Kediri - Warga Perumnas Kelurahan Ngeronggo, Kota Kediri dikejutkan dengan kabar seorang warga berinisial FA nekat melakukan percobaan bunuh diri. Pria berusia 24 tahun tersebut mencoba bunuh diri dengan menyayat tangan kananya dengan sebilah karter.
Beruntung aksi nekat FA diketahui oleh neneknya yang tinggal satu rumah. Melihat kondisi cucunya seperti itu, sang nenek berteriak meminta pertolongan warga.
Selesai perawatan dari RS Gambiran selanjutnya dibawa ke Kantor Kelurahan Ngronggo untuk diserahkan ketiga pilar tingkat kelurahan dan melibatkan orang tua yang bersangkutan, Ketua RT dan RW.
Peristiwa ini kemudian diadukan ke Satuan Polisi Pamong Praja Kota Kediri. Petugas Satpol yang mendapat laporan terkait kejadian ini langsung mendatangi rumah korban.
Begitu tiba dilokasi, petugas sudah mengetahui kondisi tangan kanan FA dalam keadaan bersimbah darah. Khawatir dengan keselamatan nyawa FA, petugas kemudian membawa bersangkutan ke Rumah Sakit Umum Daerah Gambiran 2 Kediri.
Baca juga:
- Nekat Curi Motor, IRT di Kediri Ditangkap Polisi
- Demo Tolak RUU HIP di Kediri Disertai Rapid Test
- Kopi Kafe 'Senja' di Lereng Gunung Wilis Kediri
Dari pemeriksaan medis diketahu jika FA mengalami luka 2 sayatan. Beruntung sayatan karter tadi hanya mengenai bagian luar dan tidak sampai menembus urat nadi. Setelah menjalani perawatan dirumah sakit, FA kemudian diantar ke kantor Kelurahan setempat.
"Selesai perawatan dari RS Gambiran selanjutnya dibawa ke Kantor Kelurahan Ngronggo untuk diserahkan ketiga pilar tingkat kelurahan dan melibatkan orang tua yang bersangkutan, Ketua RT dan RW," Kata Nurkamid, Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum Satuan Polisi Pamong Praja Kota Kediri, Senin, 27 Juli 2020.
Nurkamid mengaku belakangan diketahui jika motivasi korban mencoba mengakhiri hidup diduga karena permasalahan keluarga. Apalagi bersangkutan bercerai dengan istrinya.
"Kemungkinan permasalahan keluarga. Bersangkutan ini kan sudah cerai dengan isterinya dan mempunyai satu orang anak berusia 4 tahun," kata dia.
Selama bercerai dengan isterinya, FA memutuskan tinggal bersama neneknya. Sementara ibunya tinggal terpisah di Kelurahan Pakunden, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri.
"Bersangkutan kita serahkan kepada pihak perangkat untuk dilakukan pendampingan," tutur Nurkamid
Nurkamid menjelaskan agar peristiwa serupa tidak kembali terulang. Peran dari pihak keluarga dan perangkat sangat diperlukan, dalam memberikan pemahaman dan dukungan moril kepada FA.
"Sementara untuk Carter , atau silet yang digunakan untuk percobaan bunuh diri, kita sudah berikan ke aparat," ucapnya. []