Kudus - Pemandangan berbeda ditunjukkan Jamaah, 28 tahun, salah satu wisudawan Universitas Muria Kudus (UMK) ke-64, Sabtu, 18 Juli 2020. Dalam acara wisuda drive thru tersebut, dia memilih hadir dengan menggunakan sepeda balap miliknya.
Dengan mengenakan pakaian toga lengkap dengan sepatu pantofel warna hitam serta masker warna senada. Jamaah berangkat dari rumahnya di Desa Pedawang, Kecamatan Bae, Kudus menuju kampus.
Itu disesuaikan kemampuan dan keinginan para wisudawan.
Usai mengayuh sepeda sejauh empat kilometer dalam kurun waktu sekitar 15 menit. Akhirnya, Jamaah sampai di depan Gedung Rektorat UMK. Di sana, kedatangannya telah dinanti oleh Rektor, Wakil Rektor dan sejumlah civitas UMK.
Baca juga:
- Blanded Learning Program UMK di Era New Normal
- Lulusan Unsyiah Aceh Terima Ijazah Tanpa Wisuda
- Cemas Corona, Kampus di Aceh Tunda Wisuda Mahasiswa
Proses pemindahan kucir dan penyerahan ijazah dilakukan dihalaman Gedung Rektorat dengan memperhatikan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Seperti menggunakan masker, face shiled dan physical distancing.
Dari pengamatan Tagar, pelaksanaan wisuda drive thru di UMK ini berjalan dengan lancar. Dalam waktu sekitar 5 menit, para wisudawan satu persatu menuntaskan prosesi sakral kelulusan ini. Protokol kesehatan pencegahan Covid-19 di tempat tersebut juga dijalankan dengan baik.
Rektor UMK, Suparnyo mengatakan wisuda drive thru ini menjadi alternatif pilihan pihaknya di tengah pandemi corona virus diseases atau Covid-19. "Kalau wisuda secara online kurang greget," tuturnya.
Dalam wisuda ke-64 UMK ini diikuti sekitar 600 wisudawan yang terbagi dalam empat tahap. Di mana tahap pertama dijalankan hari ini, Sabtu, 18 Juli 2020. Lalu tahap kedua dijalankan pada Minggu, 19 Juli 2020. Selanjutnya tahap ketiga dan keempat dijalankan pada Sabtu dan Minggu pekan depan.
Menanggapi adanya salah satu wisudawan yang datang menggunakan sepeda balap. Suparnyo menegaskan dalam wisuda drive thru ini pihaknya membebaskan para wisudawan menggunakan kendaraan apapun. Mulai dari mobil, sepeda motor, sepeda maupun becak.
"Itu disesuaikan kemampuan dan keinginan para wisudawan," ujarnya.
Pertama kali menjalankan wisuda drive thru, Suparyo mengaku cukup puas dengan wisuda tahap satu yang berlangsung hari ini. Sebab kegiatan tersebut berjalan dengan lancar tanpa kendala.
"Semoga wisuda tahap selanjutnya juga berjalan dengan lancar," kata dia.
Terpisah, Jamaah, wisudawan asal Fakultas Psikologi UMK mengaku sengaja datang menggunakan sepeda balap sebagai bentuk kampanye hidup sehat kepada masyarakat. Terlebih, di tengah pandemi ini banyak masyarakat yang mulai menggeluti hobi bersepeda.
"Saya memilih bersepeda karena ingin mengampanyekan hidup sehat dengan berolahraga, salah satunya dengan bersepeda. Kebetulan dari kampus juga mengizinkan," ucap dia. []