Aceh Barat Daya - Masyarakat Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) Aceh dan sejumlah wilayah di sekitarnya diminta meningkatkan kewaspadaan di awal musim hujan saat ini. Sebab cuaca ekstrem, berupa hujan petir disertai angin kencang sudah melanda sejumlah wilayah.
Ketua Taruna Siaga Bencana atau Tagana Kabupaten Abdya, Yusril mengimbau masyarakat untuk siaga dan selalu mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana seperti banjir dan kemungkinan buruk lain yang dipicu hujan lebat.
"Kami imbau masyarakat untuk waspada. Saat ini hujan sangat lebat, angin kencang dan petir. Banyak kemungkinan bisa terjadi, jadi kami imbau masyarakat untuk berhati-hati," kata dia kepada Tagar, Kamis, 9 Januari 2020.
Pastikan tidak berada di luar rumah. Kurangi dulu aktivitas di luar rumah sementara sedang hujan lebat ini.
Menurutnya, hujan lebat bisa saja mengakibatkan air sungai meluap ke daratan. Tingginya debit air di selokan juga bisa saja meluber ke jalanan atau perkampungan. Antisipasinya, bisa dengan selalu membersihkan selokan agar air selalu mengalir dan tidak tersumbat sampah.
"Dan yang pasti tetap tenang, jangan panik," ujarnya.
Terkait dengan potensi bahaya petir dan angin kencang, masyarakat juga diminta untuk mengurangi aktifitas di luar rumah ketika terjadi hujan. Hindari berhenti di bawah pohon besar atau bisa memangkas pohon lebat di sekitar rumah. Sebab dengan terjangan angin kencang, pohon dapat tumbang sewaktu-waktu.
"Pastikan tidak berada di luar rumah. Kurangi dulu aktivitas di luar rumah sementara sedang hujan lebat ini," ujarnya.
Kondisi cuaca ekstrem di Abdya seperti terjadi pada Kamis, 9 Januari 2020, sekira pukul 15.10 WIB. Di awali mendung tebal, kemudian hujan deras disertai petir menyambar dan angin kencang. Arus listrik juga terputus pasca guyuran hujan di kawasan pusat kota Blangpidie.
Salah satu pengguna jalan, Fajri harus menepi sesaat akibat hujan yang begitu lebat disertai petir.
"Hujannya lebat sekali. Jarak pandang mulai terganggu. Angin juga kencang, ditambah lagi petir. Saya menepi sebentar takut kenapa-napa," kata Fajri saat berteduh di salah satu kios seputaran jalan nasional Blangpidie,.
Pria yang hendak menuju Kecamatan Susoh Abdya ini mengaku sangat berbahaya jika memaksakan untuk mengendarai sepeda motor dalam kondisi cuaca seperti itu. "Bisa kecelakaan, jalan licin, penglihatan terganggu. Lebih baik menepi dulu menunggu hujan reda," tuturnya.
Seorang ibu rumah tangga, Zalika, juga terlihat memilih menepi sejenak di emperan toko pusat kota Blangpidie. Dia mengaku takut untuk terus memacu kendaraan bersama putranya menuju kediaman di Desa Kutatinggi.
"Mau pulang ke Kutatinggi. Takut, hujan lebat sekali ada petir juga," kata Zalika yang mengaku baru saja belanja dari salah satu toko di Blangpidie.
Selain karena hujan deras, perempuan ini juga khawatir dengan terbatasnya jarak pandang dan potensi pohon tumbang. "Takut kami. Pohon bisa tumbang akibat angin kencang," ujar Zalika. []
Baca juga:
- Tiga Warga Gowa Tertimpa Pohon Tumbang
- Adik Tewas Disambar Petir Dekat Kakak di Kalteng
- Petaka Banjir dan Kerusakan Alam Aceh