Cara Mengatasi Kulit Eksim Akibat Hand Sanitizer

Membersihkan tangan menggunakan hand sanitizer nyatanya bisa membuat kulit kering bahkan eksim. Berikut cara mudah mengatasinya.
Ilustrasi hand sanitizer. (Foto: Pixabay/sweetlouise)

Jakarta - Di tengah pandemi virus Corona atau Covid-19 sekarang ini, mencuci tangan menggunakan sabun dan hand sanitizer menjadi kegiatan yang sering dilakukan. Nyatanya, membersihkan tangan secara terus-menerus dengan produk berbahan alkohol dapat membuat kulit menjadi kering bahkan terjadinya eksim.

Menurut saran Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mencuci tangan menggunakan hand saniziter dengan kandungan alkohol berkadar 60 persen bahkan lebih tinggi menjadi salah satu cara yang harus dilakukan guna mencegah penyebaran Covid-19. 

"Yang harus digunakan hampir setiap kali Anda harus menghadapi permukaan dengan sentuhan tinggi di depan umum," kata dokter kulit di Olney Dermatology, Paula Bourelly, MD, seperti dikutip dari Vogue.

Meski mencuci tangan sesering mungkin dianjurkan, nyatanya cara ini bisa menyebabkan kulit menjadi kering dan berkembang menjadi eksim. Memang sulit menemukan sabun dan hand sanitizer yang cocok untuk kulit sensitif khususnya penderita eksim. Pemilik Bergen Dermatology dan salah satu pemilik Karité Shea Butter, Naana Boakye, MD memaparkan pH sabun yang tinggi menjadi salah satu penyebab kulit menjadi kering. 

"Jika Anda menambahkan pembersih setelah mencuci tangan dengan sabun biasa, itu dapat meningkatkan kekeringan dan iritasi yang berlebihan yang dapat menyebabkan dermatitis tangan," ucapnya.

Menghindari permasalahan ini, Dr. Bourelly menyarankan membersihkan tangan dengan sabun jauh lebih baik dibandingkan hand sanitizer. "Sabun yang Anda pilih tidak harus antibakteri, tetapi jika Anda memilih untuk menggunakan sabun yang mengandung antibakteri," ujarnya.

Namun, tak bisa dipungkiri penggunaan hand sanitizer terkadang juga menjadi penting saat sulit menemukan wastafel untuk mencuci tangan. Sehingga, dianjurkan untuk meningkatkan perawatan kulit yang bisa membuatnya tetap lembap. "Krim lebih baik dari pada losion, dan balm bekerja paling baik, tetapi dapat dimengerti mungkin perlu disimpan untuk penggunaan sebelum tidur," kata Dr. Bourelly.

Jika masalah seperti kulit kering dan ruam tak juga hilang, sebaiknya atasi dengan tindakan lebih lanjut lagi. "Ruam dapat sembuh dengan praktik perawatan kulit yang lembut, tetapi mungkin juga membutuhkan obat resep untuk membantunya menyelesaikannya," kata dokter kulit, Elyse Love, MD.

Baca Juga:

Berita terkait
Mengenal Gonore dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai
Gonore (GO) merupakan penyakit infeksi menular seksual yang kerap dialami banyak orang. Berikut penjelasan gonore, gejala, dan cara pengobatannya.
Mengenal Cara Baru Atasi Batu Tanduk Rusa di Ginjal
Kini mengatasi batu tanduk rusa di ginjal bisa dengan teknik baru tanpa menggunakan x-ray guna meminimalisir paparan radiasi terhadap pasien.
Gejala Batu Tanduk Rusa Ginjal yang Perlu Diwaspadai
Batu tanduk rusa ginjal menjadi penyakit yang kerap dialami masyarakat Indonesia. Sehingga penting untuk mengenal gejalanya agar tetap waspada.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.