapan oleh wartawan dirinya mengatakan bahwa terkait kehadirannya di acara itu bukan berdasarkan undangan Walikota Subulussalam melainkan dirinya diundang oleh Kapolda melalui Dir Intel Polda Aceh.

"Saya hadir disini karena atas undangan Kapolda melalui Dir Intel. Jangan nanti salah kaprah. Tapi yang pasti saya diundang Kapolda. Jujur saya katakan kalau Walikota yang mengundang saya tidak hadir," ujar Merah Sakti.

Ketika wartawan menanyakan alasan dirinya tidak hadir bila Walikota Subulussalam yang mengundang dirinya, Merah Sakti menjawab dengan nada singkat "Cukup itu saja," ucap dia.

Lebih lanjut ia berharap dengan diresmikannya Mapolres itu memudahkan masyarakat Kota Subulussalam untuk membuat laporan pengaduan terkait tindak pidana, kriminal dan sebagainya yang berkaitan dengan urusan-urusan pelayanan kebutuhan hak sipil.

Sementara itu, Kabag Humas dan Protokol Setdako Subulussalam, Amrin Cibro saat dikonfirmasi menampik pengakuan Merah Sakti yang tak mendapat undangan Walikota Subulussalam terkait peresmian Mako Polres Subulussalam itu.

Katanya, terlepas dari alasan yang diungkapkan mantan Walikota Subulussalam itu bahwa seluruh undangan yang hadir telah dikirim undangan, dalam hal itu Pemerintah Kota Subulussalam dipastikan telah melayangkan undangan kepada seluruh lapisan mulai dari unsur Forkopimda, Anggota DPRRI dan DPR Aceh, lembaga pemerintahan dan non pemerintahan, BUMN, pimpinan perusahaan, pimpinan partai politik serta tokoh masyarakat,

"Termasuk mantan Walikota Subulussalam Bapak Merah Sakti, undangan langsung diantar ke rumah beliau," imbuh Amrin.

Mewakili Pemerintah Kota Subulussalam ia mengatakan bahwa peresmian Mako Polres hari ini merupakan sebuah bentuk syukur seluruh lapisan masyarakat Kota Subulussalam, terkhusus lagi kepada mantan Walikota Subulussalam, Merah Sakti.

"Yang kita akui selama beliau menjabat, terus dan terus berjuang mewujudkan pembangunan di Kota Sada Kata ini, dalam hal ini terbentuknya Polres Subulussalam. Tidak ada yang menapikan itu," pungkas Amrin.

Oleh karena itu ia menghimbau untuk dapat mensyukuri atas berdirinya Polres Subulussalam tanpa ada dakwa-dakwi disana-sini.

"Kita syukuri nikmat dan anugerah Allah Swt ini dengan melapangkan dada dan kita rajut kebersamaan demi kemaslahatan negeri Syeh Hamzah Fansuri ini. Sudah saatnya berpikir ke depan, jangan lagi menoleh ke belakang," ujarnya. []

Baca Juga: 

Berita terkait
Waspada, Hujan Petir dan Angin Kencang di Abdya Aceh
Masyarakat Aceh Barat Daya diminta untuk mengurangi aktivitas di luar rumah ketika hujan deras.
Tabrak Truk, Pelajar di Aceh Meninggal
Pelajar asal Gampong Lam Ara, Kecamatan Darul Imarah, Kabupaten Aceh Besar, Aceh meninggal dunia setelah menabrak sebuah truk di kawasan Ulee Lheue
Warga Aceh Tewas di Kolam Limbah Pabrik Kertas
Salah seorang warga Desa Jamuan, Kecamatan Bandar Baru, Aceh Utara, Aceh, Yusniadi dinyatakan tewas akibat tenggelam di kolam limbah.
0
Setahun Bekerja Satgas BLBI Sita Aset Senilai Rp 22 Triliun
Mahfud MD, mengatakan Satgas BLBI telah menyita tanah seluas 22,3 juta hektar atau senilai Rp 22 triliun setelah setahun bekerja