Bunuh Keluarga dan 2 Tindakan Kontroversial Kim Jong Un

Tindakan kontroversial Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un semasa hidupnya, salah satunya disebut-sebut bunuh kelurga.
Pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong-un . (Foto: Antara/Reuters)

Jakarta - Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un dikabarkan meninggal dunia. Rumor Kim ambruk tak lagi bernyawa akibat jantung itu langsung membuat heboh. Namun, simpang siur kematian sang diktator berjulukan Rocket Man tersebut belum dikonfirmasi negara terkait hingga saat ini.

Pemimpin Korut ini memang semasa hidup diselimuti berbagai misteri. Namun, garis keturunan keluarga Kim Jong Un jelas. Pria berusia 36 tahun itu merupakan putra ketiga dan termuda dari pemimpin militer Korut yang telah meninggal, Kim Jong-il.

Kim Jong-il menyukai sikap Kim, berkepribadian tempramen mirip dengan dirinya seperti saat masih muda. Kim Jong-il mulai mempersiapkan Kim Jong Un untuk suksesi menjadi pemimpin pada tahun 2010. Setelah kematian ayahnya pada bulan Desember 2011, Kim Jong Un mengambil alih kekuasaan. Dia diyakini berusia 20-an pada saat itu.

Ibunya adalah penyanyi opera bernama Ko Young-hee, yang memiliki dua anak lain. Sebelum kematiannya pada tahun 2004, sang ibu sudah menginformasikan bahwa Kim merupakan sosok pengganti Kim Jong-il.

Namun, Kim Jong Un merupakan satu dari sekian rezim diktaktor yang terkenal sadis.

Penindasan Oposisi

Di bawah kepemimpinannya, selain melaksanakan beberapa reformasi ekonomi dan pertanian, Kim Jong Un juga melanggar hak asasi manusia (HAM) dan penindasan brutal terhadap oposisi. Pelanggaran HAM tersebut seperti membunuh para pembangkang pemerintahan, melaksanakan hukuman mati di muka umum, dan menjebloskan orang-orang ke kamp penjara politik.

Baca juga:

Di dunia internasional, sepak terjang Kim Jong Un juga tak kalah kontroversial. Korut ketika dipimpinnya sempat beberapa kali melakukan uji coba nuklir dan pengembangan teknologi rudal penghacur massal.

Negara adidaya Amerika Serikat (AS) tercatat sempat beberapa kali bersitegang dengan Korut. Pada 7 Maret 2013 misalnya, Korut mengancam akan melancarkan serangan nuklir kepada AS serta sekutunya, Korea Selatan (Korsel). Ketika itu Pulau Baengnyeong milik Korsel ingin 'disapu habis' Korut. Korut juga mengungkapkan rencananya untuk melancarkan serangan nuklir terhadap kota-kota di AS seperti Los Angeles dan Washington.

Bunuh Paman

Setelah Kim Jong Un mendapatkan jabatan sebagai pemimpin tertinggi Korut, dia dilaporkan banyak memindahkan atau mengeksekusi pejabat senior yang bertugas sejak ayahnya memimpin.

Salah satu terget Kim disebut-sebut media Korea adalah pamannya, Jang Song-thaek. Jang yang mengemban jabatan penasehat ayahnya, diyakini telah memainkan peran penting selama pemerintahan Kim Jong-il. Pada Desember 2013 Jang ditangkap dan dieksekusi dengan tuduhan pengkhianat ingin menggulingkan pemerintah. Laporan lain menyebutkan, anggota keluarga Jang dieksekusi sebagai bagian dari pembersihan.

Pada bulan Februari 2017, kakak tiri Kim Jong Un, Kim Jong Nam meninggal di Malaysia. Meskipun banyak detail yang masih belum jelas, diyakini dia diracun di bandara Kuala Lumpur.

Kim Jong Nam telah tinggal di pengasingan selama bertahun-tahun. Dia menjadi salah seorang yang paling vokal menentang pemerintahan Kim.

Pengujian Senjata

Mengingkari perjanjian yang tercetus pada Februari 2012, Kim Jong Un melanjutkan kembali proyek nuklir dan peluncuran rudal jarak jauh dengan meluncurkan satelit kontrol pada April 2012. Namun, satelit tersebut gagal lepas landas.

Bangkit dari kegagalan, Korut kembali meluncurkan satelit ke orbit lewat teknologi roket jarak jauhnya. Pemerintah AS percaya bahwa peluncuran ini dimaksudkan untuk menutupi pekerjaan dan pengujian pada teknologi rudal balistik.

Sejak saat itu, deretan uji coba nuklir dan rudal penghancur massal dilakukan Korut. Seperti pada Februari 2013 yang memicu kecaman komunitas internasional, termasuk AS, Rusia, Jepang dan Cina.

Pada September 2016, meskipun ada ancaman sanksi dari AS, Korut kembali melakukan uji coba nuklir.

Kemudian pada Februari 2017, Korut meluncurkan apa yang digambarkan oleh media pemerintahnya sebagai rudal balistik jarak menengah sedang. Kim hadir langsung ke lokasi uji coba untuk mengawasi. Tes itu memicu kemarahan lebih besar dari komunitas internasional dan seruan untuk pertemuan Dewan Keamanan PBB.

Sejak pengusaha real estate Donald Trump diangkat menjadi Presiden AS pada Januari 2017, kecaman dan saling serang ancaman perang banyak diluncurkan ke Kim Jong Un. Alasan besarnya terkait dari kegiatan pengembangan nuklir sebagai senjata pemusnah massal dari Korut yang tak surut juga.

Namun, Trum mulai 'melunak' saat singgah ke negara-negara Asia untuk pertama kalinya sejak mengemban sebagai Presiden AS ke-45 AS pada November 2017. Trum melakukan diplomasi bertemu Kimk Jong Un dengan seruan lembut untuk membahas dihentikannya proyek pengembangan nuklir.

Setelah berakhirnya kunjungan Trump, para pejabat Korut mengatakan rezim akan terus memperluas kemampuan nuklirnya selama Korsel dan AS terlibat dalam latihan militer bersama. Kim menekankan pernyataan itu dengan menyebut Trump sebagai "orang yang bodoh". Tak lama Trum menyebut Korut sebagai negara terorisme pada 20 November 2017. []

Berita terkait
Trump: Kami Tidak Tahu Soal Kesehatan Kim Jong-un
Presiden AS, Donald Trump menyatakan tidak tahu tentang kondisi kesehatan pimpinan Korea Utara, Kim Jong-un yang menurut rumor sedang sakit parah.
Kenapa Korsel yang Sangkal Kim Jong-un Sakit Parah
Pejabat Korsel menyebutkan laporan bahwa pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un sakit parah merupakan berita yang tidak benar.
Polisi Diminta Tak Ragu Sikat Hoaks dan Agitasi Kudeta
Pandemi Covid-19, kepolisian diminta bertindak tegas terhadap pihak yang menyebarkan hoaks hingga narasi kudeta penggulingan pemerintahan.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.